"Aku, Jung Jaehyun dari pack selatan merejectmu sebagai mate-ku, Park Chaeyoung."
Park Chaeyoung seorang gadis berdarah half-wolf, terpaksa bergabung kembali ke dalam pack setelah bertahun-tahun mengasingkan diri. Namun diam-diam ia masih menyimpan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lanjutan dari Chapter 24 ...
🍁🍁🍁🍁 Chaeyoung melangkah gemetar sambil meraba-raba jalan. Di atas sana bulan purnama bersinar terang datang lebih awal berkat manipulasi Sang penyihir setelah mengucapkan mantra utamanya. Walaupun wajahnya bagai putri salju, penyihir tetaplah penyihir. Dia masih sosok yang licik dan kejam seperti dicerita-cerita yang berhembus.
Saat purnama, dimana keadaan mistik berada dipuncaknya, para makhluk malam akan berlomba menampakkan diri. Sayangnya Chaeyoung tidak menyadari bahaya apa yang menyertainya. Ia terus berjalan dengan pandangan terbatas hanya satu meter di depan karena cahaya bulan tidak dapat menembus rimbunnya pohon di seberang sungai. Ia segera mengeluarkan ponsel begitu teringat ia membawa benda itu di saku jacketnya. Sehingga dengan bantuan pencahayaan, ia lebih mudah menemukan pohon yang sebelumnya sudah ia tandai. Ternyata usahanya tidak sia-sia, ia cukup percaya diri bisa kembali ke tempat batu besar itu berada.
Ia berhenti sejenak memegang lututnya yang terasa seperti jelly. Begitu memfokuskan pendengaran samar-samar terdengar gema dari lolongan beberapa shewolf yang sepertinya sudah berlari meninggalkan hutan. Dalam hati Chaeyoung berharap berpapasan dengan serigala Luna Krystal atau Minju.
Gagak-gagak hitam beterbangan di atas kepala. Membawa perasaan ganjil yang tidak mengenakkan. Konon di dalam hutan dipenuhi dengan makhluk-makhluk jahat seperti para pembelok pack yang sengaja dikutut. Dan siapa sangka Chaeyoung akan bertemu salah satu dari makhluk itu. Ia mengerem mendadak langkahnya begitu mendengar suara geraman mengerikan terdengar dari arah depan.
Ia kembali berjalan secepat yang ia bisa. Sesekali berhenti untuk memastikan dirinya berada dijalur yang benar. Namun suara geraman itu menjadi lebih jelas. Itu bukan jenis geraman werewolf. Seketika langkahnya kembali terhenti, begitu menyadari makhluk hitam besar menyerupai serigala berdiri tidak jauh di depannya. Chaeyoung berdiri mematung, tanpa suara. Wajahnya pucat pasi. Sekujur tubuhnya dingin melebihi es.
Makhluk itu mengeram buas, menampakkan gigi-giginya yang besar. Runcing dan tajam seperti ujung tombak.
Dari mana asalnya mahluk mengerikan ini? Gadis malang itu memutuskan segera berlari berlawanan arah dengan tujuannya, tanpa menoleh kebelakang.
“Aaagghh!” jerit Chaeyoung. Sial, kakinya tersandung akar pohon. Rasanya betisnya tersayat sesuatu dan menjadi perih saat disapuh angin. Ketika menekan disekitar area lukanya agar lebih kebas, gerimis mulai turun membasahi wajahnya. Dan lebih sialnya karena suara mengeram itu terdengar lagi. Semakin mendekat. Secepatnya ia bangkit. Tapi terlambat makhluk terkutuk itu sudah berdiri tegak di dekatnya.
Oh Moon-Goddes tolong aku. Dimana Jaehyun?
Bagaimana mungkin tubuhnya yang ringkih dan kedua tangannya yang rapuh ini digunakan untuk melawan monster ganas. Monster berbulu lebat dan bertaring seperti serigala tapi struktur tubuhnya yang mampu berdiri tegak layaknya manusia membuatnya sangat menyeramkan. Ditambah matanya yang berkilau terang. Dia bukan jenis serigala jadi-jadian. Dia manusia yang dikutuk oleh para leluhur, menjadi makhluk setengah manusia setengah serigala yang hanya berubah saat purnama datang.