19 : Ketika Lisa Tumbang

950 95 0
                                    

Pagi pagi buta Ten sudah stay di dapur. Tangan kanannya membawa pisau dan tangan kirinya—kosong.

Bapak bernama asli Chittaphone Leechaiyapornkul itu tengah dilanda kebingungan mau masak apa. Padahal ia sama sekali tidak ada riwayat memasak. Ini kalau bukan karena istri ter—bangsay nya sakit, mana mau ia ke tempat ini.

"Bangsay." Lirih Lisa menghampiri suaminya di dapur.

"Lo ngapain kesini sih, say? Yang ada lo tambah sakit." Cegah Ten.

"Gue gak kenapa-napa ya. Lagian gue tuh mau masak." Bantah Lisa.

"Gak bisa! Pokoknya lo harus istitahat di kamar. Urusan makanan, biar gue aja yang buat." Kata Ten yakin.

Iya yakinnya cuma 1% doang, yang 99% ngibul:v

Karena Lisa merasa badannya kian memanas disini, akhirnya wanita itu kembali ke kamarnya, dengan dibantu oleh Ten.

Sekembalinya ke dapur, Ten masih bingung harus masak apa.

"Yang penting jadi makanan, urusan enak atau kagak belakangan." Itulah motto dari Ten.

Pokoknya mah barang apapun dan bahan yang ada di dapur dipake semua sama Ten. Gak ada satupun yang kelewat. Katanya Kalo yang satu gak dipake entar cemburu.

IYAIN TEMAN-TEMAN.

"Ini namanya apaan?" Bingung Ten ketika melihat hasil masakannya.

Ia bahkan sampe meneliti tuh makanan, "Dibilang tumis kangkung—bukan, sop—juga bukan. Terus apaan?"

"Pi, ngapain?"

Yeji yang baru selesai bersiap-siap, merasa kebingungan dengan sikap papinya yang aneh. Matanya melihat sebuah makanan di meja yang kelihatannya enak. Dari tampilannya sih ga kalah sama makanan di hotel bintang lima. Tapi—

"Ini apaan, pi?" Tanya Yeji sambil mencoel-coel makanan buatan Ten.

"Ini namanya—tumis kangkung bayam ayam jamur pedas manis asam lambung ala Papi Chuttaphone." Sahut Ten.

"Papi yang masak?"

"Ho-oh, sana panggil kakak kakak kamu suruh sarapan." Suruh Ten.

"Siap komando."

Setelah itu Yeji memanggil satu persatu kakaknya. Ketiganya pun telah duduk rapi di meja makan. Junghwan dan Haechan sama-sama menatap sepiring makanan diatas meja.

"Aneh banget bentukannya." Gumam Junghwan dengan nada rendah.

Namun Haechan memilih bodo amat. Ia dan Yeji malah udah ngambil nasi dan mulai memakan masakan papi tercinta.

UHUKK!!

"RASANYA PENGEN MENINGGOY!"

"OMAYGATT INI ADALAH MAKANAN TERSOLIMI YANG PERNAH YEJI MAKAN!"

Itu adalah suara teriakan Yeji dan Haechan setelah mencoba masakan Ten. Sementara Junghwan mah biasa-biasa saja, karena dia gak nyobain. Kalo papi Ten? Cuma bisa tutup telinga.

Setelah memberi uang jajan pada masing-masing anaknya, Ten kembali ke kamar menemui Lisa. Dilihatnya istri yang suka ngajak tengkar dia itu sedang terbaring lemah. Jadi, Ten memutuskan untuk tidak kerja lebih dulu.

"Makan dulu yuk, habis itu minum obat." Ucap Ten lembut.

"Gak mau ah, lo mau bikin gue mati dengan makanan aneh lo itu?" Ketus Lisa.

"Em—gue beliin bubur deh."

Lisa langsung bangkit dari baringan nya, "Kalo itu gue setuju!"

**

Komplek IlicilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang