Happy Reading!
___________Kanaya menatap Devano tak percaya. itu tidak di batalkan?
Kanaya langsung berlari meninggalkan semuanya yang sudah berlinangan air mata. Disusul oleh Dinda dan juga Kiara.
"Untuk lo yang ngehasut mama gue itu gue gak terima!. Dia Kanaya pacar gue. Gue udah bilang jangan usik hidup gue lagi, Agiza!." Tekan Devano.
Devano langsung berlari meninggalkan kantin yang ramai karena melihat perdebatan itu. Ia langsung menyusul Kanaya untuk menjelaskan semua nya.
Alvino, Daffa dan juga Raka menatap Agiza yang menangis tak percaya.
"Gue saranin, mendingan lo pergi deh. Sana samperin pacar lo si Raffi."Saran Raka.
"Devano gak butuh pengkhianat kayak lo. Wajar si pengkhianat orang pacar nya aja pangkhianat kelas kakap,"Timpal Daffa seraya terkekeh.
"Devano udah nemuin kebahagiaannya, jangan sekali lagi lo berniat buat hancurin itu, "Peringat Alvino tepat di sebelah telinga Agiza dan berlalu pergi.
"Agiza Safara, sang pengkhianat beserta dengan pacar nya. Di mohon dengan sangat hormat berhenti mengusik ketenangan Devano kalo gak mau bermasalah," Tekan Daffa.
Daffa dan Raka pun langsung meninggalkan kantin. Banyak pasang mata menatap gadis itu. Siapa gadis itu? -pikir mereka.
Agiza menunduk air mata nya sudah berlinang. Ia berniat dalam hati akan menghancurkan Devano.
Siapa? Kanaya? Pacar Devano?. Ia mau sedikit bermain main dengan Kanaya.
______________Kanaya tak menyangka itu tetap dilaksanakan. Devano bilang ia tak mau. Kenapa semuanya jadi begini?
Dinda dan Kiara yang melihat sahabatnya menangis tersedu sedu berusaha menenangkan.
"Gue mau sendiri dulu. Bisa tinggalin gue? " Pinta Kanaya.
Mereka berdua mengangguk dan meninggalkan Kanaya sendirian di rooftop.
Kanaya menunduk sambil menutupi mukanya. Ia menangis sejadi jadinya tak menyangka kalau Devano bakalan menerima itu. Lalu bagaimana dengan dirinya?
Haruskah ia meminta Devano untuk membatalkan itu? Tapi kalau Kanaya seperti itu sama saja Kanaya menyuruh Devano membantah orang tua nya.
Bagaimana ini, Devano akan kembali lagi dengan masa lalu nya. Kanaya sadar kalau ia adalah orang baru di kehidupan Devano. Devano sudah jelas sangat sangat mencintai Agiza dibanding dirinya.
Kanaya mendongak menatap langit seraya mengusap bekas air matanya. Jika ini memang takdir Kanaya tidak ikhlas tetapi ia berusaha ikhlas. Biarlah Devano dengan kebahagiannya. Kembali lah dengan masa lalu mu untuk membuka lembaran kenangan baru asalkan Devano bahagia.
"Apa gue harus ngorbanin cinta gue?" Teriak Kanaya frustasi.
"Atau gue harus pertahanin dan perjuangkan? "Teriak Kanaya terduduk lemas.
"Kenapa harus serumit ini? Padahal gue baru aja sama dia?, "Ujar Kanaya sendu.
"Gue harus bisa ikhlas, Devano bukan takdir gue. Sebelum banyak kenangan gue harus melepas," Kanaya berucap sendu seraya menatap lantai roooftop.
Air mata Kanaya terus saja mengalir. Ia ingin lebih lama lagi dengan Devano-nya. Tapi takdir sepertinya tidak menginginkan itu. Devano akan kembali dengan masa lalunya.
______________
Devano melihat Kanaya terduduk lemas menatap lantai rooftop. Kanaya salah paham ia harus segera meluruskannya. Devano terdiam sesesak itu melihat Kanaya-nya menangis olehnya.
Devano mendekat setelah terdiam cukup lama. Devano ikut duduk di sebelah Kanaya sambil memegang bahu Kanaya.
Kanaya tersentak kaget melihat Devano di sebelahnya. Air mata nya kembali menghujam pipinya. Kanaya tak berani menatap mata Devano. Ia hanya menunduk tak berdaya.
"Kanaya, aku bisa jelasin, "Ujar Devano sambil menatap mata Kanaya lekat.
Kanaya mendongak. "Apa yang mau kamu jelasin Van?," Tanya Kanaya.
"Aku gak terima itu-,"Ujar Devano yang langsung di potong oleh Kanaya.
"Aku gak maksa kamu untuk gak terima itu Devano. "Titah Kanaya.
"Itu kemauan aku sendiri, "Balas Devano.
"Aku terima kalau kamu mau lanjutin itu. Aku orang baru di hidup kamu. Aku gak berhak ikut campur keluarga kamu, "Ujar Kanaya seraya bertegak.
"Tapi-, "
Kanaya memotong ucapan Devano. "Aku memang salah, aku nerima kamu saat kamu belum selesai dengan masa lalu kamu, "Imbuh Kanaya tak mau menatap Devano.
Devano menggeleng tak membenarkan ucapan Kanaya. "Aku udah buka lembaran baru saat aku nyatain perasaanku sama kamu, Kanaya!. "Titah Devano seraya memegang pundak Kanaya.
"Kembalilah dengan masa lalu mu Van. Aku disini hanya orang baru di banding Agiza. "Ujar Kanaya menatap Devano.
"Gak. Kamu tau betul Kanaya cerita nya gimana, apa kamu mau buat aku kembali lagi ke masa kelam itu?, "Tanya Devano mengguncangkan tubuh Kanaya.
"Aku udah selesai dengan masa lalu ku. Saat aku meminta kamu buat kita sama sama membuka lembaran baru. "Lanjut Devano.
"Tapi disini mama kamu?! Orang tua kamu Devano! "Teriak Kanaya frustasi.
"Aku gak mau buat kamu jadi anak durhaka! karena membantah mama kamu,"Tekan Kanaya.
"Aku juga gak mau ngorbanin cinta aku untuk orang lain. Tapi bukannya aku egois kalau memaksa kamu untuk tetap dengan aku dan membantah ibumu. Orang yang telah melahirkan kamu, Devano." Ujar Kanaya sendu.
"Aku harus ikhlas walaupun berat. Aku harus melepas sebelum banyak kenangan antara kita, "Tutur Kanaya seraya membalikkan tubuhnya dan meninggalkan Devano.
"Kamu lebih egois kalau kamu gak mau dengerin penjelasan aku!." Ujar Devano seraya menatap punggung Kanaya yang sudah berada diambang pintu.
Kanaya menghentikan langkahnya. Egois? Apa lagi yang mau di perjelas? Memperjelas kalau Devano bahagia dengan kembali nya kekasih nya itu?
Kanaya merasa memang Devano tak merasa bahagia dengan kembali nya gadis itu.
Kanaya tetap menghiraukan Devano. Ia memejamkan mata nya dan melanjutkan perjalanannya.
"Kamu egois Kanaya, "Teriak Devano
______________Agiza kena mental gak tuh?
Lanjut? Atau selesai aku ujian dulu?
Komen "next" jangan lupa vote juga yaw
Follow ig ya @vnsaarzhra
See u next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Alvarasya
Teen Fiction[DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI, KALO IDE NYA BERMUNCULAN] Devano Alvarasya, Most wanted Sma Cahaya Bangsa,memiliki paras yang tampan.Namun,memiliki sifat yang dingin cuek dan juga ketus.Tetapi siapa sangka sikapnya berubah setelah ia bertemu dengan...