Happy Reading!
Sempetin vote sama komen dulu ya!
______________________
"Kamu lebih egois kalau kamu gak mau dengerin penjelasan aku!." Ujar Devano seraya menatap punggung Kanaya yang sudah berada diambang pintu.
Kanaya menghentikan langkahnya. Egois? Apa lagi yang mau di perjelas? Memperjelas kalau Devano bahagia dengan kembali nya kekasih nya itu?
Kanaya merasa memang Devano tak merasa bahagia dengan kembali nya gadis itu.
Kanaya tetap menghiraukan Devano. Ia memejamkan mata nya dan melanjutkan perjalanannya.
"Kamu egois Kanaya, "Teriak Devano.
________________"Argh, "Teriak Devano seraya meninju samsak.
"Kanaya lo egois, lo jahat nyuruh gue kembali sama orang yang gak punya hati, "Teriak Devano frustasi makin sejadi jadi.
Keringat sudah mengucur deras di pelipis Devano. Sedari pulang sekolah Devano menahan amarahnya karena di dalam kelas tadi Kanaya tak menghiraukannya.
Devano menggeram kesal sebab ia belum menjelaskan masalah itu. Kanaya masih salah paham padahal perjodohan itu tidak akan terjadi.
Kanaya masih dengan atensi nya membuat Devano kembali melayangkan pukulan kearah samsak melampiaskan kemarahannya saat mengingat tangisan Kanaya. Ia sudah gagal untuk tidak membuat Kanaya-nya tidak bersedih karenanya.
"Kenapa Kanaya? Lo gak mau dengerin penjelasan gue? Gue bisa jelasin semua nya. Gue gak mau kayak gini, "Teriak Devano.
"Argh, sial. "
"Mati aja lo, Agiza! !, " Umpat Devano.
Merasa tak puas dengan pukulan nya di samsak. Devano melemparkan gelas berisi minuman yang terletak di meja. Mengusap wajah nya kasar. Wajahnya sudah dipenuhi keringat beserta tangan nya yang sudah memerah. Ia menghela nafas gusar dan beranjak memilih untuk membersihkan dirinya.
______________
Selepas melaksanakan sholat maghrib Devano langsung pergi dari rumah entah mau kemana yang jelas mau menghilangkan pikiran nya sejenak.
Ia mengendarai motor ninja nya dengan kebut tak menghiraukan pengendara lain. Mungkin banyak umpatan kasar dari pengendara lain karena aksi ugal ugalan Devano di jalan. Devano tak memimikirkan hal itu. Pikiran nya masih bersarang di mana Kanaya menatap kecewa karena kesalahpahaman ini.
Devano memilih menepikan motornya ke warung pinggir jalan, warung kopi. Pikiran nya berkecamuk mungkin dengan segelas kopi menemani nya pikiran nya sedikit terlepas dari hal yang semberiwet di otak nya itu.
Setelah turun dari motor besarnya Devano langsung memesan segelas kopi. Devano mendudukkan bokongnya di kursi yang di sediakan oleh warung.
Devano merenung menatap jalanan yang ramai sekali. Menghirup oksigen sebanyak banyaknya tak membuat pikirannya sedikit tenang. Pikirannya terus saja melayang ke arah Kanaya. Bagaimana keadaan gadis itu?
Pokoknya ia harus bertemu langsung dengan Kanaya. Devano memilih berdiri dan meninggalkan pesanannya tanpa meminumnya seraya meletakkan uang berwarna biru.
Ia langsung meluncurkan motornya ke rumah Kanaya. Jalanan masih ramai karena memang ini masih jam 8 lewat.
Saat sudah di depan rumah Kanaya. Devano langsung masuk dan mengetuk pintu nya.
Ketukan ketiga pintu pun terbuka menampilkan wanita paruh baya yang menyambutnya.
"Eh ada Devano, mau ketemu Kanaya yah?, "Tanya Elma dengan senyum sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Alvarasya
Teen Fiction[DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI, KALO IDE NYA BERMUNCULAN] Devano Alvarasya, Most wanted Sma Cahaya Bangsa,memiliki paras yang tampan.Namun,memiliki sifat yang dingin cuek dan juga ketus.Tetapi siapa sangka sikapnya berubah setelah ia bertemu dengan...