24.

968 56 2
                                    

Siap untuk komen setiap paragrafnya?

Happpy Reading!

_________

"Dan kini Raffi udah melancarkan rencana nya. Gue mohon jangan tinggalin gue kayak mama dan Agiza, "Pinta Devano.

Kedua nya sama sama menangis dalam pelukan itu.

"Gue gak bakalan diem aja. Gue muak gue harus berjuang buat mempertahanin apa yang udah gue milikin sekarang, "Tekad Devano.

"Dan untuk memastikan sekali lagi gue emang udah cinta sama lo Nay, rasa cemburu saat lo sama yang lain itu muncul dari dalam diri gue. "Ungkap Devano sembari melepaskan pelukan nya.

Kanaya tertegun dengan ucapan Devano. Ia hanya diam mematung menunggu Devano melanjutkan ucapan nya.

"Gue gak mau jadi laki laki yang pengecut dan gagal lagi dalam percintaan, udah cukup buat gue meratapi masa lalu gue. Gue mau buka lembaran baru dan mencetak masa depan bareng lo." Titah Devano sembari mengusap rambut Kanaya menatap lekat manik mata yang teduh itu.

"Jadi, will you be mine Kanaya Adelyn? ,"

Deg

Jantung Kanaya berdegup dengan kencang. Perasaannya membuncah. Air mata nya luruh mendengar pernyataan Devano. Penantiaan nya terbalaskan. Kanaya tersenyum penuh haru.

Sorot mata Devano menatap Kanaya penuh sayang. Tak ada kebohongan dari manik mata nya. Kedua nya saling menatap dalam menelusuri manik mata.

Kanaya masih tak menyangka jika hari ini akan menjadi hari yang banyak kenangan.

Devano masih menatap Kanaya dengan lekat sembari menunggu jawaban Kanaya.

Kanaya tersenyum dan menganggukan kepala nya.

"Yes, i will Devano Alvarasya. "Balas Kanaya langsung menubruk tubuh tegap Devano dengan pelukan.

Pelukan hangat yang menenangkan satu sama lain. Bahu yang menjadikan tempat bersandar ketika lelah. Dan menjadi rumah untuk saling mendengarkan cerita.

Mereka berdiri untuk merengkuh satu sama lain. Bertekad untuk tetap bertahan dan saling menguatkan.

Hari ini hari yang tak akan dilupakan oleh keduanya. Hari dimana mereka sudah mengikat hubungan cinta. Devano kini sudah milik Kanaya begitupun sebaliknya. Devano nya Kanaya dan Kanaya nya Devano.

__________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kanaya kini sudah berada di parkiran bersama dengan Devano. Rencana nya mereka ingin ke cafe untuk merayakan hari jadi nya bersama teman teman nya.

Raka, Daffa, Alvino, Adinda dan juga Kiara sedari tadi bersorak ria. Ikut berbahagia dengan hari ini. Mereka tak henti henti nya menggosek dua pasutri baru. Seperti sekarang ini.

"Cwit cwitt yang udah resmi pada nempel mulu anjirr, "Sindir Raka sambil memyenggol bahu Devano.

"Dunia seakan milik berdua yang laen pada ngontrak dah, "Timpal Daffa dengan nada mengejek.

"Ciah kagak dighosting lagi Nay, apa daya gue peka aja kagak, "Ujar Adinda menampilkan raut sedih.

"Seorang Devano yang kata nya anti banget sama cewek bisa bucin juga lo, "Tutur Kiara dengan tertawa terbahak bahak.

Devano hanya menampilkan tampang datar melainkan dengan Kanaya yang sedari tadi pipi nya sudah merah merona dan menunduk malu.

"Bacot, "Ujar Devano dan langsung menaiki motor ninja nya disusul oleh Kanaya.

Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang