6; selepas masa nifas ❤️

2.9K 215 44
                                    

⚠️Sengaja ngepublish malem karena part kali ini ada konten dewasanya. Bagi yang ngga nyaman, merem aja yaa ⚠️

Untuk menebus kesalahan yang ia buat kepada istri tercintanya, Jenan memutuskan untuk pulang lebih awal dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk menebus kesalahan yang ia buat kepada istri tercintanya, Jenan memutuskan untuk pulang lebih awal dari biasanya.

Sebenarnya hari ini merupakan jadwal lelaki itu untuk pergi ke gym, namun ia membatalkannya demi dapat menghabiskan waktu dengan keluarga kecilnya.

Jenan keluar dari ruang kerjanya pukul 5 sore. Ia menoleh ke kanan dan kiri, masih ada banyak pegawai yang sedang menyelesaikan pekerjaannya di tempat masing-masing.

"Mau pulang lebih awal ya pak?"

Salah satu karyawan yang bernama Una berjalan mendekat ke arah Jenan dengan membusungkan dadanya. Wanita itu memiliki privilege payudara yang besar, lelaki mana coba yang tidak teralihkan oleh pemandangan tersebut?

"Iya un," jawab Jenan singkat. Wanita itu terus menghalanginya untuk melangkah kedepan.

"Yahh, padahal Saya baru aja mau ke ruangan bapak, ada beberapa berkas yang harus pak Jenan lihat."

Una mengerutkan bibirnya dan sengaja melemaskan dada yang sedari tadi ia busungkan, sehingga terlihat memantul. Ooh, jelas saja Jenan dapat melihatnya, dia kan punya mata. Hanya saja tidak sedetikpun lelaki itu merasa tertarik dengan godaan yang ada di depannya.

"Kamu kirimkan soft copy nya aja ke email Saya," ujar Jenan setelah melihat beberapa tumpukan map berwarna-warni yang begitu menyakitkan mata.

"Saya ngga mau bawa kerjaan ke rumah," Jenan melanjutkan ucapannya dengan dingin. Malam ini ia hanya ingin fokus kepada sang istri tercinta.

"Kalau begitu, bagaimana kalau pak Jenan baca dulu di ruangan kerja bapak? Saya rela kok lembur demi menemani bapak lagi kayak semalam."

Alasan Jenan semalam pulang terlambat karena ia harus mengulas proposal yang dibuat beberapa karyawannya mengenai inovasi manajemen pemerintahan yang berbasis aplikasi digital bersama wanita itu.

"Nggak, pokoknya besok-besok Saya ngga akan kerja sampai larut malam lagi. Kirimkan lewat email saja ya," Jenan langsung merespon Una dengan tegas.

"Nggghhh, baik pak, akan Saya kirimkan secepatnya."

Una menatap Jenan dengan tatapan membara, berharap mendapatkan perhatian dari sang atasan yang ternyata sia-sia.

Jenan hanya mengangguk sebagai respon kepada karyawan genitnya itu dan kembali berjalan menuju parkiran.

Lelaki itu langsung menyetir untuk menuju rumah sembari memikirkan Rose. Ia berharap malam ini akan terjadi sesuatu yang menyenangkan.

...

Ketika masih berada di 4 blok sebelum sampai ke rumahnya, Jenan melihat Rose dan mbok Surti keluar dari gerbang rumahnya.

Jenan pun mempercepat laju mobilnya sembari menurunkan kaca mobil, "sayang, kamu mau kemana?"

Keluarga Jenandra | RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang