7; reuni

1.6K 190 37
                                    

Bacanya pelan-pelan ya, part ini tembus 2500+ words :)

...

Tepat pukul 7 malam, Jenan bergegas untuk memasukki ballroom hotel yang merupakan tempatnya menginap.

Para teman laki-lakinya menyambut Jenan dengan  pelukan hangat. Namun saat teman wanitanya yang bernama Juwita ingin memeluknya, dengan tegas lelaki itu langsung menolaknya. Ia sudah berjanji pada Rose untuk menjaga batasan fisik dengan teman wanitanya.

Di sepanjang acara berlangsung, Juwita selalu mengikuti Jenan. Hal ini membuat Jenan risih.

Sejak SMA, Juwita dijuluki sebagai wanita penggoda. Bagaimana tidak, setiap ada pasangan kekasih yang putus, penyebabnya adalah dirinya. Sehingga ia tidak memiliki teman.

Juwita merupakan seorang janda yang belum memiliki anak. Usia pernikahannya dengan mantan suaminya hanya 1 tahun. Alasan mengapa ia bercerai dengan suaminya masih menjadi tanda tanya besar bagi teman-teman seangkatannya.

 Alasan mengapa ia bercerai dengan suaminya masih menjadi tanda tanya besar bagi teman-teman seangkatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenan langsung pergi meninggalkan Juwita dan kedua temannya. Ia keluar dari ballroom untuk menelpon Rose.

"Halo sayang, aku udah di acara reuni nih," jelas Jenan.

Rose pun menjawab sambil meringis kesakitan, "oke sayanggg, jangan macem-macem ya kamu disanaaa— aaaaaahhhh..."

"Halo? Byhh? kamu lagi apa sihh? Gapapa kan kamu? Sayanggg?" Jenan langsung menembakkan beberapa pertanyaan yang melintas di kepalanya.

"Aku kan lagi waxing—aahhhhhh...." jelas Rose di sela-sela erangannya.

Jenan tertawa geli mendengar erangan Rose akibat tercabutnya rambut-rambut liar di beberapa bagian tubuh sang istri, "kamu ke salon??"

"Iyah, aku nitipin baby Al sebentar ke mama. Kebetulan abang-abangku lagi pada ngumpul di rumah mama papa, jadi aman anak kita banyak yang jagain."

"Kamu perawatan apa aja?" tanya Jenan penasaran.

"Luluran, creambath, waxing bulu kaki sama ketek dan pijat spesial!" Jelas Rose dengan terkekeh.

Jenan kembali tertawa karena mendengar penjelasan Rose yang sangat frontal. Membuat mood Jenan kembali membaik.

"Hehhh, pijet apa kamuuu? Awas ya kalo macem-macem!"

"Pokoknya ini bisa bikin kamu menggila deh! Ah, sayang aku tutup yaa telponnya, pokoknya kamu jangan minum-minum ya, ini perintah!" pungkas Rose dengan tegas.

Wanita itu paham kalau Jenan tidak kuat akan alkohol, minum sedikit saja sudah membuatnya mabuk dan tidak sadarkan diri.

Jenan pun menyudahi panggilannya dan kembali ke teman-temannya. Tentunya, menjauh dari Juwita.

...

Jenan sedari tadi terus mengubah posisi tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk mencari posisi yang nyaman. Ia gelisah karena harus tidur di kasur besar seorang diri. Tidak ada Rose yang biasa dijadikan guling ataupun mainannya.

Keluarga Jenandra | RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang