Jangan lupa VOTE dan COMMENT-nya <3
—Setelah pulang dari buka bersama, Alvendra langsung tertidur di kamarnya. Sedangkan pasangan suami istri itu memilih untuk berbincang manja sebelum tidur.
Rose memposisikan tubuhnya duduk menyandar di kepala ranjang dengan kaki yang diselonjorkan. Ia tengah menyekolahkan si kembar menggunakan alat baby plus untuk membantu memberikan stimulasi auditori dan perkembangan pola pikir pada calon bayi dalam kandungan.
"Sini mas," Rose menepuk pahanya beberapa kali sembari menoleh ke Jenan yang baru keluar dari kamar mandi.
Jenan pun mulai merebahkan kepalanya di paha Rose, lalu ia mengelus perut besar sang istri dengan lembut, "ayah ngga sabar nak buat ketemu sama kalian."
"Bunda juga," ujar Rose membelai rambut Jenan.
"Kalo si kembar posesifin kamu kayak Al gimana by?"
Rose terus menyisir rambut halus Jenan menggunakan jemarinya, "ga masalah, mereka kan aku yang ngelahirin, wajar dong selalu nempelnya sama aku, bukan ke Surti atau Sari."
Jenan menganggukan kepalanya, "jangan sampe Al dan si kembar lebih deket ke pengasuhnya ya by dibandingkan ke kita."
"Iya sayang," ujar Rose dengan memajukan bibirnya dan mendak menunduk menggapai bibir Jenan, namun aksinya sia-sia. Terhalang oleh perut besarnya.
"Kenapa bibirnya maju-maju begitu? Mau minta cium?" tanya Jenan.
Rose merasa kesal, ia menatap ke arah lain selain suaminya itu. Kenapa ngga peka sih?
"Minta ditabok," gerutu Rose pelan, namun dapat terdengar oleh Jenan.
Jenan bangkit dari paha Rose dan mendekatkan tubuhnya ke sang istri, "sini aku tabok bibirnya pake bibir aku."
Cuppp cupp cupp, Jenan memberikan tiga kecupan manis di bibir Rose. Kalau langsung melumatnya dengan panas, takut keburu on. Si kembar belum selesai sekolah, masih beberapa menit lagi.
"Padahal aku maunya ditabok pake dollar," jawab Rose asal. Walaupun sebenarnya keinginannya sudah terpenuhi.
Jenan terkekeh sembari merebahkan tubuhnya di sebelah sang istri. Ia menekuk kedua tangannya untuk diletakkan di bawah kepalanya yang menyentuh bantal.
Lalu Jenan menoleh ke arah sang istri dengan membulatkan matanya, "by, jawab jujur deh, emang aku gendutan ya?"
Rose mengelus rahang Jenan, "ngga gendutan, cuma tembeman aja pipinya sayang."
Jenan menghela napas kasar, "kalau selama beberapa hari ini aku ikutan Surti dan Sari puasa, boleh ngga?"
Jenan ingin mengikuti puasa dalam rangka mengubah pola makannya agar berat badannya tidak semakin naik. Selain dengan tujuan keagamaan, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Sehingga Jenan memutuskan untuk berpuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Jenandra | Rosekook
Fanfiction[M] Kumpulan kisah keseharian Roselyn yang merupakan seorang ibu dari para bayi kecilnya serta bayi besarnya, alias Ayah Jenan.