Weekend ini keluarga papah Doyoung stay di rumah. Tadinya si adek bungsu, Karina, ngajakin ke mall. Tapi berhubung pagi tadi papah Doyoung ditelfon ada meeting dadakan, purna sudah rencana mereka.
"Bang, ganti channel gih!" Suruh Karina.
Fyi, dia dan abang Renjun lagi goleran didepan tv sambil nonton film kesukaan si abang. Biasa, si peminat nomor satu para pandawa lima ini tidak pernah mau ketinggalan satu segmen pun. Padahal yah tuh film udah diputer berkali-kali, tapi masih aja tetep nonton.
Karina mah gak suka sama film ber genre sejarah macam Mahabaratha, dan semacamnya.
"Ini tuh bagus banget, dek." Elak Renjun yang duduk anteng di sofa sambil mandangin si kembar lima.
"Bagus apanya? Bagusan juga drakor." Sela Karina.
"Ini tuh film sejarah, bagus buat cewek bego macam lo. Daripada nonton plastik, yang ada lo tambah bego."
Jleb.
Memang Renjun ini definisi diam-diam menghanyutkan. Sekali ngomong, langsung nusuk di ulu hati. Padahal anak sulung dari papa Doyoung dan mama Jisoo ini jarang banget ngomong. Tapi sekalinya ngomong, pedes cuy!
Iya pedes, sampe ngalahin pedes seblaknya kang Dio.
"Apa yang abang katakan itu-JAHAT!" Ujar Karina menirukan gaya bicara disalah satu film.
Renjun sih bodo amat, malahan ia masih anteng nonton Mahabaratha. Sementara Karina udah pergi menyusul mamah dan kakaknya yang lagi buat kue di dapur.
"Adek kenapa, ih?" Tanya Jisoo yang melihat Karina dateng-dateng sambil hentak-hentakin kaki.
"Itu tuh si abang, gak mau ngalah sama adek." Rajuk Karina.
"Apaan sih gak jelas, manding lo bantuin gue sama mamah buat kue." Ucap Minju.
Karina mendengus lalu mencomot cokelat, "Ogah, mending gue marathon drakor."
Karina pergi begitu saja meninggalkan Jisoo dan Minju yang lagi buat adonan kue.
"Karina kemana?" Tanya mama Jisoo.
"Biasa, mau marathone." Jawab Minju apa adanya sambil memegangi mixer.
Seketika Jisoo langsung melepas adonan yang dibuatnya. Dan hal itu membuat Minju kebingungan dengan sikap mamahnya barusan.
"Kenapa mah?"
"Itu mamah mau nemuin Karina buat semangatin, kan dia mau main marathone." Sahut Jisoo.
Minju mencegah mamahnya, "Maksud Minju, Karina mau marathone-up nonton drakor."
Jisoo hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf O. Gini-gini ia juga tahu tentang drakor. Cuma dia rada bingung sama bahasa anak jaman now, ya kayak marathon marathon itu. Orang tua macam Jisoo mana tahu soal begituan.
**
Selesai membuat kue bersama anak keduanya, Jisoo lekas mandi. Inilah salah satu kebiasaan mamah muda ini, yaitu mandi setelah masak. Katanya supaya kuman tidak pada nempel di kulit mulusnya. Kalo nempel kan papah Doyoung gak mau dekat-dekat dengan mamah Jisoo.
Tepat jam 4 sore, papah Doyoung sampai di rumah. Begitu masuk, ia melihat putera sulung nya ketiduran di sofa depan tv. Mana tv nya masih hidup lagi.
"Abang abang." Gumam Doyoung lalu mematikan tv.
Setelah itu ia bergegas ke dapur. Tenggorokan nya kering, butuh asupan. Haus kali habis mengais rejeki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Ilicil
Humor[Usahakan follow dulu sebelum baca] Ibu ibu said, "Senggol-bacok!" Bapak-bapak said, "Senggol? Auto save." Kisah para penghuni komplek Ilicil, komplek milik pak Simon yang terkenal diseluruh mancakota. Hehe canda, kepo? Langsung simpen ke perpusta...