Thirty-four : Bitter

1K 157 77
                                    

"Hei nona!"

"Ya.."

"Aku akan pergi bersama suamiku ke desa sebelah, mungkin kami akan pulang agak malam." Katanya, dia sudah siap dengan pakaian yang lebih rapi. "Anakku melahirkan, tidak apa kan kalau kami tinggal?"

Lisa mengangguk, dia diam saja saat tangannya ditarik oleh wanita pemilik rumah itu ke dapur miliknya.

"Aku sudah menyiapkan makanan untuk kalian, kau bisa membawanya ke lumbung sekarang." Dia menyerahkan beberapa bakul makanan pada Lisa, "kayu bakar ada di luar, kau bisa mengambilnya di dekat kandang kerbau."

"Baiklah."

"Aku pergi dulu ya!"

Lisa kembali dengan membawa semua barang-barang tadi. Dia menyusunnya rapi pada sebuah meja di dalam lumbung, ia mengabaikan tatapan Jungkook yang sejak tadi mengawasinya dari sana sebelum keluar dan menunggui jemurannya kering di teras.

Sang permaisuri mendesah, tidak aman kalau dia terus berdekatan dengan pria itu saat Jungkook semakin berani padanya. Lisa memilih diam di sini sampai malam, sampai besok, atau kalau bisa sampai ia akan di antar pulang ke Hi.

"Lisa.."

Lisa tidak mau menoleh.

"Hei.."

'abaikan saja.. abaikan saja..'

"Istriku.."

"Oh.. berhenti memanggilku begitu!"

Jungkook tertawa, dia berbaring miring dengan menumpukan kepala di sebelah tangannya, lalu menepuk tempat ranjang mereka. "Kemarilah.. kenapa kau berada jauh sekali dariku.."

Lisa menutup kedua kupingnya dengan kesal, membuat Jungkook semakin tergelak. Pemuda itu menghela napas lalu benar-benar berbaring untuk tidur siang. Lisa menoleh karena tidak mendengar suara godaan lagi, dan dia bisa tenang saat menemukan Jungkook tidur di sana.

Gemuruh dari langit membuat Lisa mendongkak, awan yang sangat gelap melintas cepat di atas sana walau masih ada sedikit cahaya matahari. Lisa memandangnya gamang, ia rindu pada putranya Taeyong, Areum dan pasti Taehyung juga sedang mencarinya.

Dia ingin pulang.

Rasanya Lisa selalu hampir kehilangan akal saat di sini, terlebih bersama Jungkook.

Dia selalu hampir melupakan status dan perannya sebagai ibu juga istri pria lain.

Berkali-kali Lisa merutuk saat dia tidak bisa menghentikan perasaannya yang bergejolak ketika sentuhan-sentuhan Jungkook mengenai tubuhnya. Dia menggeleng, ini sama saja ia mengkhianati Taehyung, tidak bisa, dia tidak boleh begini.

Memberi jarak adalah keputusan terbaik.

Baik untuk Jungkook.

Dan juga baik untuk Lisa.

Perlahan matanya menutup, angin membuainya dalam tidur yang menenangkan.

.

.

.

Hujan deras mengguyur rombongan berkuda kaisar Taehyung, jubah kulit beserta rambut dan seluruh tubuhnya basah karena itu. Petir menggelegar di atas sana, dan dia semakin tidak tenang. Di mana Lisa? Apa dia terlindungi dari hujan selebat ini? Apa dia ketakutan karena petir yang kencang?

"Yang mulia!"

"..."

"Kita harus membangun kemah, kita tidak bisa terus berjalan saat badai terjadi!"

The Empress of Fire (TaeLiceKook) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang