Selamat hari raya idul fitri!
Minal aidin wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin:)Happy Reading!
_________Seminggu telah berlalu. Hari ini adalah hari dimana pertandingan basket antar sekolah. Devano kini sudah berada di lapangan tengah meliuk liukkan tubuhnya untuk pemanasan sebentar sama hal nya dengan team nya. Rian ada disana sebagai alumni basket ia sedari tadi memperhatikan team basket sekolah nya dalam hati ia berdoa agar Devano dan team dapat mengharumkan nama sekolah nya. Kini ia tak lagi berada disana sebagai kapten basket. Jabatan nya telah tergantikan oleh Devano dikarenakan ia akan menghadapi ujian sekolah untuk memasuki jenjang yang lebih serius. Seulas senyum terbit saat Devano melihat nya sekilas tanda meyakinkan.
Di sisi lain kini Kanaya sudah berada di tribun basket di bangku dekat dengan sahabat sahabat nya. Sedari tadi Kanaya merapalkan doa agar Devano dapat menghandle pertandingan ini. Padahal cuma pertandingan tetapi Kanaya dag dig dug setengah mati.
Lain hal nya dengan Adinda dan juga Kiara mereka sedari tadi berteriak histeris melihat ketampanan dari murid Sma lain. Pekikan kedua nya tak tertahan padahal pertandingan belum di mulai. Rian yang melihat Adinda seperti itu agak sedikit kesal. Entahlah!
Devano kini menatap Kanaya sembari melempar senyum. Banyak pekikan histeris dampak senyum Devano itu.
"Anjir kak Devano senyum ke arah gue, gilakkk"
"Manis banget woidahh, "
"Beh meleleh gue liat nya,"
"Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan, "
"Devano tanggung jawab gue baperr!!!"
"Duh mau dong di jadiin pacar, "
Begitulah teriakan heboh gadis gadis di belakang Kanaya. Tidak tahukah mereka kalau Devano sudah punya pacar? Atau pura pura tidak tau dan tidak peduli?. Raut kekesalan Kanaya sedari tadi tak tertutupi. Ia kesal!
"Sebesar itu pesona pacar lo, sampe sampe murid sekolah lain sehisteris itu, " Goda Adinda sambil menoel pipi Kanaya.
"Dih apaansi, "Kesal Kanaya.
"Lo beruntung Nay, "Ujar Kiara.
Devano yang melihat raut kekesalan gadis nya itu hanya terkekeh. Ia tau penyebab nya.
Setelah 15 menit pemanasan. Pertandingan pun akan dimulai. Kedua team sudah bersiap siap tanda akan dimulai nya pertandingan. Bunyi peluit yang di tiup oleh sang wasit sudah melengking.
________
Pertandingan telah usai. Kini waktunya istirahat. Senyum bangga tercetak di bibir Devano. Bagaimana tidak ia berhasil mencetak skor sebanyak 7 kali. Team Devano memenangkan pertandingan tersebut dengan jumlah skor menang telak. Rian tersenyum dan menepuk pundak Devano bangga sembari mengucapkan selamat.
"Congrats bro, gue bangga!," tutur Rian.
"Thanks, "Balas Devano dengan tersenyum sekilas.
"Samperin Kanaya gih, dia udah nungguin elo, "Titah Rian seraya menunjuk dengan dagu nya.
Devano mengangguk dan langsung saja menghampiri tambatan hati nya itu. Di ikuti oleh Alvino, Daffa dan juga Raka. Selalu saja mengintil!
Kanaya tertunduk malu melihat kekasih nya yang lansung mengusap puncak kepala nya.
"Selamat atas kemenangannya, "Ujar Kanaya sembari tersenyum.
"Terimakasih ibu negara, "Balas Raka.
"Berkat ibu negara, bapak Devano jadi semangat banget karena ada lo, "Ujar Daffa.
Devano hanya diam tak mengindahkan ucapan kedua curut ini. Karena memang benar ada nya. Devano memilih mengajak Kanaya menjauh dari teman teman nya. Tau lah jika saja mereka tetap berada disana akan bagaimana.
Kini Devano dan Kanaya telah duduk di sisi tribun jauh dari banyaknya pasang mata. Selain Kanaya terlihat risih Devano pun pasti nya tidak akan mau banyak berekspresi ketika banyak orang.
"Terimakasih Kanaya nya Devano, "Balas Devano dengan menatap Kanaya lekat.
"Nih minum dulu, "Suruh nya dan menyodorkan air dingin.
Devano langsung meneguk nya habis tanpa sisa.
"Haus banget pak kayaknya, "Ujar Kanaya dengan kekehan.
"Terimakasih cantik, "Ujar Devano.
Blush
Bersemu sudah pipi Kanaya. Devano ini selalu saja bisa membuat Kanaya malu.
"Pulang bareng aku" Titah Devano.
Kanaya hanya menganggukkan kepala nya.
_________
Devano dan Kanaya kini sudah berada di teras rumah Kanaya. Setelah mereka makan siang. Disekolah tadi mereka tidak sempat makan jadilah mereka makan dirumah Kanaya. Devano awalnya menolak alhasil menuruti saja karena paksaan Kanaya dan Mama nya. Devano dan Kanaya kini sedang bercanda gurau Devano yang sedari tadi terus saja menggoda Kanaya membuat pipi nya merah merona.
"Tetap begini, "tutur Kanaya sembari tersenyum lebar.
Devano tersenyum. Hatinya menghangat mendengar penuturan Kanaya . Dalam hati ia berjanji akan selalu mengukir senyum dibibir mungil Kanaya-nya.
"Iya, "Balas Devano sembari mengusap puncak kepala Kanaya.
Kilasan ucapan mama nya waktu itu terputar kembali seperti kaset rusak. Haruskah ia menuruti ucapan mama nya? Tidak! Kebahagiaannya terletak pada Kanaya. Ia tak ingin terulang lagi hal hal yang menyakitkan itu lagi.
"Van, seandainya aku pergi atau kamu pergi apa kamu mau tetep mempertankan hubungan kita?, "Tanya Kanaya seraya menatap lekat manik mata Devano.
"Aku gak janji, karena aku gatau apa yang akan terjadi kedepannya. Tapi aku akan tetep berusaha mempertahanin hubungan kita. Dan untuk kamu jangan pernah bilang seandainya kamu pergi atau aku. Karena kalimat itu buat aku takut hal yang gak baik akan terjadi, "Ujar Devano sembari tertunduk.
Kanaya mengangguk dan memeluk Devano. Sedikit lega dengan jawaban Devano. Entahlah ia rasa akan ada hal besar yang akan terjadi dihubungan mereka. Penuturan Devano tadi sedikit menenangkan hati Kanaya.
Kedua nya sama sama takut kehilangan, apakah takdir akan tetap menyatukan mereka atau membuat mereka kehilangan satu sama lain?
"Yaudah aku pamit pulang yah, salam untuk Rian sama mama, "Ujar Devano sambil berdiri.
"Iya, hati hati dijalan, langsung pulang jangan nongkrong dulu. "Titah Kanaya.
Devano mengangguk seraya berjalan mendekati motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Setelah kepergian Devano. Kanaya langsung masuk rumah.
_Alhamdulillah bisa update sebelum lebaran yeay. Disempet sempetin huhu maaf banget kalo gak dapet feel nya:)
Selamat hari raya idul fitri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Alvarasya
Teen Fiction[DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI, KALO IDE NYA BERMUNCULAN] Devano Alvarasya, Most wanted Sma Cahaya Bangsa,memiliki paras yang tampan.Namun,memiliki sifat yang dingin cuek dan juga ketus.Tetapi siapa sangka sikapnya berubah setelah ia bertemu dengan...