16 | 𝙱𝚎𝚝𝚛𝚊𝚢𝚎𝚍

1.4K 304 14
                                    

sebelumnya aku mau minta maaf karena telat up ㅠㅠ but happy reading!

⚠️ tw; harsh words


Jeno mengendap-endap bak seorang mata-mata. Terhitung 15 menit semenjak dirinya secara mendadak berpamitan kepada yang lainnya dengan alasan ada kepentingan mendadak. Padahal sesungguhnya disinilah ia sekarang. Membuntuti Mark setelah dirasanya ada sesuatu yang janggal dari kakak tingkatnya tersebut.

Langit yang mulai berubah menjadi oranye ke kuning an menambah kesan yang remang-remang. Ia berjalan menyusuri sepinya jalanan dengan deretan ruko tak terpakai menghiasi kiri dan kanannya.

Lampu yang sudah berkedip-kedip lemah, dipadu dengan suasana sunyi membuat siapapun tak percaya bahwa daerah tersebut masih bagian dari ibukota Seoul. Lengkap dengan seragamnya yang masih ia kenakan, Jeno melangkahkan tungkainya pelan. Sebisa mungkin tak menimbulkan suara sekecil apapun.

Jeno tersentak saat kedua netranya menangkap pergerakan Mark didepan sana mendadak terhenti. Dengan secepat kilat ia menyembunyikan tubuhnya dibalik toko tua yang terbengkalai. Perlahan, ia mengumpulkan nyalinya untuk tetap mengintip. Beruntung ia berhasil bersembunyi sebelum Mark menemukannya, karena kini Mark tengah menoleh ke arah belakang sebagai bukti bahwa ia merasa ada yang mengikutinya.

Melihat tak ada siapapun disana, Mark kembali melanjutkan langkahnya. Memasuki salah satu gedung tua dengan pencahayaan yang minim.

Jeno menghela nafasnya lega. Mengelus dadanya lembut, menetralisir degup jantungnya yang tak karuan. Langkahnya kembali ia gerakan keluar menuju jalan sebelumnya. Namun ia tak menangkap sosok yang sedari tadi ia cari. Mark mendadak hilang membuatnya menoleh ke kiri dan ke kanan gelisah, mencari jejaknya.

"Lo ngapain ngikutin gue?"

Suara rendah seseorang berhasil membuatnya terlonjak kaget. Tubuhnya secara reflek memutar ke arah belakang dimana suara itu mengintrupsi.

"M-Mark.."

Seakan saraf-sarafnya membeku, Jeno dibuat gugup setengah mati dengan kehadiran dari Mark. Jantungnya mendadak berdebar kembali, saat netranya bertemu dengan milik Mark yang nampak begitu tajam tak seperti biasanya. Sosok itu menunggu jawaban Jeno penuh intimidasi.

"G-gue.. Mhmm.. Gue.." Tersirat kegelisahan dari pergerakan bola mata Jeno. Tak tahu harus mencari alasan apa.

"Berhenti ngikutin gue, kalau lo masih sayang nyawa." ucap Mark kemudian pergi meninggalkan Jeno seorang diri.

Jeno semakin dibuat terpaku. Sosok yang mulai menjauh dari penglihatannya nampak sangat berbeda dengan Mark yang selama ini ia ketahui. Tatapan yang begitu mematikan, serta nada bicara yang begitu dingin dan mengintimidasi membuatnya sedikit gemetar.









"Lo jangan bercanda gitu deh Jen, gak lucu tau gak? April mop udah lewat!" Haechan memutarkan kedua bola matanya malas. Tak percaya akan seonggok cerita yang dilontarkan Jeno beberapa saat yang lalu.

"Bercanda apanya sih Chan?? Emang gue keliatan bercanda??Gue serius! Dua rius malah! Gue liat dengan mata kepala gue sendiri, kalau Mark itu gak sama seperti apa yang kalian kira!" Jeno menjawab tak terima.

"Logikanya Jen, selama ini Mark hyung yang selalu bantuin kita. Mana mungkin sih dia kayak apa yang lo sebutin tadi?" Jaemin yang tak lagi tahan dengan keributan itu pun membuka suaranya. Rela menghentikan pengerjaan tugasnya yang sebentar lagi harus ia kumpul.

"Gak ada yang gak mungkin, Jaem. Justru setan yang sesungguhnya itu pinter sembunyiin identitasnya-"

"Punya buktinya, Jen?"

Cryptophasia || Huang Renjun ft NCT WAYVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang