Three : Selection

974 179 44
                                    

Mereka berdua bertatapan dalam keheningan, tapi jenderal Jungkook tidak menolak saat sang putri mengalungkan selendang itu pada bahu kokohnya. Putri Lisa tersenyum malu-malu, jarak mereka begitu dekat sehingga ia dapat melihat wajah sang jenderal dengan lebih jelas.

Mata elangnya, hidung dan rahang dengan pahatan sempurna, juga bibir tipis kemerahan yang selalu bertutur kata santun. Sang putri menunduk lagi, ia sungkan pada Jenderal Jungkook yang juga masih menaikan pandangan ke arahnya.

Acara sayembara ini selesai tanpa penutupan seperti yang seharusnya karena banyak dari yang menghadiri ajang ini telah pergi. Mereka tak puas atas hasil akhir yang terputuskan, bagaimana harga diri para kaisar dan pangeran jatuh karena berhasil dikalahkan oleh seorang pria yang hanya memiliki gelar seorang jenderal.

Sayembara putri Lisa pun menjadi bahan gunjingan masyarakat. Mereka menilai, bagaimana mungkin kaisar Gong Yo melanggar tradisi yang sudah ada secara turun-temurun dengan begitu mudahnya. Lupakan soal pengetahuan yang pangeran Seokjin tadi katakan, karena kalangan rakyat memanglah tidak ramah terhadap adanya perubahan.

Kaisar Gong Yo menatap marah pada putrinya yang masih setia berdiri di depan jenderal dinasti Hi tersebut. Ia bangkit, pangeran Seokjin yang menyadari kekalutan sang ayah menyusulnya selagi bisa, walau ia sendiri takan pernah bisa membantah titahnya.

"Lalisa!"

Sang putri tersentak, di dua puluh dua tahun hidupnya, dia tidak pernah mendengar kaisar memanggilnya dengan nada seperti itu. Putri Lisa melihat bagaimana ayahnya menghampirinya dengan begitu arogan, begitu marah. Hingga tangannya berhasil tercekal dan ia ditarik paksa untuk menjauh dari jenderal Jungkook.

"Ayah.."

"Aku tidak akan pernah membiarkanmu melakukan kebodohan ini!" Geram Gong Yo. Dia terus menarik Lalisa yang mulai menangis, sang putri menoleh ke arah Jungkook, tetapi ia hanya tertunduk ditempatnya. "Menikahi seorang jenderal? Aku tidak segila itu, dengan mengizinkannya."

"Tapi ayah.. dia sudah memenangkan ku!"

"Ayah hentikan," pinta Seokjin yang berjalan di belakang mereka. "Takdir membawa Lisa pada jenderal Jungkook, apa yang salah dari itu?"

Mereka bertiga benar-benar berhenti. "Apa yang salah katamu? Cukup kau membantahku di keramaian seperti tadi, sekali lagi kau melakukannya, maka aku akan mengirimmu ke provinsi lebih awal!"

Seokjin menghela napas.

"A-ayah.."

"Jangan membantahku lagi, aku akan mengatur sayembara lain untukmu. Hasil hari ini, tidak akan pernah kuanggap ada." Kaisar Gong Yo menahan emosinya. "Kuakui, dia adalah pria yang hebat. Dia juga telah membantu kita pada masa sulit, aku menghargai itu. Tapi bukan berarti aku harus membalas semua jasanya dengan memberikan putriku!"

"..."

Gong Yo melepaskan cekalannya pada Lisa. "Kau adalah putri kesayanganku, aku pasti akan memberikan yang terbaik untukmu." Setelahnya ia pergi, meninggalkan kedua putra juga putrinya tanpa mengatakan apapun lagi.

Pangeran Seokjin mensejajarkan posisinya dengan sang adik, dia mengangguk, meminta Lalisa bersabar menghadapi kemarahan sang ayah. Tuan putri tak punya pilihan lain selain menerimanya untuk saat ini, ia kembali menoleh lagi ke belakang, ke arah terakhir ia melihat pria itu.

The Empress of Fire (TaeLiceKook) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang