Fifteen : Betting

919 155 78
                                    

"Ah.."

"Hati-hati!"

Jungkook berhasil menangkap tubuh Lisa yang hampir jatuh, dan membiarkan cucian bersihnya lepas hingga berserak di atas tanah. Wajah cantiknya nampak pucat, jelas sekali dia kelelahan karena sudah dua bulan ini putri hampir mengerjakan seluruh urusan rumah.

Si suami mendesah lega, Lisa dibimbing untuk duduk pada teras kayu. Jungkook mengelap kening istrinya yang berkeringat dengan lengan hanfu yang ia gunakan. Wajah tampan si Jenderal memandang Lisa khawatir, sudah sejak lama dia ingin menegur Chanyeong yang terus saja meninggalkan rumah dan membiarkan Lisa mengerjakan semuanya.

Padahal jelas sekali kalau Chanyeong ditugaskan oleh Kaisar untuk menjaga Lisa, karena kebaikan hati sang putri pelayan itu mulai bersikap lancang. Pandangannya menyipit mendapati Lisa meringis, perut istrinya mulai kram lagi seperti kemarin-kemarin.

"Tidak perlu mengerjakannya lagi, aku akan menegur Chanyeong!"

"Jangan, Tuanku.." Lisa menggeleng, "aku tahu dia salah tapi.. dia hanya sedang jatuh cinta. Kumohon berilah dia pengertian."

"Dan membiarkanmu terus begini?"

"Aku masih kuat."

Alis Jungkook terangkat naik, "benarkah? Bahkan mengangkat kain-kain itu saja kau tidak sanggup."

Sang putri menunduk, mereka menoleh ketika mendapati Chanyeong yang datang dengan tersenyum. Tapi gadis itu segera diam ketika mendapati kain-kain yang berserakan di atas tanah juga tatapan Jungkook yang tak ramah seperti biasanya.

"Sampai kapan kau akan terus meninggalkan istriku seperti ini?"

"..."

"Dia sedang hamil, kelelahan bisa membahayakan dirinya maupun anak kami!"

Chanyeong melirik ke arah Lisa sebelum menunduk.

"Tuanku, sudahlah."

"Tidak," Jungkook menggeleng, "Chanyeong harus bertanggung jawab soal tugas-tugas yang sudah diberikan padanya."

"Tapi-"

"Mulai hari ini, aku tidak ingin melihat kalau istriku yang mengerjakan semuanya. Kau juga tidak bisa datang dan pergi semaumu."

"K-kenapa tidak bisa?" Balas Chanyeong takut-takut. Dia lelah menjadi pesuruh, sekarang dia sudah menjadi kesayangan pangeran Sehun, tempatnya bukan lagi berada di paviliun kecil ini maupun mengurusi segala kebutuhan orang lain. "Aku b-bukan pelayan."

"Apa?"

Chanyeong menelan ludah, dia mengangkat dagunya tinggi. "Aku bukan lagi pelayanmu!"

Baik Lalisa maupun Jungkook sama-sama terkejut, setelah Chanyeong mengatakan kalimat tadi, dia berlari ke dalam untuk mengambil pakaian dan juga barang-barangnya dengan tergesa. Airmatanya jatuh, dia kesal karena dimarahi seperti itu oleh Jungkook.

"Chanyeong.."

"..."

"Chanyeong, kau mau ke mana?" Tanya Lisa pelan. Sang putri mengikutinya dan berhenti di ambang kamar gadis itu.

"Aku akan ikut dengan pangeran Sehun," jawabnya dingin.

"Kalau ini soal suamiku, maaf.. dia memarahimu karena khawatir padaku."

Chanyeong menoleh cepat, "Ya, katakan saja padanya. Mulai sekarang, dia tidak perlu memarahi siapapun, karena aku berhenti!"

Lisa bergeming, Chanyeong melewatinya tanpa menoleh. Jungkook yang berada di ruang tengah juga menjadi sasaran tindakan acuhnya. Sang putri memijat kepalanya pelan, sudah dua bulan sejak ia memergoki Chanyeong yang bertemu dengan pangeran Sehun berlalu. Gadis manis yang merupakan sahabatnya itu banyak berubah, dia tidak lagi mempedulikan apapun yang ada di sekitarnya.

The Empress of Fire (TaeLiceKook) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang