Sudah memasuki malam ketiga Rose tinggal di rumah orang tuanya. Jenan selalu mengirimkan pesan kepada sang istri untuk menanyakan kabar kedua manusia kesukaannya. Walaupun wanita itu tidak pernah merespon pesannya.
Rose masih dipenuhi oleh amarah, kecewa, dan sedih yang bercampur jadi satu. Ketika ia melihat sang buah hati yang masih tertidur di sebelahnya, membuat hatinya sangat hancur.
Saat ini Rose sedang menyiapkan alat pompa elektrik untuk memompa ASI dari kedua payudaranya secara bersamaan.
Waktu telah berjalan selama 15 menit, namun Rose masih belum berhasil mengeluarkan ASI setetes pun di botol pompa. Hal tersebut membuatnya semakin stres.
Tok
Tok
TokMama Hera mengetuk pintu dengan pelan dan langsung membuka pintu kamar sang anak, "Rose sayang, kita mau makan di luar, kamu mau ikut ngga?"
Rose yang mulai putus asa pun menyudahi aktivitasnya dan berkata,"mau ma!"
Rose butuh keluar rumah untuk menjernihkan pikirannya dengan melihat pemandangan selain kamarnya itu.
Setelah mengenakan pakaian dan merias diri seadanya, Rose menggendong sang buah hati dan langsung turun ke garasi untuk masuk ke mobil.
"Mau sampai kapan Rose kamu nginep disini?" Papa Caesar Keryanto Atmadja--atau biasa disebut pak Ceker-- yang sedang menyetir mulai membuka suaranya. Ia dapat melihat wajah sang anak yang mulai masam dari kaca mobil ketika diajukan pertanyaan semacam itu.
"Kenapa? Papa terganggu ya? Kalo papa terganggu aku bisa tinggal di tempat lain kok," ujar Rose dengan ketus kepada papa Ceker.
"Bukan begitu sayang, papa cuma ngga mau kamu pisah ranjang begini sama Jenan," jelas papa Ceker dengan nada yang lembut.
Lalu ia melanjutkan, "Kamu dan Jenan tinggal di rumah papa pun ga masalah, yang penting kalian bersama."
"Ya masalahnya aku lagi ngga mau ngeliat muka dia," pungkas Rose dengan nada bicara yang meninggi.
Setelah itu kondisi mobil langsung hening, yang terdengar hanyalah suara musik yang mengalun dari radio dengan volume kecil.
Mereka telah selesai makan malam dan saat ini sedang melihat-lihat pakaian di sebuah butik. Kejadian yang tidak diinginkan pun terjadi.
"Kalian jalan ke mobil duluan aja, aku bakal nyusul," pinta Rose kepada keluarganya ketika ia berpapasan dengan wanita yang telah menganggu keharmonisan rumah tangganya. Kedua wanita itu sama-sama memiliki tatapan sinis.
Seluruh anggota keluarganya pun menurutinya. Mereka hanya mendapati tatapan Rose terhadap wanita yang saat ini ada dihadapannya, tampak seperti sedang memandang musuh bebuyutan.
"Juw, lo kira, lo bisa ngancurin rumah tangga gue semudah itu? Ngga! Gue ngga bakal lepasin Jenan gitu aja ke pelukan cewek jalang kayak lo," bisik Rose di telinga Juwita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Jenandra | Rosekook
Fanfiction[M] Kumpulan kisah keseharian Roselyn yang merupakan seorang ibu dari para bayi kecilnya serta bayi besarnya, alias Ayah Jenan.