☁️| 25•Menolong ?

1.1K 66 4
                                        

"BUNAAAAA I'AM COMINGGG...!!! "

"BUNDAAA!!! "

Seorang wanita paruh baya dengan gaun hitam diatas lutut berjalan menuruni anak tangga. Wanita itu berdecak sebal "Ya ampun, Van, Van! Bisa gak sih nggak usah teriak-teriak? "

Vania menghela napas berat lalu berjalan kearah Bundanya "Kalo bisa teriak kenapa harus pelan "

Bunda gemas  dan mencolek hidung Vania "kamu ini! "

Bunda memegang dua pundak Vania
" Yaudah sekarang kamu mandi terus makan "

Vania menghiraukan Bundanya yg sedang menyuruhnya mandi ia baru sadar kalo bundanya sangat rapih dan wangi " Tumben rapih, mau kemana? "tanya Vania yg terus melirik Bundanya dari bawah sampai atas membuat Debby risih

Bunda melirik arlozinya dan langsung menepok jidatnya " Ya ampun bunda jadi lupakan kalo bunda ada janji sama temen arasian, kamu sih "

" Lah kok jadi gue yang di salah "gunam Vania yang tidak luput pandanganya pada Debby yg sedang membuka pintu

☁️

"HOI! SEL, NGAPA LO DIEM-DIEM BAE"ujar seseorang yg sedang memakan koaci

Arsel menghiraukan teriakan dari Aldo ia terus  melempar kan kerikil pada danau yang ada di depanya. Entahlah ia sedang memikirkan apa, hanya Tuhan dan Arsel yang tahu.

Al yang baru datang dengan membawa minuman FRUIT TEA di tangannya melirik  Aldo sambil mengagkatkan satu alisnya seolah olah bertanya kenapa?  Aldo hanya mengangkat dua bahunya acuh

"HOI SEL "Arsel menengok kearah Al, Al pun langsung melempar minuman tersebut pada Arsel, Untung saja Arsel sigap menagkapnya.

"Ada masalah hidup apa si lo? "tanya Al yang ikut duduk di sebelah Arsel

Arsel meririk Al sekilas lalu ia pokus kembali pada objek tatapannya " gak ada "jawab Arsel singkat padat dan jelas membuat Al berdecak kesal

Al paham yang sedang dipikirkan teman dari SMPnya ini "Masalah yang tadi pagi? "Arsel merik Al sekilas ia nggan menjawab pertanyaan dari sahabatnya ini

"lo suka sama Diandra "tanya Al tiba tiba

" Ya gak lah "Jawab Arsel sambil melempar batu kerikil kedanau

"Oh... Jadi lo suka sama Vania? "Arsel Diam, membuat Al makin yakin kalo Arsel suka sama adiknya itu

"Oww... tidak bisa... Over my dead body, Ferguso "Arsel hanya memutar bola matanya malas, apa apaan ini Al mengancamnya dengan cara ngelanghain mayatnya dulu untuk mendapatkan adik perempuannya, Arsel tidak masalah itu ia akan melakukanya, jika Al bersungguh sungguh

Arsel Beranjak dari duduknya dan langsung menyambar kunci motor yang ada di meja dekat Aldo dan Reyhan duduk "Sel mau kemana lo? "Tanya Reyhan sambil memgupas kulit kuaci

Arsel menghiraukan pertannyaan Reyhan ia langsung memakai helm fulfacenya, dan pergi

☁️

Pagi terasa kelabu karena langit tak lagi membiru, awan abu abu menyelimuti bumi, memberi tanda bahwa hujan akan datang, semilir yang berhembus membawa samar samar bau tanah basah, memuculkan praduga bahwa hujan sudah turun.

PENYAMARAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang