17.

1.3K 67 4
                                    

Happy Reading

___________

Devano kini sedang berlari menyusuri koridor yang ramai sebab sebentar lagi bel masuk berbunyi. Kakinya yang panjang melangkah ke arah rooftop ,entahlah ia rasa Kanaya berada disana.

Kini ia sudah berada diambang pintu, ia pun langsung memutar knop pintu dan masuk ke dalam.

Terlihat seorang gadis yang sedang berdiri di dekat pembatas rooftop, sambil menunduk. Membelakangi dirinya.

Devano yang melihat itu pun, merasa bersalah. Ia pun melangkah mendekati Kanaya.

"Nay, "Panggil Devano.

"---",Tak ada sahutan dari sang empu pemilik nama.

"Nay, gue bisa jelasin, "Ujar Devano.

Kini Kanaya membalikkan badannya menghadap Devano.

"Apa?, "Tanya Kanaya sambil mengelap bekas air mata nya.

"Soal Reina---"

Belum sempat Devano melanjutkan ucapannya Kanaya langsung memotong nya.

"Oh soal itu, apa hubungannya sama gue?"Tanya Kanaya.

"Oh iya langgeng ya "Ujar Kanaya sambil menahan bulir air mata yang ingin segera tumpah.

"Nay, dengerin gue dulu. Gue sama Reina gada hubungan apa apa,"Jelas Devano.

"Ada hubungan juga gapapa, " Ujar Kanaya sembari berjalan meninggalkan Devano. Namun, belum sempat Kanaya menjauh Devano sudah mencekal pergelangan tangannya.

Kanaya hanya diam tanpa membalikkan tubuhnya.

"Nay, gue mohon dengerin gue dulu. Gue sama Reina cuman sepupuan doang,"Titah Devano.

Kanaya yang mendengar itupun ada perasaan lega dalam dirinya.

"Oh, "Kanaya hanya ber oh ria.

"Nay, lo gak marah kan?, "Tanya Devano memastikan.

Kanaya pun membalikkan tubuhnya menatap ke arah Devano yang juga menatap dirinya.

"Gue sama lo cuman sekedar teman, Gak ada hak buat gue marah sama Lo, "Ucap Kanaya sembari terkekeh pelan agar terlihat baik baik saja.

"Yaudah yah Van, gue duluan, udah bel soalnya,"Pamit Kanaya.

Devano hanya bergeming. Kanaya pun langsung berjalan meninggalkan Devano.

____________

"Nay, lo dari mana sih?, "Tanya Dinda dengan raut khawatir nya.

"Eum-e um kan tadi udah gue bilang gue ke toilet, "jawab Kanaya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ke toilet kok lama banget, lo gak papa kan?, "Tanya Kiara sambil memeriksa Kanaya.

"Gue gak papa Ra, tadi tuh rame jadi nya antri, "Alibi Kanaya.

Dinda dan Kiara pun menghela nafas lega. Mereka kira Kanaya sakit hati akibat melihat Devano dan Lareina.

Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang