Jeno, Lia, Jaemin dan Heejin lagi goleran diatas karpet bulu. Jika kalian berpikir mereka nonton tv, maka jawabannya salah! Mereka sedang main tumpuk-tumpukan. Cara mainnya mudah, mereka bakalan suit terlebih dahulu, dan yang pertama kalah harus tertindih paling bawah. Dan sekarang Jeno yang harus merasakan hal itu.
"SESEK BANGSATTT!!" Pekik Jeno sambil mengatur nafasnya.
Sementara yang dibawah sesek nafas, Jaemin yang kebetulan menang malah semakin menekan. Ia senang sekali melihat saudaranya menderita, terutama Lia. Entah kenapa permainan ini seperti menjadi ajang balas dendam Jaemin pada kakaknya itu.
"Woi! Jaemin cepetan bangun! Keburu kempes punya gue." Gerutu Lia.
"Hilih, udah kempes kali kak." Sahut Jaemin acuh.
"Bangke lo!"
"Bang, itu Aa' bilangin dong.." Rengek Heejin yang tertumpuk dibawah Jaemin.
"Tendang aja pantatnya, dek." Saran Lia.
DUKK!!
Bukannya menendang pantat Jaemin, Heejin malah menendang aset berharga milik Aa' nya itu. Hal itu membuat Jaemin meringis kesakitan.
"Rasain tuh, hahaha.." Heejin dan Lia kompak bertos ria.
"Heejin kampret! Kalo ada masalah sama burung gue, lo harus tanggung jawab."
Heejin mengedikkan bahunya acuh, "Idih, bodo amat ya gue."
Jika saja pertengkaran mereka ini terdengar oleh bunda Rose, maka wanita itu akan menceramahi anak-anaknya. Tapi sayang, wanita itu sedang keluar. Katanya, ada bisnis dadakan dengan temannya.
"Laper nih gue." Lirih Lia sambil memegangi perut ratanya.
"Jajan, yok!" Pekik Heejin.
"Boleh deh, ke seblaknya kang Dio aja." Usul Jeno, laper juga dia tuh habis dikempesin Jaemin.
"YEE ABANG YANG TRAKTIR!!" Teriak Lia dan Heejin kompak. Jeno? Pasrah dah, lagian pake uang ayahnya kok. Jadi aman, hehe.
Sedangkan Jaemin mah lagi ke kamar mandi, ngecek masa depan katanya. Kan ngeri kalo masa depan nya ini rusak, gak bakal laku dia nanti. Walaupun muka nya top banget, tapi kalo gak bisa beranak ya sama aja, kan?
"Huh, untung kagak kenapa-napa." Lega Jaemin.
"Lo ikut gak A'?" Tanya Lia.
"Kemana?"
"Seblak kang Dio." Sahut Jeno dan Jaemin pun mengangguk dengan semangat.
Keempat anak Jaehyun dan Rose ini berjalan untuk menuju ke warung nya kang Dio. Kalau kata Jaemin, biar hemat uang bensin. Lagian jaraknya gak terlalu jauh kok, didepan komplek doang.
"KANG SEBLAKNYA EMPAT!!" Teriak Jaemin setelah duduk.
"SIAP!"
Jeno asyik dengan handphonenya, Lia curhat-curhatan sama Heejin, dan Jaemin? Cowok tampan tapi sayangnya bobrok itu kuker mengeluarkan semua tisu.
Tak menunggu lama, mereka pun selesai makan. Memang seblaknya kang Dio ini mantap betul! Jaemin aja sampe nambah tiga kali. Dan hal itu tak lepas dari cacian dan makia dari kakanya, Lia dan Heejin. Kalau Jeno mah cuma bisa mengumpat aja.
"Udah makannya? Mentang-mentang gue bayarin." Ketus Jeno sambil merogoh saku celananya.
"Tau lo A', malu-maluin banget." Cibir Heejin.
Saat ini mereka tengah menunggu Jeno yang kebingungan sambil merogoh semua saku celananya.
"Ngapa, No?" Tanya Lia yang juga ikut kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Ilicil
Humor[Usahakan follow dulu sebelum baca] Ibu ibu said, "Senggol-bacok!" Bapak-bapak said, "Senggol? Auto save." Kisah para penghuni komplek Ilicil, komplek milik pak Simon yang terkenal diseluruh mancakota. Hehe canda, kepo? Langsung simpen ke perpusta...