15 - Rencana

2.1K 292 26
                                    

Neville berjalan di lorong barat Longbottom Manor. Jendela-jendela tinggi dan lebar membuat cahaya merangsak masuk, menerangi setiap bagian lorong itu. Wajah sang Lord Gryffindor begitu serius, lepas dari sosoknya yang begitu malu-malu. Langkahnya menuju ujung dari lorong tersebut, ke ruang santai dari manor yang dikhususkan untuk menerima tamu.

Mata Neville melebar melihat siapa yang ada di sana. Ia berhenti tepat di samping salah satu sofa yang ditempati oleh sepasang anak kembar.

"Fred? George? Ini benar-benar kalian?"

Mata Neville tak lepas dari wajah kedua anggota Hogwarts' Army di bawah naungannya itu. Sungguh, pemandangan di depannya begitu asing. Bukan lagi rambut merah khas yang menyapanya, melainkan rambut hitam kelam dengan mata abu-abu tajam. Neville mengerjapkan matanya, mencoba mencerna apa yang telah terjadi.

Salah satu dari anak kembar di sana menyeringai nakal. "Bukan lagi Fred, My Lord, tapi Virgo." Ia menundukkan wajahnya takzim. "Salam kenal untukmu Heir Longbottom, aku Virgo Pollux Black."

Sang saudara juga menundukkan wajahnya. "Bukan lagi George, tapi Libra Cygnus Black."

Neville masih terbengong di tempatnya berdiri, membuat Fred dan George—atau Virgo dan Libra saling berpandangan dan tertawa. Neville tersadar dan mempersilakan keduanya duduk. Ia memandang keduanya dengan sorot mata penasaran. Hei, terakhir kali ia bertemu dengan si Kembar, keduanya masih bermarga Weasley, apa yang sebenarnya terjadi?

"Fred, George, salah. Virgo, Libra, apa yang terjadi? Kenapa kalian berubah sedrastis ini?" Neville bertanya juga. Tatapan matanya berubah tajam. Ia memperhatikan Virgo yang menghela napas.

"Selama libur natal ini, kami mengalami hari yang buruk," ujar Virgo memulai. "Dimulai dari Ginny yang mendapatkan hadiah mewah dari Dad, disusul Ron yang memprotes dan mengeluarkan semua pendapatnya yang berakhir mendapatkan tamparan dari Dad."

Sorot mata Virgo berubah sendu. Menyadari keadaan saudaranya, Libra memilih untuk meneruskan. "Melihat adik kami diperlakukan kasar, tentu saja kami melawan, Nev. Kami tahu Dad marah dan secara tidak sengaja mengucapkan mantra terlarang hingga membuat kami bertiga kehilangan marga Weasley kami."

Dahi Neville mengkerut. "Arthur Weasley mengeluarkan kalian dari trah Weasley?" tanyanya yang dibalas anggukan. Neville menyandarkan badannya ke punggung sofa. Kedua tangannya bersedekap dengan mata menyorot tajam. "Mengingat Weasley adalah salah satu dari The Sacred Twenty-Eight, mantra seperti itu tidak ada pembaliknya. Lalu?"

Virgo mengetuk meja dengan ujung jemarinya, membuat kebisingan kecil di Longbottom Manor yang megah sekaligus sepi.

"Kami bertiga kabur dari rumah, hanya berbekal 1 sickle dan 47 knut. Sampai, Lord Black menemukan kami di depan Toko Madam Malkin." Virgo menatap Neville yang serius mendengarkan. "Setelah menceritakannya, wajah Lord Black terlihat murka dan langsung membawa kami ke Gringotts untuk diadopsi darah. Yah, begitulah akhirnya."

Neville tersenyum. "Jadi, kalian adalah putra biologis Sirius Black sekarang?" tanyanya dengan nada menggoda.

Virgo dan Libra mengangguk polos, sontak membuat Neville tertawa terbahak-bahak. Sang Lord Gryffindor menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana dengan Ron? Atau dia punya nama lain?"

Libra mengangguk. "Bukan Ron, tapi Rigel. Rigel Antares Black. Mungkin, di antara kami bertiga, Rigel-lah yang begitu berubah. Sifatnya bertambah dingin dan tatapannya begitu tajam, sama seperti Father."

Neville tersenyum lembut. "Tak apa. Semuanya akan bertambah mudah ke depannya."

Virgo dan Black saling menatap, tak paham apa yang dimaksud sang Lord Gryffindor.

The Heir and Heiress of HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang