Komen setiap paragraf nya!
Happy Reading!
__________Sedari tadi Kanaya mondar mandir berdiri di depan halte. Sudah 15 menit lama nya ia menunggu angkutan umum untuk mengantar nya ke rumah. Ia merutuki abang nya yang selalu saja di sibukkan dengan kerja kelompok padahal kan bisa anter dia terlebih dahulu?
Raut wajah Kanaya sudah menekuk sebal, hari sudah petang tapi tak kunjung datang. Ia berinisiatif untuk mencari ojek saja. Namun, sebelum beranjak dari sana terdapat motor ninja yang berhenti di hadapan nya. Kening Kanaya berkerut dalam hati ia bertanya siapa kah lelaki di balik helm full face ini?
Sang pengendara motor pun turun dari motor besar itu dan langsung melepaskan helm nya. Terdapat banyak luka lebam yang sudah mengering di balik helm itu.
Kanaya semakin di buat mengkerutkan kening nya. Ada apa dengan lelaki ini?
"L-lo kenapa?," Tanya Kanaya sambil menunjuk bingung ke arah muka nya.
"Gapapa, lo kenapa masih disini bukannya jam pulang sekolah lo udah dari setengah jam yang lalu? ,"Tanya nya.
"Gue dari tadi nungguin angkot tapi gak muncul muncul, "Beritahu Kanaya.
"Yaudah naik, gue anter pulang ,"Tawar nya.
"Eh enggak usah Raffi, gue mau naek ojek aja, "Tolak Kanaya sambil tersenyum kikuk.
"Bareng gue aja, dari pada susah susah nyari tukang ojek iya kan?, "Kekeh Raffi di akhir kalimat.
"Euhm gimana ya, "Bingung Kanaya.
Sebenarnya Kanaya lebih baik naik ojek daripada Devano melihat nya dengan Raffi. Oh tidak pd sekali Kanaya ini mana mungkin Devano melihatnya. Barang seharian ini saja Kanaya belum melihat Devano sama sekali. Lagi pula memang kenapa kalau Devano melihatnya berboncengan dengan Raffi? Apakah Devano akan cemburu?
Sudahlah tak mau banyak pikir Kanaya pun menganggukan kepalanya tanda menyetujui permintaan Raffi.
Namun, sebelum pulang Raffi meminta di temani Kanaya terlebih dahulu untuk mampir ke taman sebentar. Kanaya tidak tahu apa yang membawa Raffi kesini. Padahal Kanaya tadi sudah menolak nya dengan alasan takut kena omel mama nya. Tetapi Raffi sedikit memaksa dan berakhir lah kini Kanaya dan Raffi sedang berjalan menuju bangku taman.
"Raff," panggil Kanaya sambil memberhentikan jalan nya.
"Kenapa Nay, lo laper? "Tanya Raffi dengan menatap Kanaya.
"Enggak kok, gue cuman mau tanya ini luka kenapa?,"Tanya Kanaya.
"Duduk sana dulu yok, ntar gue cerita, "Ujar Raffi sambil memegang luka nya yang sudah mengering itu.
"Yaudah ayok, "Ujar Kanaya.
Kanaya sungguh penasaran dengan luka itu atas sebab apa mereka berkelahi. Apakah mungkin Devano masih mempersalahkan malam itu?
Raffi pun mulai meneceritakan nya.
___________
Bertemu nya Kanaya dengan Raffi tadi terlihat oleh sosok Devano mata nya menyiratkan kemarahan dan kebencian. Devano masih berdiam di balik pohon besar sambil menghadap ke arah Kanaya dan Raffi.
Raffi sungguh tak main main dengan omongan nya. Devano tak akan diam saja dengan ini semua.
Devano pun memilih meninggalkan tempat itu dengan hati yang cemburu.
Beberapa menit kemudian kini Devano sudah berada di rumahnya. Lebih tepat dalam kamar nya sembari membaringkan tubuhnya. Dan memejamkan mata nya. Tubuhnya butuh istirahat hati nya perlu jeda untuk merasakan pedih nya luka lagi padahal luka lama nya belum sembuh sepenuhnya.
_________
Kanaya sudah berada di dalam kelas sejak 15 menit yang lalu. Ia sengaja datang pagi pagi sekali untuk menunggu Devano. Ia ingin bicara dengan Devano. Jam segini memang bukanlah jam datang nya Devano. Ia biasa nya datang pada saat bel sudah berbunyi. Tapi entahlah Kanaya merasa gelisah saja ia ingin cepat cepat bertemu dengan Devano.
Kiara dan Adinda menghampiri Kanaya yang terlihat gelisah. Mereka menautkan alis nya tanda bingung.
"Nay lo kenapasih?, "Tanya Adinda sambil menggoyang kan bahu Kanaya.
"Kita liatin lo kayak gelisah itu, udah deh gak usah ngelak lagi, cerita aja, "Imbuh Kiara.
"Devano kok lama banget sih dateng nya, gue mau bicara sama dia, kemaren aja dia gak sekolah, "Ungkap Kanaya kesal.
"Emang kenapa? Lo mau bicarain soal apa?, "Kepo Adinda.
"Gue sebenernya lagi gak baik baik sama Devano, kita berantem, "Jelas Kanaya dan kembali menceritan malam itu.
"Lah gua bingung kenapa segitu nya Devano gak nyuruh elo pergi sama Raffi, "Ujar Adinda sembari mengetukkan jari nya di dagu.
"Pasti Devano punya alasan yang kuat kenapa dia kayak gitu, cara dia begitu itu untuk ngelindungin lo Nay,"Balas Kanaya.
"Menurut gue nih ya, mereka tuh punya masalah dendam kali ya, "Tuding Kiara.
"Yakali, gue gak percaya kalo pun dendam Devano gak bakalan libatin Kanaya di dalem nya," Adinda meyakinkan.
Tak lama dari itupun Devano datang dengan gaya cool nya, dan langsung menuju tempat duduk nya. Adinda dan Kiara langsung bergegas pindah ke tempat duduk masing masing.
Keadaan canggung, padahal kelas bising keributan. Kanaya masih terdiam mulut nya kelu. Ia masih belum berani mengajak bicara soal itu mengingat Devano sudah sangat kecewa terhadap nya.
Namun, mau bagaimana lagi jika Kanaya tidak memulai maka masalah ini akan berlarut larut.
"Van boleh bicara sebentar?, "Tanya Kanaya dengan sedikit keberaniannya.
"Apalagi yang mau di bicarain hm?,"Devano tak sedikitpun menolehkan kepala nya ke arah Kanaya.
"Gue gak mau masalah kecil jadi serumit ini, please Van lo bisa kan ngeyakinin gue dengan omongan lo kalo Raffi itu gak baik, "Lirih Kanaya sambil memegang bahu Devano.
Devano diam terpaku dengan ucapan Kanaya. Apakah mungkin ia akan memberitahu sebenar nya?
"Sudahlah, lupain"Balas Devano singkat.
Devano tak mau masalah nya dengan Raffi berujung tertimpa ke Kanaya. Inilah yang Devano tak inginkan jikalau ia dekat dengan perempuan, Raffi tak akan diam melihat Devano bahagia.
"Lo kayak gini gak ada alasan? Lo kayak menghindar Van, kalo gue tanya soal Raffi, "Ujar nya.
Mengapa? Ada masalah apa dengan kedua nya?
"Jawab Van, gue butuh lo yang ngeyakinin gue, "Ujar Kanaya sedikit berteriak.
"Istirahat, di rooftop temuin gue, "Balas Devano dan meninggalkan kelas.
Kanaya mencekal lengan Devano.
"Mau kemana, "Tanya Kanaya mendongakkan kepala nya.
"Bolos, "Jawab nya dan meninggalkan kelas.
Kanaya merasa bersalah sekali dengan Devano. Kanaya terlihat memaksakan Devano untuk bercerita kepada nya. Kanaya bodoh sekali, sudah jelas Devano sudah muak dengan nya. Kanaya tak mau Devano nya kembali dingin dengan nya dan seperti asing lagi.
______________
Semangat puasa nya teman temankuhhh!!
Gak terasa udah dua minggu puasa nya yeyeye.
Pada puasa kan? Jangan diem diem batal puasa yakk.
Oh iya jangan lupa vote dan koment yapss, tinggalin jejak gaiss!!!
Buruan kasih tanda kalian kalo kalian suka cerita ini.
See u!
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Alvarasya
Teen Fiction[DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI, KALO IDE NYA BERMUNCULAN] Devano Alvarasya, Most wanted Sma Cahaya Bangsa,memiliki paras yang tampan.Namun,memiliki sifat yang dingin cuek dan juga ketus.Tetapi siapa sangka sikapnya berubah setelah ia bertemu dengan...