maaf baru update! 🥺🙏🏻 semoga belum lupa sama jalan ceritanya yaa 🥺
Jeno menekan knob pintu itu. Hal yang tak diduga pun terjadi, sosok yang meringkuk di pojok ruangan itu nampaknya sahabat dari Injun. "Yangyang?" tanya Jaemin sesaat setelah dirinya mengenali sosok itu.
Yang dipanggil menoleh, dengan tubuh yang sedikit memundur reflek.
"J-Jaemin?" panggil Yangyang, familiar akan suara yang memanggilnya.
Jaemin dan Jeno pun segera menghampiri Yangyang, berniat membebaskan sosok malang itu. Namun nyatanya Yangyang nampak ketakutan. Terlihat dari bagaimana kini dirinya semakin memojokan tubuhnya pada dinding ruangan.
"Hey tenang, ini gue, Jaemin dan Jeno. Sorry gue gak bisa lepas topengnya buat ngasih unjuk lo. Kita cuma mau bebasin lo dan yang lain," ujar Jaemin tenang dari balik topeng hitam yang merupakan bagian dari seragam 'penjaga'nya.
Jeno merogoh saku celananya mengambil benda hitam tipis, sebut saja jepit rambut untuk membuka rantai yang terkunci. Dengan mudah rantai itu pun terbuka. Membuat Yangyang menghela nafasnya lega.
"Terima kasih!" seru Yangyang, sedikit berbisik.
Jeno tersenyum simpul, sebelum akhirnya menjawab, "Tapi kita butuh bantuan lo. Lo bersedia membantu?"
Dengan antusias penuh, Yangyang menyetujui permintaan Jeno. Anggap saja itu merupakan bentuk terima kasihnya untuk kedua insan tersebut.
"Tolong pimpin korban yang lainnya buat kabur dari sini. Lo bisa kabur dari sini lewat tangga darurat. Ini denahnya jaga-jaga lo nyasar"
Jeno menyerahkan selembar kertas menggambarkan sebuah denah lengkap diatasnya.
"Jangan hirauin apapun selain lari turun sampai lantai dasar. Pintu keluar ada tepat di sebelah kiri lo setelah keluar dari tangga darurat. Minibus hitam bakal nyambut kalian semua disana buat pergi dari sini," lanjut Jeno kemudian.
Yangyang sedikit dibuat membeku dengan segala perintah Jeno padanya. Dilubuk hatinya paling dalam, ia terlalu takut untuk menerima wewenang itu. Terlebih kondisinya yang sedang tidak terlalu baik membuat nyalinya menciut. Takut bila aksinya dipergok dan menghancurkan kepercayaan yang telah diberikan padanya.
"Gue.. Gue takut.." ujar Yangyang gemetar.
"Lo gak usah takut, lo akan kita back up dari sini. Lo tinggal jalanin apa yang Jeno suruh. Emang lo mau disini terus selamanya? Kalau bukan sekarang, lo gak akan bisa pergi dari sini sampai kapanpun," timpal Jaemin seraya menyentuh pundak Yangyang sekedar menenangkan.
Dengan berat hati, Yangyang pun mengiyakan permintaan kedua pemuda J itu. Jaemin tersenyum, begitupula dengan Jeno meskipun sedikit tertutup oleh topeng yang mereka pakai.
Jeno pun mengangkat kerah bajunya yang terselip sebuah mic komunikasi. "Test, Lee Haexhan lorong lantai 4 arah tangga darurat aman?" ujarnya kemudian.
Meski Haechan berdiam diri di dalam mobil, bukan berarti anak itu berleha-leha santai. Sedari tadi ia sibuk berkutat dengan laptop miliknya, tengah mengerjakan sesuatu. Atas permintaan Jeno, dengan cepat ia memindahkan halaman monitornya yang semula tulisan abstrak menjadi deretan kamera pengintai di dalam sana.
"Lorong lantai 4, tangga darurat sampai pintu keluar belakang aman" jawab Haechan, terdengar dari balik speaker yang Jeno serta Jaemin gunakan.
Keduanya tersenyum, sejauh ini rencananya benar-benar berjalan sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
"Ayo, gue bantu bebasin mereka semua dari ruangan masing-masing" ajak Jaemin kepada Yangyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryptophasia || Huang Renjun ft NCT WAYV
Fanfic[END] Meski si kembar Huang Renjun dan Huang Injun telah bersama sedari di dalam rahim sang ibu, tidak menutup kemungkinan keduanya mempunyai kepribadian yg bertolak belakang. Renjun yang dingin dan cuek, sedangkan Injun yang ceria dan manis. Namun...