27.

878 56 2
                                    

Tinggalin jejak kalian. Vote& komen yang banyak.

Ada gak sih yang nungguin ini cerita? Komen dongggg

Happy Reading!
_____________

Sore hari suasana nya yang sedikit mendung. Membuat kedua insan ini asik bercanda gurau di taman dekat perumahan Kanaya. Mareka larut dalam kebahagian seperti tak terpikirkan oleh keduanya bagaimana kedepannya.

Devano yang selalu saja bersikap manis dan sedikit possesive setelah mereka berpacaran membuat Kanaya sungguh merasa senang.

Notifikasi pesan masuk dari ponsel Devano. Membuat kedua nya menghentikan pergerakkannya dan bertatap satu sama lain.

Devano mengambil ponselnya di saku celana. Dan langsung membuka nya.

Mama

Van, ada hal yang harus mama omongin sama kamu. Bisa ketemu di cafe kamu? nanti malem jam7. Kita berdua aja. Mama harap kamu dateng Van.

Read.

Malas menanggapi pesan sang mama. Sudahlah ia sudah tahu topik apa yang akan dibahas.

Kanaya mengernyitkan dahi nya melihat perubahan raut wajah Devano.

"Pesan dari siapa? Kok kamu keliatan marah?,Tanya Kanaya seraya menatap Devano.

"Mama, "Jujur Devano.

Mungkin saatnya Devano memberi tahu Kanaya.

"Mama mau aku bakikan, "

"Apa?! "Teriak Kanaya.

Bagai tersambar petir di sore hari. Hatinya perih. Bagaimana bisa ini?

"Tapi aku nolak. "Titah Devano.

"Kenapa?"

"Jelas aku nolak Nay. Aku udah ada kamu. Ada kamu disisi aku udah buat aku bahagia banget. "Jelas Devano.

" Aku marah banget. Aku gak setuju. Setelah dia ngerusak kebahagiaan dalam keluarga kenapa dia mau ngerusak kebahagiaan hidup aku juga?. "Kesal Devano.

"Temuin mama kamu Van. Kamu ngomong baik baik. Semua ibu di dunia ini pasti mau anak nya bahagia. Kalo kamu gak mau ikutin pilihan mama kamu. Kamu bisa jelasin Van."Saran Kanaya.

"Dia mau aku bahagia? Kalo emang dia mau liat aku bahagia. Biarin aku hidup dengan pilihanku. Seenaknya dia mau ngatur aku setelah apa yang dia buat, "Ujar Devano tak habis pikir dengan jalan pikir sang mama.

"Jangan emosi. Selesaiin dengan kepala dingin. Aku emang gak setuju kamu balikan. "Imbuh Kanaya.

"Saran aku Van, perbaiki apa yang udah rusak. Jelasin semua yang masih buram. Kasih tau ke mama kamu dengan cara baik baik, "Saran Kanaya.

Hati Devano menghangat. Kanaya nya selalu saja bisa membuat Devano tertegun dengan ucapannya.

Baik. Devano akan berusaha memperbaiki semuanya.
________________

Alvarasya cafe. Disanalah Devano berada bersama dengan sang mama. Ancaman demi ancaman terlontar dari mulut sang mama membuat Devano harus mengikuti apa yang diinginkan mama nya. Bertemu di cafe saat ini tentunya papa nya tidak mengetahuinya. Kalau saja papa nya tau pasti dia akan marah besar. Devano hanya duduk diam tanpa mau membalas ucapan sang mama. Malas sekali!

Tidak mengetahui apa tujuan dan maksud yang jelas Devano berada disini membuat ia muak. Sudah setengah jam lamanya ia duduk sambil mendengarkan celotehan mama nya.

"Van, kamu mau kan?, "Tanya mama nya memastikan.

"Keputusan saya sudah bulat. Saya tidak akan menerima nya. Kalau tujuan anda mengajak saya kesini hanya untuk ngomongin hal itu. Saya pamit. "Tegas Devano sembari beranjak pergi.

"Van, "Cicitnya.

Devano diam.

"Van, untuk kali ini aja, "Bujuk nya.

"Apa saya kurang sabar menghadapi anda?, "Tanya Devano dengan gertakan giginya.

Saat ini Devano seperti bukan berbicara dengan mama nya. Ia muak dengan sikap mama nya. Kenapa? Ketika dibutuhkan harus Devano yang menjalani nya? Kenapa tidak Raffi?. Apa mama nya tidak menginginkan Devano bahagia?

"Apa anda tidak menginginkan saya bahagia?, "Tanya Devano lanjutnya.

"Justru itu Van, mama mau kamu bahagia. Mungkin sama dia kamu bahagia. "Jelas Mama nya.

"Tidak. Kebahagiaan saya tidak dengannya. Kalau anda memang benar ingin melihat saya bahagia. Maka biarkan saya dengan pilihan saya. "Titah Devano.

"Bukan nya kamu sangat menginginkan nya?, "Tanya mama nya.

"Dulu. Devano tidak mau lagi dengan berurusan dengan masa lalu.Devano udah membuka lembaran baru bersama orang baru."Tutur Devano yang sedikit menyentil perasaan sang mama.

"Kalau mama, mau Vano bahagia. Biarin Vano mah sama pilihan Vano. "Ujar Devano sedikit melunak.

Indah tertegun. Sedikit perasaan senang dalam dirinya. Setelah sekian lama Devano tak memanggil nya dengan sebutan mama. Kini ia kembali menyebut itu. Hal yang paling dirindukan Indah.

"Baik Van, mama tidak akan memaksa mu lagi. Mama pikir kamu masih mencintai gadis itu. Ternyata kamu sudah menemukan tambatan hati yang baru. "Sadar Indah.

"Mama harap kamu bisa berubah sama mama. Mama seneng karena kamu udah kembali panggil mama, "Haru Indah seraya memeluk Devano.

Devano hanya diam membeku. Pelukan ini pelukan sang ibu yang sangat sangat Devano rindukan. Devano tak membalas pelukan Indah. Rasanya kaku saat berbincang kembali dengan sang mama. Pelukan yang dahulu seringkali Devano rindukan kini kembali lagi kepadanya. Namun, dengan keaadaan yang berbeda walaupun rasanya tetap sama, hangat.

"Maafin mama Van, mama gak bisa merubah takdir. Walaupum mama bukan istri papa mu lagi. Tapi mama tetep mama kamu Van, mama mohon Van jangan bedain mama layaknya mama seperti orang asing di hidup kamu, "Ujar Indah masih memeluk Devano.

Sudah. Devano tak kuat dengan ini Devano langsung membalas pelukan ibunya itu. Ia merasa bersalah. Semarah apapun Devano tidakkah pantas dia memperlakukan orang yang telah melahirkan nya ke dunia seperti orang asing. Devano memang belum memaafkan semuanya. Tetapi Devano akan berusaha untuk menyusun kembali silahturahmi nya dengan sang mama. Memang bukan untuk bersama kembali seperti layaknya keluarga harmonis dengan sang papa juga. Biarlah semuanya mengalir, sudah cukup bukan Devano membenci hal yang sudah lama terjadi. Itu sudah terjadi biarlah berlalu.

"Vano minta maaf ma, gak selayaknya Devano kayak gitu sama mama. Devano sadar sama perilaku Devano selama ini, "Tulus Devano.

"Mama seneng Van kalo kamu bisa bahagia. Itulah yang pengen mama lihat dari kamu. Selama ini kamu terlalu nutup diri kamu sama mama. Membuat rasa bersalah kembali menyeruak,"Imbuh Indah.

Devano melepas pelukannya. "Devano emang udah maafin mama, bukan berarti rasa kecewa Devano bisa ilang gitu aja. Luka butuh waktu buat sembuh, "Terang Devano.

"Iya mama tau. Mama harap kamu bisa welcome lagi sama mama, "Harap Indah.

"Kamu udah punya pacar? Kenalin dong sama mama?, "Pinta Indah.

"Nanti. "Singkat Devano.

"Mama ketemu lagi sama dia?, "Tanya Devano teringat sesuatu.

"Iya, dia kembali Van. Untuk kamu. Tapi mama sekarang tau kamu sudah bahagia, mama gak akan ngerecokin kebahagiaan kamu. "Tutur Indah seraya mengusap pipi Devano.

Devano mengangguk. "Vano pamit. "

Setelah berbincang dengan mama nya. Devano tak benar benar pegi dari cafe. Ia memilih beranjak ke rooftop saja.

Hening.

Tenang.

Perasaanya tak enak. Dia kembali untuk Devano?. Janggal

Apa nanti dia akan mengganggu hubungan Devano dan Kanaya?

Devano tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

_________

Udah taukan kenapa mama nya mau ngomong apa sama Devano?

See u next chapter.

Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang