Di kediaman Jenan, lelaki itu masih berkutik di depan tablet untuk meminta manager HRD perusahaannya memutasi Una. Hingga rasa ingin buang air kecil menghampirinya.
"Al sayang, ayah tinggal pipis sebentar ya," Jenan meletakkan tabletnya di atas karpet dan bangun dari duduknya, meninggalkan Alvendra yang asik mandi bola sendirian.
Bisa saja ia meminta tolong Surti untuk menjaga Alvendra sebentar , namun saat ini sudah pukul 8 malam. Sudah waktunya sang asisten rumah tangganya itu untuk istirahat.
Sementara baby sitter Alvendra, Sari. Ia tidak tinggal di rumah itu, melainkan hanya bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore.
Lelaki bertubuh kekar itu pergi meninggalkan kamar Alvendra dengan pintu yang tidak ia tutup kembali untuk menuju ke dalam kamar mandi dalam kamar tidurnya.
Jenan menghabiskan banyak waktu di dalam sana. Ia terus memandangi bekas luka yang tercoreng di wajahnya akibat jatuh dari vespa beberapa waktu lalu.
Setelah puas bercermin, Jenan pun keluar dari kamar mandi, dan menutup rapat pintu kamarnya untuk kembali menghampiri Alvendra. Matanya hampir keluar saat ia tidak menemukan buah hatinya di tempat mandi bola.
"Mbokkk....bundaaa..." teriak Jenan. Ia berlari keluar kamar untuk mencari keberadaan Surti dan Rose. Siapa tahu Alvendra bersama mereka.
Surti yang sedang mengenakan masker organik berwarna hijau seperti hulk dan beberapa roll rambut keluar dari kamarnya dengan sedikit berlari, "eh? ada apa mas?"
"Rose udah pulang mbok? Alvendra ada sama Rose atau sama mbok?" desak Jenan. Ia tidak bisa santai sebelum menemukan keberadaan buah hatinya.
Surti pun ikutan panik, "kenapa emangnya mas?"
Jenan menghela napas kasar dan kembali memasuki kamar Alvendra yang diikuti oleh Surti.
"Al..Alvendra tadi lagi main disini, tapi begitu saya tinggal ke kamar mandi, dia tiba-tiba ilang, ngga tau kemana mbok!" seru Jenan.
Jenan menghampiri tempat mandi bola sang anak dan terus mengeluarkan seluruh bola di dalam wadahnya. Siapa tau Alvendra tertidur disana, namun ternyata tidak ada.
Bisa saja Alvendra merangkak keluar dari tempat mandi bolanya lalu pergi ke suatu tempat yang tersembunyi.
Jenan yang dibantu oleh Surti mulai menyusuri setiap sudut rumah. Dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar mandi, dapur, ruang makan serta halaman belakang. Namun tidak kunjung ketemu.
"Bunda pulang."
Rose yang membawa satu cup americano di tangannya membuka pintu rumah rumah dengan raut wajah kusut. Ia masih kepikiran dengan pernyataan Tetra yang ternyata membenci dirinya dan Jenan.
"Ngapain sih kalian? nyari apa?" tanya Rose dengan menyernyitkan dahi bingung.
Rose merasa heran dengan Surti dan Jenan yang berhilir mudik ke seluruh penjuru rumahnya seperti sedang mencari sesuatu hingga mereka tidak sadar akan kehadirannya.
"Halooooooo!" Rose kembali menegur mereka yang mengacuhkan dirinya. Masih sibuk mencari sesuatu di balik pintu dan di keranjang pakaian kotor.
"Al mana mas? Udah tidur atau masih main?" tanya Rose yang hendak masuk ke dalam kamarnya yang pintunya tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Jenandra | Rosekook
Fanfiction[M] Kumpulan kisah keseharian Roselyn yang merupakan seorang ibu dari para bayi kecilnya serta bayi besarnya, alias Ayah Jenan.