Vote komen dulu yok biar gak lupa<3
Happy Reading!
_________________
"Dan mama kapan kapan pengen ketemu kamu? "Ujar Devano.
"Kamu mau?, "
Kanaya mengangguk.
"Mulai sekarang aku minta sama kamu. Saling percaya dan jangan ambil kesimpulan sendiri. Dengerin penjelasan masing masing terlebih dahulu. Oke?" Pinta Devano seraya menunjukkna jari kelingking nya ke depan Kanaya.
Kanaya menautkan jari kelingkingnya ke jari Devano. Ia berjanji dalam hati tak akan lagi mengulangi kesalahpahaman nya untuk ketiga kalinya.
Salah paham bisa menghancurkan hubungan keduanya. Dan yang memang ingin menghancurkan akan mudah saja jika kedua nya tak memiliki rasa kepercayaan yang mereka tanamkan dalam hubungan.
Jika di ingat ingat memang Kanaya mudah sekali salah paham. Ia mengakui itu. Kanaya mudah mendengar perkataan orang lain dan menyimpulkan nya sendiri.
Kanaya menyesali itu.
"Maaf, Van aku selalu salah paham sama kamu, "Ucap Kanaya tulus.
"Iya, maaf di terima. Jangan di ulangin lagi yaa, "
Kanaya tersenyum. Devano ini bisa saja selalu membuat Kanaya serasa di perlakukan seperti ratu.
"Oh iya, semalem kenapa gak mau keluar, hmm?, "Tanya Devano.
"Ish, udah tau orang lagi ngmbek ya kali keluar kan gak etis. "Decak Kanaya.
Devano tertawa."Gak kasian banget sama pacarnya. Udah jauh jauh malah di suruh pulang, "Cemberut Devano.
"Salah siapa yang kerumah, wlekk"Ujar Kanaya tak mau kalah.
"Yaudah Ayo ke kelas. Udah bel dari tadi, "Ajak Kanaya.
"Kamu mau di hukum?, "Tanya Devano.
Kanaya menggeleng polos. "Oh iya lupa, "Sadar Kanaya seraya menepuk jidatnya.
"Makanya hahahah, gih sana kalo mau di hukum, "Ejek Devano.
Kanaya jengkel melihat Devano tertawa mengejeknya lantas saja Kanaya melayangkan tabokan nya ke lengan Devano. "Van, ih ngeselin banget tau. Orang lupa juga, "
"Iya iya, "
__________________
Mereka berdua melewatkan satu jam pelajaran sampai istirihat. Kanaya menatap Devano yang terpejam di pangkuan nya seraya menikmati angin sepoi sepoi.
Cuaca pagi hari ini sangat mendukung. Tidak terlalu panas dan juga tidak mendung. Tangan Kanaya mulai mengusap surai rambut Devano lembut. Yang di usap hanya menikmatinya.
Tak terasa bel istirahat berbunyi, membuat Kanaya harus membangunkan Devano. Karena tak ingin ketinggalan jam istirahat makan bersama teman teman nya. Pikir hati nya Adinda dan Kiara pasti mencari nya.
Kanaya menepuk nepuk pipi Devano. "Van, bangun. "Ujar Kanaya
Devano mengerjap ngerjapkan mata nya. Terlihat menggemaskan!
"Kenapa? Udah bel?, "Tanya Devano dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Hm, udah "Jawab Kanaya.
"Yaudah yok mau ke kantin?, "Tanya Devano seraya bangkit.
Mereka pun berjalan beriringan menuju kantin.
____________
"Udah baikan, mulai lagi bucin nya, "Goda Daffa.
"Ya bagus dong. Jangan lama lama marahannya. Pelakor udah nunggu, "Sindir Raka mata nya mendelik menatap Agiza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devano Alvarasya
Teen Fiction[DIUSAHAKAN UPDATE SETIAP HARI, KALO IDE NYA BERMUNCULAN] Devano Alvarasya, Most wanted Sma Cahaya Bangsa,memiliki paras yang tampan.Namun,memiliki sifat yang dingin cuek dan juga ketus.Tetapi siapa sangka sikapnya berubah setelah ia bertemu dengan...