Twenty-seven : Smallpox

920 153 39
                                    

Tok tok tok

"Masuk!"

Namjoon tertegun ketika pintu kamar putri Lisa terbuka, ia melangkah masuk dengan kesopanan yang ia junjung tinggi, tak berani melihat wajah cantik dari wanita milik Kaisarnya.

"Putri Lisa, kau memanggilku?"

"Duduklah Joon," jemari Lisa mempersilahkan tempat di depannya yang terhalang sebuah meja catur berbidak. "ku dengar kau suka bermain catur."

Si setia Namjoon mengangguk kecil, ia menuruti keinginan sang putri. Dia sadar jika putri Lisa mengundangnya bermain, bukan hanya sekedar untuk mengisi waktu belaka.

"Bidakmu berwarna putih, jalanlah duluan."

Namjoon menghela napas, sebagai langkah utama ia menggunakan prajurit di depan bidak gajah untuk maju sebanyak dua langkah. "Giliranmu, putri."

Lisa tersenyum. Ia langsung menggunakan kudanya yang memiliki langkah melompat letter L tanpa banyak berpikir. "Kau.. sudah lama menemani kaisar Taehyung bukan?"

Dia melirik ke arah Lisa, hanya sebentar sebelum memikirkan langkah selanjutnya. "Aku menemani Kaisar sejak naik tahta sampai sekarang." Dia menggeser bidak gajah, mengintai kuda Lisa. "Aku sudah seperti bayangan kaisar."

"Kalau begitu kau sadar berapa banyak musuh kaisar yang berada di sekitarnya?" Sang putri mengumpankan satu bidak prajurit demi melindungi bidak kuda.

Namjoon berjengit, permainan semakin seru namun putri Lisa juga berhasil untuk tidak membagi fokusnya, selama pembicaraan mereka berlangsung. "Aku tahu siapa saja yang menginginkan tahta Kaisar."

"Apa ibu suri termasuk di dalam daftarmu?"

"Dia yang paling ku waspadai."

Sang putri mendesah lega, ia memperhatikan jemari Namjoon yang sekarang menggeser bidak prajurit di depan bidak menteri untuk memberinya jalan. "Ibu suri adalah orang yang paling potensial melakukan pemberontakan, dia punya alasan yang kuat, pangeran Sehun berhak untuk tahta ketika kaisar Taehyung tiada, karena pangeran Suho masih terlalu kecil."

"Sebenarnya apa yang ingin kau sampaikan padaku, putri?"

Lisa kehilangan bidak kudanya. Dan memilih melepas benteng saat bidak prajurit sudah membuat langkah maju semua. "Beberapa menteri yang akan bergabung adalah orang-orang ibu suri."

"..."

"Aku khawatir soal Taehyung."

Namjoon mengincar bidak raja milik Lisa, tapi sang putri lebih dulu mengambil bidak menteri Namjoon lewat cara yang tidak ia duga, dia lengah. Tawa pelan keluar dari Lisa, "Aku harus tahu kau ada di pihak siapa Namjoon."

Pria itu berdeham, "Aku sudah bersumpah untuk selalu setia pada Kaisar."

"Itu bagus." Manik Lisa menyipit saat Namjoon menggunakan bentengnya untuk memenjarakan bidak Raja Lisa. Dia memindahkan bidak itu pada satu kotak di depannya, yang terhalang gajah. "Aku membutuhkan nasihatmu."

"Kau berniat melawan ibu suri?"

"Aku kagum dengan kecerdasanmu. Kau layak untuk posisi perdana menteri sebenarnya." Puji Lisa tulus, dia menangkap raut wajah sangsi dari Namjoon. "Aku serius."

"Apa ini sebuah tawaran?"

Lisa menggeleng, "aku hanya ingin memastikan kalau kau akan membuat Taehyung memperhitungkan langkah yang dia ambil ketika pemilihan menteri nanti."

The Empress of Fire (TaeLiceKook) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang