☁️|27•aku kamuan

768 56 0
                                    

Suasana didalam mobil sangat hening, tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Vania yang mersa bosan dan dia juga tidak suka yang namanya kehening terpaksa harus ia terlebih dahulu memulai percakapan, tidak mungkin kan si es yang memulainya duluan tanpa sebab

"emm kita mau kemana sih Sel? "tanya Vania yang celingak celinguk didalam mobil, entahlah Vania sedang mencari apa

Arsel melirik Vania sekilas yg masih celingak celinguk kejalanan " Udah aku bilang rahasia "

Deg

Seketika jantung Vania berhenti berdetak, apa apaan ini aku, barusan Arsel bilang aku bukan gue lagi. Vania tidak percaya itu, terlihat lebai bukan? Tapi itu yang di rasakan Vania

Vania menatap Arsel tanpa mengedipkan matanya " Gu-gue... "

"Aku "potong Arsel sembari melepaskan seat belt miliknya "kita pake aku kamu sekarang "Arsel beralih melepaskan seat belt Vania

Belum sempat Vania bertanya. Cowok super duper aneh itu sudah keluar mobil duluan dan beralih membukakan pintu untuk Vania.

Vania baru menyadari ternyata Arsel mengajaknya ke cafe yang cukup terkenal

Tanpa meminta persetujuan Arsel. Arsel meraih tangan Vania. Menggengam erat tangan mungil Vania ke dalam genggaman tangan besarnya, sangat pas, mungkin ini akan menjadi kebiasaan yang Arsel sukai

"Bagus banget "Vania berdecak kagum membuat orang disebelahnya mengedutkan bibirnya

"suka? "Arsel menuntun Vania untuk duduk dikursi yang sudah disiapakan

Vania mengangguk antusias "suka banget "

"Lebih suka cafe ini apa aku? "pertanyaan tersebut membuat Vania terdiam seribu bahasa

"Gue eh aku lebih suka cafe ini" Vania menjeda ucapanya membuat Arsel was was "kalo suka kamu emang boleh? "gantian sekarang Arsel yang terdiam seribu bahasa

Apakah ini balas dendam?

Vania mengalihkan pandanganya dari Arsel lalu ia memperhatikan gedung gedung menjulang tinggi di bawah sana, ya karena sekarang Vania dan Arsel sedang berada di Cafe yang paling atas bisa dibilang itu Roftoop cafe

"gila "lagi-lagi Vania berdecak kagum

Sementara Vania yang sedang memotret pemandangan di malam hari, Arsel memesan makan, Arsel mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan di cafe tersebut "Mba "

"Iya mas mau pesen apa? "

"Gila keren banget sih hasil jepretan gue, kayanya gue ahli dalam bidang fotografi deh "kagum Vania pada hasil jepretan

"Yaudah ikut eskul fotografi aja, kan di sekolah ada "ujar Arsel melipat kedua tangannya di atas meja

Vania membenarkan duduknya "Nggak deh, terlalu banyak eskul yang gu eh aku ikuti "Arsel hanya mengakuk angukan kepal

Tidak butuh waktu lama pesanan yang di pesan Arsel sudah datang
"Selamat menikmati "ucap seorang pelayan yang mengantarkan makanan tadi. Vania hanya membalasnya dengan senyuman

Tidak terasa waktu sudah berputar begitu cepat, sampai Vania dan Arsel lupa Bahwa sekarang sudah agak malam, jam sudah menunjukan 10:36

"Pulang? "tanya Arsel dengan muka datarnya

"Hah "Vania mengalihkan pandangannya dari handphon nya ia sedang asik memotret. Tapi Arsel tiba-tiba bilang pulang, Vania tidak mengerti maksud Arsel

"Pulang, udah larut malem, tante sama om nanti nyariin "perjelas Arsel, pasahal ia malas untuk menjelaskan tapi mau bagai mana lagi, Vania tidak paham paham dengan ucapan Arsel

PENYAMARAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang