Chapter 2

1.5K 236 5
                                    

Chapter ini dibuka dengan narasi cukup panjang, untuk pengenalan tokoh Chaeyoung dan konflik batin yang dia rasakan :')

Chapter ini dibuka dengan narasi cukup panjang, untuk pengenalan tokoh Chaeyoung dan konflik batin yang dia rasakan :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁🍁
Pack Timur

Malam telah tiba. Saat angin berhembus kencang, Chaeyoung selalu dilanda firasat buruk atau sekedar memikirkan hal-hal buruk. Lagi-lagi ia sangsi dengan dirinya sendiri. Apa tidak bisa ia terlahir sebagai manusia biasa? Chaeyoung tidak takut, meski sewaktu-waktu nyawanya bisa terancam oleh gerombolan rogues. Seperti yang sering dialami penduduk desa. Hidup seperti itu lebih istimewa menurutnya.

(Baca: Rogues adalah werewolf liar yang tidak terikat dengan suatu pack. Terkadang digunakan sebagai serigala pengintai.)

Mungkin karena terlalu banyak bergaul dengan manusia ia jadi tidak bisa mensyukuri apa yang sudah ditakdirkan Moon-goddes 一 Dewi yang diagungkan para werewolf. Namun selalu diragukan oleh Chaeyoung, sejak ia ditakdirkan berbeda sebagai half-wolf.

(Baca: Moon-Goddes adalah dewa/dewi yang disembah oleh kaum werewolf dan juga akan menjodohkan para werewolf)

Bermula ketika Chaeyoung berusia 12 tahun, tepat saat bulan purnama bergelayut disinggasana. Untuk kali pertama tubuhnya berubah wujud menjadi seekor serigala putih kecil. Ini aneh, normalnya para werewolf baru mengalami siklus ini diusia 15 hingga 17 tahun. Namun ia mengalami lebih cepat. Lebih aneh lagi karena wujud serigalanya bertahan selama berhari-hari. Membuat semua penghuni pack panik, terutama kedua orang tuanya. Mereka takut seandainya Chaeyoung tidak dapat kembali ke wujud manusia. Ditambah tak seorangpun mampu mengajaknya berkomunikasi.

Untunglah, seorang penyihir putih yang berasal dari white pack berkunjung bersama beberapa werewolf lain untuk melakukan pertemuan rutin sesama pack sekutu waktu itu. Entah bagaimana caranya penyihir itu berhasil membawa Chaeyoung kembali. Kembali disini dalam artian menurut penyihir putih Chaeyoung sempat melakukan perjalanan panjang yang dituntun oleh Moon-goddes di alam bawah sadarnya. Perjalanan apa dan untuk tujuan apa? Sampai sekarang tidak ada yang tau. Atau mungkin penyihir putih itu sekedar asal bicara. Kau tahu orang seperti dia bisa saja berbohong 一 dan bangsa werewolf akan tetap percaya. Alasannya, sejak dulu sang penyihir memang sudah diagungkan berkat ramalan-ramalan yang dia bawa sebagai pesan tak langsung dari dewi bulan untuk membantu menjaga keseimbangan seluruh pack yang berada di daratan sama.

Kecuali Chaeyoung, yang selalu ragu karena logika manusianya lebih mendominasi. Tapi jika ingin menuruti logika, maka dirinya sendiri dan semua yang ada disekitarnya sekarang sama sekali tidak masuk di akal manusia normal. Bagi orang biasa mereka hanyalah mitos cerita rakyat. Namun buktinya mereka benar-benar ada dan nyata.

Diluar sana langit mulai berteriak menggelegar. Chaeyoung memaksa tubuhnya merangsek ke arah jendela yang sejak tadi terbuka. Beberapa helai daun kering berterbangan masuk ke kamar, menyambar wajahnya. Ia sempatkan menatap langit gelap yang mulai menjatuhkan buliran-buliran air ke muka bumi. Tepat saat tangannya terulur ke daun jendela, telinganya samar-samar menangkap suara gemerisik yang berasal dari semak-semak. Reflek ia menoleh, mengamati seksama gerakan-gerakan kecil disana. Seketika bulu kuduknya merinding. Cepat-cepat ia menutup jendela, berlari ke arah kasur lalu bersembunyi di bawah selimut.

Innocent Moon 🌙 (JAEROSÉ, CHANROSÉ, 97 Line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang