Chapter 27

810 137 137
                                    

Baca chapter 26 dulu 👌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baca chapter 26 dulu 👌

🍁🍁🍁🍁
Sudah lewat tengah malam saat ia berjalan keluar dari kamar itu dengan hati-hati. Sepertinya ia mulai terobsesi dengan kebiasaan barunya. Menemui seseorang diam-diam dan membisikkan banyak hal yang tidak bisa ia katakan dengan terus terang. Benar, tindakannya ini lebih parah dari seorang penguntit. Tapi mau bagaimana lagi?

Aku hanya ingin memanfaatkan detik-detik berharga, selama aku masih bisa memandang wajahnya.

Persis seperti apa yang diantisipasi, ia sungguh lemah jika menyangkut perempuan itu. Keberadaan matenya di pack ini saja sudah menjadi bentuk penyiksaan baru untuknya.

Sebelum-sebelumnya ia telah melewati beberapa kali fase menyiksa seperti ini. Jika menoleh kebelakang, maka momen penolakannya dulu adalah yang terparah. Bayangkan saja, saat kau sedang tergila-gila pada seseorang tapi kau justru memaksakan diri menolaknya? Tidak masuk akal ia sanggup melakukannya jika tidak punya alasan kuat. Karena waktu itu 一 rasanya seperti dikubur hidup-hidup. Sesak sekali.

Ia sangka dirinya sudah berhasil menghindar. Tapi kenyataannya malam itu di pack timur 一 dipertemuan mereka setelah sekian lama. Ia lagi-lagi tersiksa karena harus mati-matian menahan diri untuk tidak membisikkan, betapa besar ia merindukan perempuan itu. Saking putus asanya 一 ia malah berakhir menawarkan hal paling konyol, kesepakatan menjalin ikatan mate kembali. Kalau tadi rasanya seperti dikubur hidup-hidup, maka kali ini rasanya seperti dikuliti hidup-hidup. Cukup perih.

Jungkook masih disini?

Jaehyun mengernyit, merasakan keberadaan Beta itu yang rupanya belum meninggalkan pack selatan. Dia mengkhawatirkan Chaeyoung lebih dari apa yang ia bayangkan. Tanpa sadar ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu wajar.

Semakin ia mendekati Jungkook, pantulan emosi Beta itu semakin jelas terasa dan bayangan pikirannya jadi lebih mudah terbaca.

Dia sengaja menungguku untuk membicarakan sesuatu.

Ia mempercepat langkah menemui sahabat baiknya.

“Jarang-jarang aku menemukanmu dalam mode seserius ini,” sapanya.

Dia menoleh, bukannya  menyunggingkan cengiran lebar seperti biasa, kali ini dia hanya tersenyum sopan. Wajahnya tampak letih dan setengah hati. “Aku lega tidak perlu menjelaskan situasinya.”

“Sepertinya kau butuh olahraga,” cibirnya

Pukul dua dini hari, dua serigala itu meninggalkan pack Selatan. Mencari hutan yang lebih aman dan dapat dipercaya menyimpan rahasia diantara mereka rapat-rapat.

“Alpha! Alpha Jaehyun! Sebaiknya aku ikut bersamamu.”

Itu lolongan Beta Taeyong. Ternyata dia dan dua serigala lain mengekor dibelakangnya. Masih tidak bisa melepas kepergiannya tanpa satupun wakil yang ikut. Akhir-akhir ini dia terlalu sensitif jika Jaehyun bertindak sendiri.

Innocent Moon 🌙 (JAEROSÉ, CHANROSÉ, 97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang