25.

972 46 0
                                    

Happy Reading!

Comment yang banyak. Sedikit ketikan penyemangat dari kalian bikin aku pengen cepet cepet up
__________

Hari ini akan diadakan rapat untuk lomba basket antar sekolah. Devano yang sebagai kapten basket pun harus ikut serta dengan ajang tersebut. Rencana nya pulang sekolah akan dilakukan untuk latihan basket, sebab hari lomba sudah dekat.

Seperti sekarang ini Devano sedang berdiskusi membicarakan strategi nya. Setelah berdiskusi mereka pun melanjutkan untuk segera berlatih basket. Kanaya sudah Devano antar pulang tadi. Awalnya Kanaya menolak tetapi dengan paksaan Devano yang tetap kekeuh mengantarkannya.

Sudah sekitar 30 menit Devano berlatih berserta team. Mereka memutuskan untuk melanjutkan latihan esok hari pula dikarenakan hari sudah mendung.

Devano sudah melajukan motor nya menuju kerumah. Saat sudah didepan rumah Devano mendengar suara keributan langsung saja Devano mengayunkan kaki nya masuk ke dalam rumah.

Pemandangan yang pertama kali Devano lihat berhasil membuat hati Devano mencelos. Devano mematung melihat kedua orang tua nya yang selalu saja bertengkar ketika bertemu. Inilah yang Devano selalu benci.

"Ada apalagi kamu kesini? Hah, "Teriak Danda, papa nya Devano.

"Aku mau lihat anak aku mas, "Balas Indah, tak mau kalah.

"Oh ternyata kamu masih menganggap Devano anak kamu setelah apa yang sudah kamu lakukan?,"Tanya Danda dengan tatapan marah.

"Dia anak aku mas, aku yang melahirkannya, "Tegas Indah.

"Pergi kamu!, jangan pernah kembali lagi ke dalam rumah ini!, "Tutur Danda sambil menunjuk Indah.

"Lupakan bahwa kamu pernah berhubungan dengan kami, kembalilah dengan keluargamu. "Teriak nya kalut.

Yang benar saja. Setelah bertahun tahun menghilang kini ia kembali, sudah terhitung ketiga kali nya Indah menginjakkan kaki nya kedalam rumah ini lagi setelah kejadian itu. Pantas saja jika Danda marah!

"Aku mohon sama kamu jangan putuskan hubunganku dengan Devano. Aku menyesalinya, "Mohon Indah pilu.

"Tidak akan pernah. Itu sudah mau mu bukan?, "Tanya Danda dengan tersenyum remeh.

"Jangan pernah melarangku bertemu dengan anakku!."Tegas Indah yang sudah berubah dengan raut marahnya.

"Pergi kamu dari sini, saya sudah muak. "Ujar Danda yang memalingkan tubuhnya.

Devano yang mendengar pertengkaran kedua orang tua nya tetap diam dan melewatinya begitu saja. Bukan tidak sopan, ia hanya terlalu malas meladeni orang tua nya. Namun sebelum Devano menaiki anak tangga suara Indah memanggil nama nya.

"Devano, "

Devano hanya diam. Ia tetap berdiri disana tanpa membalikkan tubuhnya. Papa Devano mencoba mengusir Indah.

"Saya bilang pergi ya pergi,"Tekan Danda dengan kilatan kemarahannya.

Indah memejamkan matanya. "Aku mohon, aku mau bicara dengan Devano terlebih dahulu, "

Devano semakin dibuat pusing.

"Tidak usah bertengkar hanya karena urusan tidak penting, "Tutur Devano sambil menghadap kedua orang tua nya.

"Lagi pula anda tumben sekali akhir akhir ini menjumpaiku, apa yang anda inginkan? ,"Tanya Devano.

"Van, mama pengen kamu ikut sama mama, dan---"

Belum sempat Indah melanjutkan perkataannya Danda langsung memotong ucapannya tak terima.

"Apa apaan kamu! jangan berharap. Keluar, "Murka Danda.

Sudah cukup. Danda tak bisa menahan emosinya lagi. Semburat nya pertanda marah, tangannya mengepal. Devano pun sama tak terima nya dengan Danda

_________

Devano menahan marahnya. Pikirannya masih berkelana dengan perkataan mama nya tadi. Dia tidak terima, terutama mama nya menginginkan dia ikut dengan nya serta yang membuat Devano semakin marah adalah permintaan mama nya yang tak masuk akal. Enak sekali dia berbicara.

Hatinya gusar. Devano sedari pulang sekolah belum mengabari Kanaya karena ia belum juga membuka ponselnya.

Ia berniat mengambil ponselnya diatas nakas dan menghubungi Kanaya. Sudah banyak sekali spam chat dari Kanaya.

Kanaya Pacar:

Devano udah sampe rumah?

Kabarin yah kalo udah sampe.

Van kamu dimana?

Kamu udah pulang kan?

Devano ihh

Kok belum bales sih?

Devano tersenyum melihat banyak nya spam chat dari Kanaya nya itu. Ternyata Kanaya khawatir toh dengan nya. Devano pun langsung membalasnya agar Kanaya tak khawatir lagi.

Aku udah dirumah kok

Tak menunggu waktu lama Kanaya pun langsung membalas pesan Devano. Rentetan pertanyaan yang Kanaya kirimkan tak membuat Devano pusing malah seulas senyum terbit dari bibir Devano. Hatinya menghangat.

___________

Hari ini Devano akan berangkat sekolah dengan Kanaya. Ia sudah berada didalam rumah gadis itu. Sedari tadi Devano memperhatikan gerak gerik Kanaya yang sedang makan. Devano sudah di tawari makan tapi katanya si udah makan.

Kanaya yang merasa di perhatikan pun menengok ke arah Devano dan menunduk malu.

"Devano ih, jangan liatin kayak gitu, "Malu Kanaya.

Devano terkekeh melihat tingkah laku gadisnya.

"Mending kamu makan gih,"Ajak Kanaya.

"Aku udah kenyang, tadi udah makan, "Tolak Devano seraya mengusap puncak kepala Kanaya.

"Yaudah deh, "

Selepas makan mereka pun langsung beranjak pamitan dengan Rian. Mama Kanaya sedang ikut dengan papa nya bekerja.

________

Sesampainya mereka di sekolah banyak pasang mata yang memperhatikan kedua nya. Bagaimana tidak kabar mereka jadian sudah tersebar seantero sekolah. Kanaya terlihat risih dengan pandangan mereka yang sambil berbisik bisik.

"Couple goals banget anjir, setuju nih guee, "Antusias gadis berbando merah.

"Anjir apaansi orang gak cocok gitu."Elak gadis dengan kuncir.

"Wah wah, beruntung banget Kanaya dapet Devano. Secara kan dia nya biasa aja. "Timpal gadis di samping nya.

Devano tetap dengan tampang datar nya sembari merangkul pinggang Kanaya possesive. Kanaya tertunduk malu.

Pikiran yang menghantui nya semalam seakan terlupakan saat bersama Kanaya nya.

_____________

Vote&comment!

Next chapter kayaknya bakal lama up, cuti lebaran nih wkwk. T-tapi bakal di usahain deh bakal up secepatnya.


Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang