Jangan lupa Vote and comment setiap paragraf,oke
Ada kesalahan dalam kalimat atau kata tolong kasih tahu.
°°°
Pagi telah datang, gadis sekolah yang memakai jepitan rambut itu sedang gusar, mondar-mandir tidak jelas, sesekali ia melirik ponselnya sekilas mengecek sesuatu
"Lo belum berangkat? "tanya Al yang baru keluar dari rumah
Vania mengigit kukunya "belum "
"tumben-benan Arsel bulum dateng, biasanya pagi-pagi udah ngejogrog di depan rumah "ucap Al sembari memundurkan motornya dari garasi
"dari pada lo kesiangan, mending lo bareng gue aja "lanjutnya yang sudah naik keatas motor
Vania tidak mengucapkan sepatah kata pun lalu naik ke atas motor Arsel " Nih pake helm "Al menyodorkan helm kepada Vania, Vania pun langsung menerimanya lalu nemakenya
Al menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, jalan sangat ramai para pekerja dan anak-anak sekolah lainya juga sudah pada berangkat memenuhi jalanan.
Tidak butuh waktu lama gerbang sekolah sudah terlihat jelas di depan mata, saat Al akan membelokan motornya ke kiri tiba-tiba ada motor yang menyalip membuat Al mengerem mendadak
Orang yang menyalip Al itu membuka helm full facenya dan ternyata itu Arsel.Arsel turun dari motornya lalu berjalan kearah Vania yang masih setia duduk di atas jok motor Al
Arsel menuntun Vania agar turun dari motor Al "Al lo duluan aja, gue mau ngomong sama Vania "ucap Arsel dengan muka datarnya
Al mengakat bahunya acuh, lalu menggas motornya membelokanya kearah kiri dimana sekolahnya berada
"Sel, lepas sakit "ringis Vania karena Arsel memegang pergelangan tangan Vania dengan sangat erat membuat tangan Vania yang putih berubah kemerahan. Arsel melepaskan tangan Vania dengan menghempaskanya membuat Vania bertanya-tanya, kenapa dengan Arsel?
"kamu kenapa sih, tib__"
"lo nanya gue kenapa? "
Deg!
Vania terdiam membisu apa-apaan ini, kenapa Arsel tiba-tiba mengubah nada bicaranya dan kenapa Arsel memakai lo-gue, otak Vania terus berputar, ada apa ini? Pikirnya
"bela-belain gue tolongin lo dari mantan sialan lo itu, tapi lo malah hianatin gue! "
"sel, aku gak ngerti mak__"lagi lagi ucapan Vania terpotong oleh ucapan Arsel
"setelah gue pulang dari rumah lo, lo dengan enteng nya ketemu cowo lain di belakang gue dan parahnya lagi cowo itu, cowo yang udah berani nyulik lo "
"Kamu salah pa__"
"Salah paham? Jelas-jelas gue ngeliat dengan mata kepala gue, lo lagi asik pelukan sama mantan sialan lo itu! "lanjutnya dengan dada yang mulai naik-turun nahan emosi
"Sel, aku ketemu sama Zidan itu dia mau minta maaf "ucap Vania sembari menggegam tangan Arsel tapi malah di hempaskan
"gak harus malem-malem juga kan?, dan gak harus pelukan juga kan? "
"Aku ketemu Zidan malem-malem karena dia paginya mau ke singapur, sel! Aku juga pelukan sama Zidan karena dia yang minta, dia minta aku peluk untuk terakhir kalinya, dia gak akan balik lagi ke indonesia, sel "jelas Vania, ia sudah tidak tahan lagi menahan air matanya Vania tidak suka dimarahin atau bahkan di bentak, ia lemah soal itu,sementara Arsel terdiam lalu mendekatkan kearah Vania mengusap air mata Vania dengan itu jarinya lalu Arsel langsung memeluk Vania, tidak pedulu kalo ia perpelukan di tepi jalan yang penting ia bisa menenagkan Vania
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYAMARAN (TAMAT)
Любовные романы#01 boyfriend 18/03/22 •••~•••~•••~•••~•••~•••~••• Vania Scarlet Praspati, cewek ambis dalam mengejar apa yang di inginkan 'nya. Mempunyai sahabat sejati, itu adalah tujuanya. Demi mendapatkan sahabat yang sejati ia rela menjadi gadis cupu. Masa lal...
