Chapter 31

1K 112 52
                                    

"Ada saatnya kau menemukan seseorang yang tepat, diwaktu yang salah."


🍁🍁🍁🍁

Di suatu tempat di Pack Utara....

Cahaya lampu remang-remang. Di luar sana, suara bergaung terdengar mengerikan. Jantung perempuan itu berdegup kencang ketika pintu berderit dan seorang laki-laki bertubuh jangkung masuk. Dalam cahaya temaram seseorang itu hanya terpaku. Mungkin menunggunya menjerit atau mencaci. Namun ia sama sekali tidak melakukan kebiasaan itu meski benar-benar ingin. Takut membahayakan dirinya sendiri.

Tadinya ia memang sempat terbelalak dan membekap mulut begitu menyadari apa yang menimpanya. Beruntung, ia mampu mengatasi kepanikannya tepat sebelum orang itu datang.

Seseorang yang kini sedang membanting daun pintu lalu melangkah mendekat, "Kau sepertinya bisa mengerti kenapa aku melakukannya."

Sakit jiwa.

Chaeyoung menunduk. Kesulitan menahan diri agar tidak berteriak. Ia baru kembali mengangkat wajah saat orang itu duduk di tepi ranjang.

"Kau membawaku ke pack Utara?"

"Tepatnya 一 kenapa aku membawamu kesini?" katanya mengoreksi tanpa rasa bersalah.

"Kenapa?"

"Dengar!" jedanya sebentar. "Besok adalah babak duel antara Alpha Sehun dan Alpha Kai. Sehari setelahnya aku akan menghadapi....kau-pasti-tau-siapa."

"Itu tidak menjawab pertanyaan mengapa kau membawaku bersamamu!"

Tatapan Chanyeol berubah tajam, "Aku dan dia sudah melihat bagaimana kau mampu mempengaruhi kami!"

"Apa yang kau bicarakan?" Chaeyoung mengernyit masih tidak paham.

"Maksudku 一 dia bisa saja memanfaatkan kemampuanmu 一 nanti."

Dengusan geli keluar begitu saja dari mulut perempuan itu tanpa dapat dicegah. "Jadi kau khawatir aku akan mencurangimu?"

"Well...jangan coba-coba melakukan hal aneh itu lagi padaku."

"Aku baru tahu, beberapa Alpha ternyata punya sifat pecundang."

"Rosie..." tegur Chanyeol. "Hanya tiga hari. Setelah itu kau boleh kembali ke packmu. Atau...kau mau selamanya tetap berada disini? Bahkan setelah babaknya usai?"

"Kau tidak bisa melakukannya!" balas Chaeyoung sengit.

"Tentu saja bisa! Aku hanya perlu mengajukan tantangan dan syarat untuk Alpha Jaehyun dibabak duel."

"Tantangan?" Ia menggeleng, untuk sesaat bingung kemana arah pembicaraan Chanyeol.

Laki-laki itu tersenyum simpul, "Kau tau, hal seperti itu lumrah dibabak duel! Sah-sah saja menjadikanmu sebagai..."

"KAU..." Chaeyoung bisa merasakan darah naik ke kepalanya. Seluruh amarah yang ia pendam sejak tadi lolos begitu saja. Alpha Chanyeol ikut bangkit bersamanya.

"Dia tidak akan bisa menolak kali ini! Kau juga 一 harus menerimanya. Ini bagian dari aturan mutlak," katanya omong kosong.

"YOU 一 MUST 一 BE KIDDING!"

****
Baru kemarin Chaeyoung menghabiskan malamnya dengan menangis pahit. Baginya menerima kabar Mingyu tentang Beta Jungkook seperti petir disiang bolong. Meski saat itu juga 一 ia berjanji, kalau esok hari akan menjadi satu diantara banyak orang yang turut bahagia dengan hubungan kedua sahabatnya.

Chaeyoung tersenyum getir teringat Jungkook adalah seseorang yang selalu ada untuknya. Dulu, dialah yang terakhir kali bertanya dengan hangat, apakah ia baik-baik saja. Sebelum keputusannya untuk pergi.

Innocent Moon 🌙 (JAEROSÉ, CHANROSÉ, 97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang