PENYAMARAN (TAMAT)

☁️|•Prolog

"Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan. Semangat untuk sayang-sayangku menulisnya kita sama sama lagi berjuang".

•••

Vania Scarlet Praspati adalah gadis yang memiliki paras luar biasa cantik. Kulitnya seputih salju, lembut dan bersinar, membuatnya tampak seperti boneka porselen yang hidup. Bibirnya merah alami, seakan selalu tersenyum manis meskipun tanpa lipstik. Alisnya tipis, terlukis sempurna di atas matanya yang bulat dengan iris berwarna cokelat keemasan, memberi kesan misterius sekaligus memikat. Penampilannya yang mempesona ini seringkali menjadi pusat perhatian di mana pun ia berada.

Meskipun berasal dari keluarga terpandang, Vania tidak pernah membanggakan atau menyombongkan status keluarganya. Baginya, kekayaan dan pengaruh hanyalah titipan Tuhan, sesuatu yang bisa diambil kapan saja. Ia lebih memilih rendah hati dan bersikap biasa, karena ia mengerti bahwa nilai seseorang tidak diukur dari harta atau gelar, melainkan dari perilaku dan hati yang tulus.

Orang tua Vania, Ezra Praspati dan Debby Aletta Praspati, adalah pemilik SMA Galaxy Internasional School (SMA GIS) di Bandung, tempat mereka tinggal saat ini. SMA GIS adalah sekolah eksklusif yang menjadi impian banyak siswa di kota tersebut. Sekolah ini dikenal sebagai tempat yang hanya bisa dimasuki oleh anak-anak dari keluarga terpandang, atau mereka yang berhasil meraih beasiswa prestisius. Tidak heran jika banyak orang tua yang rela berusaha keras agar anak mereka bisa bersekolah di sana.

Ezra Praspati, ayah Vania, adalah seorang pebisnis terkemuka yang memiliki jaringan bisnis di seluruh dunia. Saham-sahamnya tersebar di berbagai negara, membuatnya sering bepergian dan tinggal berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain. Kesibukan ini membuat keluarga mereka jarang menetap lama di satu tempat, dan hidup dengan gaya hidup nomaden. Meskipun begitu, Vania tetap menjaga hubungan erat dengan keluarganya, terutama dengan kakaknya, Al Reza Praspati.

Al Reza, yang akrab dipanggil Al, adalah pria tampan dengan wajah tegas dan sorot mata yang dalam. Ketampanannya begitu mencolok, hingga di sekolah, ia mendapat julukan "most wanted." Para gadis di SMA GIS berlomba-lomba untuk menarik perhatiannya, namun tidak semuanya tulus. Banyak yang hanya tertarik pada Al karena statusnya sebagai anak pemilik sekolah dan pewaris kekayaan keluarga Praspati. Namun, Al cukup bijaksana untuk tidak mudah tergoda oleh perhatian tersebut.

Berbeda dengan Al yang tidak bisa menyembunyikan ketampanannya, Vania memilih jalan yang berbeda. Ia merasa bahwa statusnya sebagai anak pengusaha kaya membuatnya sulit menemukan teman yang benar-benar tulus. Oleh karena itu, Vania membuat keputusan yang berani: ia menyamar sebagai gadis cupu di sekolahnya. Penampilannya yang sebelumnya glamor diubah total. Vania kini tampil sederhana, mengenakan kacamata besar yang menutupi sebagian wajahnya, dan pakaian yang jauh dari kesan mewah.

Dengan penampilannya yang baru ini, Vania berharap bisa menemukan sahabat sejati—teman yang tidak melihat penampilan atau status sosialnya, tetapi menerima dan menghargai dirinya apa adanya. Penyamarannya ini begitu rapi, sehingga tidak ada seorang pun di sekolah yang menyadari identitas aslinya. Hanya kakaknya, Al, yang mengetahui rahasia besar ini.

Vania sangat berhati-hati agar orang tuanya tidak mengetahui penyamaran ini. Ia tahu bahwa jika orang tuanya tahu, mereka pasti akan melarangnya menjalani kehidupan seperti ini. Bagi Vania, menemukan sahabat sejati adalah sesuatu yang lebih berharga dari semua harta benda yang dimiliki keluarganya. Ini adalah misi pribadinya, dan ia tidak akan mundur sebelum mencapai tujuannya.

Setiap pagi, Vania berdiri di depan cermin, mengenakan kacamata besar yang membuatnya terlihat jauh berbeda dari biasanya. Ia merapikan rambutnya menjadi kepang dua yang sederhana, memastikan tidak ada satu pun aksesori yang mencolok. "Ini dia, Van. Lo bisa melakukannya," bisiknya pada diri sendiri, mencoba menguatkan hati sebelum berangkat ke sekolah.

•salam literasi•

Diberi tahukan kepada pembaca baru: Untuk Cerita Penyamaran ini sedang tahap Revisi. Jadi, jika ada kesalahan mohon dimaklumi, terimakasih.