18 : India Versus Korea

1K 105 1
                                    

Di komplek ini bukan hanya abang Renjun doang yang suka film India. Tapi putri bungsu dari keluarga Dong ini juga menggemari film negeri yang terkenal dengan Taj Mahal nya itu. Sebut saja gadis itu bernama Ryujin.

Sejak pulang sekolah tadi sang gadis itu masih stay diatas kasurnya, dengan mata yang fokus ke layar laptop. Sesekali ia terkikik geli melihat aksi didalam film yang ia tonton. Bahkan tak jarang ia akan menangis ketika adegan mengharukan ditampilkan.

"Tumplek segane~
Garek iwake~nananananana.."

Ryujin menyanyikan sepenggal lirik dari film yang ditonton nya tadi. Tentunya dengan mengubah lirik aslinya ke versi bahasa Jawa. Mentang mentang bisa bahasa Jawa, ia nyanyi dengan seenaknya.

Mina yang lagi nyiramin tanaman di sore hari ini, langsung menghentikan kegiatannya. Iya begitu mendengar suara Ryujin yang menggelegar, membuat wanita beranak 3 itu berlari secepat kilat menemui putrinya.

"Kamu kenapa to kok teriak-teriak?" Tanya Mina cemas.

Ryujin mengerutkan dahinya, "Siapa juga sih yang teriak, um. Orang Ryujin lagi nyanyiin lagu kesukaan adek."

Ya memang Ryujin ini manggil Mina dengan um, singkatan dari umi. Tadinya mi, tapi Mina sendiri yang ngelarang. Katanya berasa dipanggil mamih dia. Kan dia mau panggilan khusus dari anak-anaknya.

Be? Ge.

"Owalah, mbok yo bilang dulu ke umi kalo mau nyanyi." Ucap Mina sok marah.

Padahal mah jangankan marah, ngomong kasar aja gak bisa.

"Idih, masa cuma nyanyi kudu bilang dulu?" Gumam Ryujin pelan.

Bergumam demi masa depan. Karena sebelumnya Ryujin pernah mengumpat Mina terang-terangan, dan kalian tahu apa yang terjadi? Wanita yang dipanggil umi itu menceramahi Ryujin habis-habisan. Mana tuh ceramah gak nyambung lagi sama topiknya.

"Kamu bilang sesuatu?"

"Ah enggak kok um, em—adek pergi keluar dulu." Pamit Ryujin.

Setelah mendapatkan ijin dari uminya, Ryujin pergi begitu saja. Dan sepanjang jalan, ia tak henti-hentinya menyanyikan bait lagu india yang diubahnya ke versi jawa.

"Tumplek segane~
Garek iwake~nananananana.."

Gitu terus sampe subuh! Hehe canda—Ryujin bahkan nyanyi nyanyi sambil lompat lompat ngikutin syair nya. Kayak bocah.

Dilain tempat, Heejin lagi siap-siap sambil nyanyi lagu dari drakor yang ditontonnya tadi. Sebetulnya dia tuh gak terlalu minat sama drama korea, tapi atas rekomendasi dan desakan, dari Jihan dia nonton deh. Eh gak taunya terngiang-ngiang sampe sekarang.

"Okey dokey yo! Is that true, yess! Okey dokey yo!"

Tuh, padahal lagi benerin baju masih sempet-sempetnya nyanyi.

Bunda mawar yang lagi sibuk di dapur, sampe bosen denger suaranya Heejin yang nyanyi part itu itu aja.

"Dek, gak bosen nyanyi itu mulu?" Tanya Rose dengan nada malasnya.

Heejin mencomot satu kue kering buatan bunda nya, "Ya enggaklah bund."

"Emang lirik lagunya cuma itu?" Tanya Rose kembali sambil memasukkan kue buatannya ke dalam toples.

"Masih banyak bund, tapi adek hafalnya itu doang, hehe." Kekeh Heejin.

Rose menghela nafasnya. Ia lalu terganggu dengan pakaian rapi dari anak bungsu nya ini.

"Mau kemana, dek?"

"Main, masa adek ditinggal sama abang, kakak, juga Aa'?" Cerita Heejin dengan sedih.

Komplek IlicilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang