23.

888 49 1
                                    

Tau ga? Komen setiap paragraf, bikin aku semangat nulis lho

Happy Reading!

___________

Saat ini Kanaya sedang berjalan bergegas menuju rooftop untuk menemui Devano sesuai dengan yang di pinta Devano. Kanaya ingin memperbaiki hubungan nya dengan Devano.

Kanaya langsung saja membuka pintu dan masuk ke dalam terlihat Devano yang duduk di sofa usang di temani dengan sebatang rokok yang asap nya sudah mengepul. Devano menolehkan kepala nya menghadap ke arah Kanaya. Devano pun mematikan sepuntung rokok nya. Kanaya mendekati Devano dan duduk di sebelahnya.

Kedua nya sama sama terdiam bergelut dengan pikiran masing masing. Keadaan masih hening terlihat canggung namun dari dalam lubuk hati kedua nya mereka ingin cepat cepat menyelesaikan ini semua.

Kenapasih masalah kecil harus serumit ini?

Devano pun menoleh menatap Kanaya yang sedang menunduk. Kecewa nya masih tercetak di hati nya saat Kanaya terus saja membela Raffi. Ini juga salah nya bukan? Coba saja Devano menjelaskan nya waktu itu.

Baiklah Devano ingin semua ini jelas bukan abu abu atau buram lagi dan jauh dari berburuk sangka. Ia tak ingin Kanaya memiliki prasangka buruk apapun itu.

Devano mulai membuka suara nya.

"Oke, gue bakal jelasin."Putus Devano.

Kanaya mendongakkan kepala nya menatap Devano yang juga menatap nya.

"Gue udah pernah bilang bukan kalo gue sama Raffi dulu sahabatan? Perlu di garis bawahi kalo itu dulu. Sebelum semuanya hancur karena mama gue milih cerai sama bokap gue dan menikah dengan bokap Raffi. Saat itu gue masih Smp kelas 9 gue sahabatan sama Raffi udah dari Sd gue udah anggap dia kayak saudara kandung gue sendiri. Tapi gue benci dia sama bokap nya karena dia udah rebut mama gue dari gue sama bokap gue. Mama gue lebih mentingin keluarga baru nya, "Ungkap Devano sembari menunduk dan menjeda ucapan nya.

Memori masa lalu terputar kembali. Devano benci itu.

"Bahkan gue lebih benci mama gue, gue benci karena dia ninggalin kita, dua tahun mama gue gak pernah nemuin gue walau untuk sekedar nanyain kabar. Sejak hari dimana gue ketemu Raffi mama gue dan bokap nya gue semakin benci sama mereka. Papa gue jadi gila kerja dan jarang banget di rumah. Dalam dua tahun itu gue tersiksa banget," Ujar Devano sambil menahan tangis.

Kanaya sedari tadi mengusap lengan Devano untuk menguatkan nya.

"Udah ya Van, maaf gue terlalu maksa buat lo cerita, "Ucap Kanaya merasa bersalah neigst Devano yang menunduk lemah.

Ini bukan Devano. Kanaya biasa melihat Devano yang cuek dan bodoamatan kini berubah menjadi Devano yang rapuh menahan sesak di dada. Menahan tangis yang menyesakkan dada nya selama ini.

Devano membuang wajah nya ke arah lain. Ia tak ingin terlihat rapuh.

"Gue mau masalah ini selesai dan gak berlarut larut. "Ujar Devano.

Devano pun berjalan menuju pembatas rooftop. Dan melanjutkan cerita nya.

Kanaya ikut mendekat ke arah Devano.

"Raffi pun sama benci nya ke gue, gue gak tau apa masalah nya yang jelas dia benci banget sama gue, "Ujar Devano saat kilasan ingatan melihat kilatan kebenciaan Raffi.

"Bukankah gue seharus nya benci sebenci nya sama dia kan?, "Imbuh Devano sambil terkekeh.

Terdengar pilu. Suara Devano bergetar menahan tangis yang sedari tadi ingin keluar dari pelupuk mata nya. Kekehan nya seperti menyayat hati Kanaya.

Kanaya sudah berderai air mata. Devano sangat menahan luka yang mendalam. Wajar bukan jika ia membenci Raffi?

Kanaya terus saja mengusap lengan nya menyalurkan kekuatan untuk Devano.

Kanaya tetap mendengarkan cerita Devano. Iris mata yang biasa menatap orang dengan tajam kini berubah redup.

"Dalam dua tahun itu pun Raffi masih belum puas buat gue hancur, saat itu gue punya cewek, nama nya Giza lebih tepat nya Agiza Syafara, dia orang yang selalu ada untuk gue dia selalu nyemangatin gue kalo dunia ini gak se kejam itu. Disaat gue udah mulai mengikhlaskan semua nya. Dia pergi, dia ninggalin gue gak tau kemana. Sejahat itu kan Tuhan sama gue?, "Lanjut nya. Air mata nya sudah turun.

Devano sudah tak tahan lagi. Kanaya masih diam untuk menjadi pendengar yang baik. Biarkan Devano menjelaskan nya dengan mengalir supaya seidikit terobati sesak nya.

"Lo tau? Gue denger kabar dari temen gue kalau Agiza pergi karena dia selingkuh, selingkuh sama Raffi. Gue benci banget kenapa takdir selalu aja mempermainkan gue. Yang awal nya keluarga gue baik baik aja berubah menjadi pecah belah. Gue yang bersahabat banget sama Raffi akhir nya sama sama punya dendam, dan gue yang udah ngerasaain dicintai dan mencintai harus di khianati. Itu semua karena Raffi."

Devano pun membalikkan tubuhnya menghadap Kanaya sembari memegang pundak Kanaya.

"Dan terakhir,lo inget kan saat gue kecelakaan?, "Tanya Devano.

Kanaya mengangguk menanggapi ucapan Devano.

"Itu gue kecelakaan karena balapan sama Raffi. Gue kalah kita emang ngadain taruhan saat itu. Dia minta gue jauhin lo dan dia mau lo, "Ujar Devano.

Kanaya ingin menyela ucapan Devano. Tapi Devano lebih dulu dan menatap Kanaya untuk mendengarkan nya terlebih dahulu.

"Gue jelas gak terima. Gue gak mau lo di libatin dengan dendam pribadi kita. Lagi pula lo bukan barang. Gue marah, gue takut. Takut karena Raffi akan merebut lo dari gue dan jadi sasaran empuk untuk melampiaskan kebenciannya ke lo untuk bikin gue hancur sehancur nya,"

Kanaya langsung memeluk Devano. Ia sudah tak tahan melihat Devano seperti ini.

Dekapan hangat Kanaya seakan menyalurkan kekuatan untuk Devano. Devano melepas penat sejenak atas kejam nya dunia. Dengan dekapan ini membuat Devano nyaman dan menenangkan.

"Dan kini Raffi udah melancarkan rencana nya. Gue mohon jangan tinggalin gue kayak mama dan Agiza, "Pinta Devano.

Kedua nya sama sama menangis dalam pelukan itu.

"Gue gak bakalan diem aja. Gue muak gue harus berjuang buat mempertahanin apa yang udah gue milikin sekarang, "Tekad Devano.

_____________

Yuhu gimana nih konflik nya?

Sekarang udah tau kan kenapa Devano benci banget sama mama nya

Oke tungguin part selanjutnya yah. Bakalan ada kejutan lho. Kepo gak? Kepo gak? Kepo lah masa enggak!!!

Double up nih, kali kali yekan hehe.

Pokok nya vote sama komen yang banyak yakk.

Cemungut puasa nya gaiss!!!

Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang