[Harry Potter Series 1]
Ravenclaw!Harry, Bashing!Light, Grey!Harry.
Harry Potter menghilang dari dunia sihir. Pada tahun 1991, sang Pahlawan kembali dengan seorang gadis cantik yang tak lain adalah adik kembarnya sendiri, Samarys Potter. Lebih meng...
Menoleh, Draco mendapati sosok Salazar Slytherin yang berjalan mendekat ke arahnya. Meletakkan kembali buku yang ia pegang, Draco berdiri dari sofa dan menyambut sang Lord Slytherin. Ia menutup mata ketika tangan hangat Salazar menyentuh kepalanya dengan lembut.
Sebuah senyuman tipis penuh kebanggaan mekar di wajah Salazar. "Jadilah penerusku yang mematahkan anggapan yang salah dari Dunia Sihir selama ini, Draco."
Usapan tangan Salazar berhenti pada dahi Draco. Untaian benang emas muncul dari ujung telunjuk Salazar dan merambat hingga membentuk sebuah mahkota di dahi Draco, dengan permata zamrud oval di tengahnya. Rambut pirang Draco berkibar oleh intensitas sihir yang memenuhi udara. Ketika ritual itu selesai, tubuh remaja lelaki itu terhuyung tak sadarkan diri. Andai tak ada tangan yang menangkapnya, tubuh Draco pasti terjatuh di lantai Potter Manor.
"Kuserahkan Dinasti Slytherin padamu, Pewarisku. Bawalah kembali kejayaan nama Para Pendiri yang bahkan mengajari Merlin dan Morgana Yang Agung. Tunjukkan pada mereka bagaimana seharusnya Dunia Sihir berjalan."
Salazar mengusap surai pirang platinum Draco dengan mata kelabu tajam. Pewaris Malfoy sendiri tertidur di dengan kepala di pangkuan sang Lord Slytherin. Dengan wajah terlelap, Draco tak menyadari jika takdir besar akan menunggunya di masa depan.
Di dahinya, permata zamrud sewarna mata Rys bersinar.
***
"Kurasa, kita salah karena sudah berbelanja hari ini."
Harry meringis mendengar ucapan datar Rys. Maniknya bergulir ke arah adiknya yang memasang wajah dongkol sekaligus jutek. Oh, itu semua bukan tanpa alasan ketika Flourish and Blotts di hadapan mereka penuh sesak dengan ibu-ibu yang mengantre. Di depan toko berdiri papan yang menunjukkan adanya acara penandatangan buku Lockhart.
Harry memasang wajah mual. Dan, sepertinya bukan hanya Harry, tapi juga Rys, Hermione, Hannah, dan Blaise yang ikut dalam acara berbelanja bersama ini. Yah, setidaknya ia tidak laki-laki sendiri atau ia akan kewalahan menghadapi para gadis berbelanja.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa gadis-gadis selalu menyukai belanja, siapapun itu! Dan, jika ia bersama laki-laki, otomatis si lelaki akan menjadi babu dadakan saat itu juga.
"Sebenarnya apa yang mereka kagumi dari Lockhart?" tanya Hannah heran. Ia melirik pada sahabat-sahabatnya. "Menurut kalian apa?"
Blaise menggaruk tengkuknya. "Errr ... tampan?" jawabnya penuh keraguan.
Hermione berdecih. "Hei! Bahkan Harry lebih tampan dari dia!" ujarnya kesal.
Seakan mengatakan sesuatu yang salah, mata Hermione melebar dan ia seketika menutup mulutnya dengan tangan. Empat pasang mata menatapnya dengan pandangan terkejut. Wajah Hermione memerah sampai telinga.