14 - Ikatan

2.2K 291 18
                                    

"Father, bagaimana keadaan Rys saat ini?" Harry menatap punggung lebar milik Severus yang baru saja memeriksa keadaan sang putri baptis. Mata hijau Harry terlihat penuh kekhawatiran, takut jika ada suatu hal yang bisa menyakiti adik kembarnya.

Severus berbalik. Ia menatap Harry yang terlihat gelisah, sama seperti yang ia rasakan beberapa waktu lalu. Severus memang menghadiri Yule Ball, bahkan datang lebih dulu dibanding Hogwarts' Army. Ia duduk di salah satu sudut ruangan dengan gelas berisi minuman mahal. Mata hitamnya hanya memperhatikan setiap gerak-gerik orang yang ada di sana tanpa ada niat untuk bergabung.

Jantung Severus seakan mau lepas ketika Rys tiba-tiba ambruk tak jauh darinya. Teriakan Draco waktu itu membuat pesta berhenti seketika. Sebagai tuan rumah, Narcissa dan Lucius menenangkan suasana.

Dan di sinilah mereka, di salah satu kamar tamu Malfoy Manor. Tubuh Rys terbaring dengan wajah sepucat abu, ditemani Severus yang duduk di sisi ranjang dan Harry yang berdiri tak jauh dari sang wali. Pesta sudah berakhir beberapa waktu yang lalu tapi Severus memutuskan agar kedua anak asuhnya menginap di Malfoy Manor.

"Adikmu tidak apa-apa, Harry," ujar Severus datar. Ia berdiri dari duduknya dan kedua tangan kekarnya meraih Harry dalam gendongan. Harry sendiri melingkarkan tangannya di leher Severus. Air mata yang sejak tadi ia tahan meleleh. Isakannya teredam di bahu Severus.

"Aku tidak mau kehilangannya seperti kehilangan Mum dan Dad, Father."

Severus menghela napas. "Semua baik-baik saja, Harry."

Severus masih setia menggendong Harry sampai tangisan Lord Ravenclaw itu mereda. Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi Severus. Seorang wanita berambut hitam dengan mata biru menatap Severus khawatir. Gaun hitam menutupi tubuh langsing dan tinggi.

"Bagaimana keadaan Rys, Sev?" tanyanya cemas. Langkah wanita itu menuju ranjang tempat Rys berbaring. Ia mengelus pipi pucat Rys yang mulai berwarna. Napas gadis itu begitu pelan berembus.

"Dia baik-baik saja." Wanita itu menatap sang Master Ramuan. "Kau tidak perlu khawatir, Erica."

Erica Prince nee Rosier, istri sang Master Ramuan itu tak bisa menghilangkan wajah khawatirnya. Teman baik dari Lily Potter itu berasal dari Slytherin, satu tahun lebih muda darinya. Dialah pemilik cinta Severus sekarang.

Mata Erica beralih pada Harry yang berada di gendongan Severus. "Harry?" tanyanya kemudian.

Severus membenarkan posisi Harry di tangannya. "Dia tertidur setelah menangis." Mata hitam Severus menatap istrinya datar. "Sebaiknya kau juga tidur, Erica. Ini sudah terlalu larut."

Erica menggeleng. "Tapi Sev-"

"Aku tidak menerima penolakan."

Erica terdiam begitu melihat tatapan tajam sang suami. Ia tersenyum kemudian. Kedua tangannya terulur, meminta Harry pada Severus.

"Baiklah. Aku akan tidur di kamar ini." Erica melirik ranjang lain yang kosong. "Biarkan aku menjaga mereka berdua."

Severus mengangguk. Ia meletakkan Harry di ranjang lain di samping ranjang Rys. Wajah Harry masih menyisakan jejak air mata. Erica sendiri sudah berada di atas ranjang yang sama dengan Harry. Severus mengelus rambut hitam Harry dan mengecup dahinya lembut. Suatu hal yang tak akan pernah Master Ramuan perlihatkan pada semua orang selain keluarganya. Erica tersenyum lembut.

Severus berjalan keluar dan menutup pintu, membiarkan sang istri menjaga kedua anak asuh mereka. Erica menjentikkan tongkatnya, mengubah pakaiannya dan Harry menjadi piama. Ia menarik selimut menutupi tubuh mereka.

Erica menatap wajah tidur Harry. Ia tersenyum keibuan. "Selamat tidur, Harry. Mother menyayangimu," ucapnya sembari mencium kening Harry sayang.

***

The Heir and Heiress of HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang