Six : Moon

911 174 54
                                    


"Yang mulia.."

"Bagaimana, Joon?"

Namjoon tersenyum kecil, "sepertinya hamba terlambat, karena selir Jisoo lebih dulu menyelesaikan pertikaian yang ada di sana."

"Ah.."

"Dia juga menempatkan tuan putri di istana para wanita untuk sementara, yang mulia."

Taehyung terlihat berpikir. Namjoon sebenarnya ingin menyampaikan hal yang tadi ia dengar, soal sang putri dengan jenderal mereka. Tetapi melihat mood kaisarnya yang sedang baik, membuat dia mengurungkan niat tersebut dan akan memberitahunya di lain waktu.

.


.


.



Kepala Kasim memberinya tempat bersama para wanita yang lain di ruang tidur bersama, putri Lisa tak begitu peduli apa si kepala Kasim menuruti keinginan dari putri Yeri atau permintaan selir Jisoo. Yang jelas, bisa tetap berada di sini hingga ia bertemu dengan Jungkook adalah satu dari banyak hal yang telah ia capai.

Maniknya melirik sebuah tempat persegi yang tidak terlihat empuk di depannya, dan ia melihat jika gadis-gadis yang lain mulai menata barang-barang bawaan mereka sebelum merebahkan diri di tempat persegi tersebut. Ia menghela napas sambil mendudukan dirinya di sana, sang putri menyimpan barangnya di sisi kiri tubuhnya.

Ia memperhatikan sekitar ruangan, tidak banyak hal yang ada di sini, mirip seperti kamar untuk para pelayan tapi ia tak ingin mengeluhkan hal tersebut. Pandangannya bertemu dengan Chanyeong, gadis itu bersenandung pelan sambil melipat beberapa hanfu sederhananya dan tersenyum pada Lisa.

Kali ini, putri Lalisa membalas senyumnya.

"Kau tampak lebih cerah Lis- ah.. maksudku putri."

Lalisa terkekeh, "Lisa saja untukmu."

"I-itu.."

"Tidak apa, lagipula ini bukan kekaisaran ayahku."

Chanyeong tertawa sambil menggaruk kepalanya. "Kau tampak lebih cerah, Lisa." Ulangnya.

"Kau juga,"

"Benarkah?"

Sang putri mengangguk, "kau terus tersenyum dan bersenandung sejak tadi. Apa kau sangat bahagia bisa kemari?"

Chanyeong mengangguk cepat, "tentu saja, dengan begini aku bisa merubah nasibku." Dia mendengkus. "Aku berasal dari keluarga petani yang miskin, kau tahu.. beberapa kali ayahku gagal panen dan berhutang pada rentenir, sampai kami tidak bisa membayarnya dan terpaksa menggadai tanah pertanian kami."

"..."

"Lalu aku mendengar jika istana membuka lowongan pekerjaan, jadi ya.. aku berharap banyak dari sini. Dan kalau aku beruntung, siapa tahu aku bisa menjadi salah satu wanita kesayangan Kaisar." Setelahnya dia terkikik, tapi kembali diam saat sang putri tak mengerti apa maksud dari perkataannya. "Eh.. kau tidak tahu?"

"Tahu apa?"

Chanyeong melirik sekitarnya, dan setelah di rasa aman, dia mendekat pada Lisa lalu mulai bercerita. "Banyak sekali gadis sepertiku yang datang ke istana untuk tujuan tertentu. Kau tahu, kami ingin sekali menjadi kesayangan kaisar.. seperti selir Jisoo, atau selir Irene.. ku dengar keduanya memiliki persaingan yang sengit dalam merebut perhatian kaisar."

"..."

"Mereka juga awalnya adalah gadis miskin seperti kami, ah.. betapa beruntungnya mereka.." keluh Chanyeong.

The Empress of Fire (TaeLiceKook) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang