Tiga Puluh Lima

4 2 1
                                    

🍁 Happy Reading 🍁

.
.

Jatuh cinta sama kamu itu kayak naik rollercoaster, memacu adrenalin sampai mau teriak

.

.

Sesampainya di rumah sakit Riana dan Brina langsung menuju ke kamar inap Sarah,

" Kok sepi banget ya mah?" tanya Sabrina sesampainya di depan kamar inap Sarah.

" Mungkin lagi istirahat udah ayok masuk." ajaknya menggandeng tangan Brina.

Riana membuka pintu perlahan, mengintip di dalam ruangan tersebut ada siapa aja ternyata cuman ada Sarah yang lagi tiduran dan Devano yang asik main handphone di kursi.

" Permisi, assalamualaikum." salamnya kemudian mereka berdua masuk ke dalam.

Devano mendongak lalu menjawab salam " Waalaikumsalam, eh tante kok bisa ada di sini."

" Ya bisa, Sarah kan temen SMA tante dulu, oh ini sekalian tante lewat beli ini."

" Gak usah perlu repot-repot bawa gituan tan, mamah di jenguk aja udah seneng pasti." kata Devan.

" Ah nggak kok."

" Kak Devan sendirian?" tanya Brina.

Devan menganggukkan kepalanya, " heem."

" Ehh, Rin udah lama kamu?" Sarah sadar dari tidurnya.

" Ehh udah bangun, maaf ya kita ganggu kamu istirahat." kata Riana tidak enak.

" Nggak kok, kelamaan tiduran malah aku bikin pusing."

" Kan kamunya sakit ya harus banyak istirahat, "

" Yaa Riana, bawel nya masih sama kayak duluu." ujar Sarah membuat Brina dan Devano terkekeh.

Kemudian mereka asik berbincang -bincang,

drttt drttt

Handphone Devano bunyi, ia merogoh saku celananya dan mengambil handphone tertera nama Bi Lulu yang memanggil.

" Iya halo bi, "

" Yaudah Bi, aku pulang sekarang."

" Kenapa nak?" tanya Sarah.

" Lily nangis mau ke sini, dia juga gak mau sendirian di rumah." jelas Devano.

" Ya ampun Lily, kalau gitu kamu cepet pulang kasian adek kamu."

" Iya ini aku mau pulang," dengan memakai jaketnya kemudian mengambil kunci mobil.

" Eh Sabrina kamu ajak juga gih, biasanya kan dia suka rewel. " suruh Sarah.

Devano melirik Sabrina yang di tatap gelagapan, lalu mengalihkan tatapannya.

" Gimana Brin, kamu mau kan nak?" tanya Sarah.

" Iya mau kok tan, dengan senang hati." jawabnya dengan senyuman.

" Yaudah kalian hati - hati di jalan, mamah masih mau ngobrol-ngobrol sama Sarah mau nemenin dia." sambung Riana.

Setelah berpamitan dan Salim Devano dan Sabrina keluar dari ruangan tersebut lalu menuju ke parkiran bergegas pulang ke rumah Devano.

Di dalam mobil

" Kak Devan ternyata punya adik ya, " tanya Sabrina memastikan.

" Heem, "

" Kok aku nggak pernah lihat adek kakak?"

SABRINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang