☁️|41• penjelasan sang mantan

672 44 0
                                    

Vote, komen di setiap paragraf, oke


°°°

Hujan di sore hari sangat deras membuat Arsel tidak bisa pulang dari rumah pacarnya itu siapa lagi kalo bukan Vania, ya, sesampainya Arsel di rumah Vania tiba-tiba hujan datang mengguyur semesta.

Vania turun dari kamaranya untuk menghampiri Arsel dan Al yang ada di ruang tamu, tadi Vania sempat kehujanan jadi ia langsung mandi supaya tidak sakit, Vania turun dengan balutan hoodie, celana panjang dan sendal sapi kesukaanya.

Arsel dan Al mengalihkan pandanganya dari layar televisi karena mendengar langkah seseorang dari tangga, dan ternyata itu Vania

Vania menduduki bokongnya di sebelah Arsel yang sedang duduk manis di sofa walau pun baju dan Celananya basah, tadi Arsel sempat menolak untuk duduk di sofa katanya "nanti keikut basah sofanya"

Vania melirik Arsel "Sel, kamu gak ganti baju? Baju kamu basah kuyup gitu, nanti masuk angin "

"Dan lo, bang, udah tau sahabatnya kedinginan gak kasih baju ganti, kasih! "lanjut Vania membuat Al nenggaruk tengkuknya sembari menyengir

Sumpah! Al gak ada niatan buat gak ngasih Arsel ganti baju, Al hanya lupa saja karena terlalu asik mendengarkan cerita Arsel saat Vania di culik sama mantan pacarnya itu.

"hehe, yaudah gue ambil dulu, sorry sel, terlalu asik sama cerita lo soalnya "Al bangkit dari duduknya untuk mengambil baju

Baru beberapa langkah Al membalikan badanya kembali membuat Vania dan Arsel mengerutkan keningnya

"kenapa? "tanya Vania heran

"Sel, lebih baik lo ikut gue aja kekamar, jadi gak usah ribet, nanti gue kesini ngasih baju ke lo tapi lo malah balik lagi kekamar gue untuk ganti baju, gak mungkin kan lo ganti baju di sini? "

Benar juga perkataan Al barusan gak mungkin kan Arsel ganti baju di ruang tamu, ada Vania juga, Bisa gawat!

Arsel menepuk paha Vania yang sedang berduduk sila di atas sofa, ia menunjuk Al pakai dagu kalo ia akan menganti baju dulu. Vania Hanya mengangguk kepalanya kalo ia mengijinkanya "iyah "

Tidak butuh waktu lama Arsel sudah keluar dengan balutan kaos putih polos, celana jeans, dan tidak lupa rambut yang acak-acakn karena tidak di sisir. Membuat Arsel terkesan sempurna.

Bagi kaum hawa, bagi laki-laki sih itu udh biasa!

Jam sudah menunjukan pukul 6:33 itu Artinya Arsel di rumah Vania sudah dua jam lebih. Hujan juga sudah mereda.

Arsel melirik arlozinya " Van, Al gue pulang ya "

"kenapa gak sekalian nginep aja, bro sekalian kita mabar "ucap Al yang masih menatap layar televisi yang menampilkan sibotak upin-ipin yang sedang berdagang ayam bareng simail

"lain kali aja Al "Al hanya mengangguk, yaudah.

Arsel melirik Vania lalu menggengam tanganya "Aku pulang ya, Hati-hati "lalu mengecup puncuk kepala Vania, untungnya Al sedang menonton jadi tidak melihat Arsel yang mengecup Vania, Bisa-bisa bakal ada adu mulut nanti, kan berabe.

"seharusnya aku yang bilang hati-hati ke kamu, yaudah aku anter kedepan"ucap Vania membuat Arsel terkekeh lalu melangkahkan kakinya ke luar rumah

Sudah di depan motor Arsel, Arsel tersenyum lalu mengacak-acak rambut Vania gemas " sampai ketemu besok, sayang "

Vania mengulum bibirnya, sungguh ia sangat malu, bahkan pipinya saja sudah berubah menjadi kepiting rebus, mungkin Arsel mengucapkan kata sayang sudah beberapa kali tapi kenapa setiap Vania di panggil sayang seolah-olah baru pertama kali. Ah... Malu sekali eferbadihhh

PENYAMARAN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang