2.

5.2K 195 27
                                    

Happy Reading!

Vote komen dulu yok biar ga lupa.

_________________

"Eh penuh nay,sebelah sana aja yuk

"Ayookkk"Semangat Naya

Kanaya dan Dinda pun beriringan menuju tempat yang kosong, disana memang dekat dengan tempatnya Devano dkk.

"Eh ada Kanaya, kenalin nama gue Raka Pradipta panggil aja ganteng"Ucap Raka dengan percaya dirinya membuat Daffa ingin muntah sekarang juga.

"Njir dah mau muntah gue"Ucap Daffa sembari menjitak kepalanya Raka.

"Woi sakit tolol"Balas Raka sambil mengelus kepalanya

Devano yang sudah muak dengan pertengkaran kedua sahabatnya pun berdiri dan meninggalkan tempat itu.Kanaya yang melihat itupun hanya terpelongo sambil menatap punggung Devano yang kian menjauh.

"Eh neng biasa aja ngeliatinnya,ntar suka loh"ucap Daffa yang sedari tadi mengikuti arah pandang Kanaya.

"Oh iya nama gue Daffa Yunanda"sambung Dafa

"Eehhh ii iya"gugup kanaya

"Oh iya,nay sikap Devano emang kaya gitu dingin orangnya mah kea es batu,apalagi sama cewek"ucap Raka memberitahu

"Oooiya"balas Kanaya sambil tersenyum lebar.

"ohya ini yang 11 12 sikapnya kea Devano namanya Alvino Arlanio"ucap Daffa sambil menyikut perut Vino.

"Yaudah ya kita mau pesen makan dulu"ucap Dinda yang sedari tadi diam

"Yaudah,kita juga mau ke kelas"Balas Daffa.

_____________

Di lain tempat Devano sedang tertidur pulas dirooftop sambil memakai earphone, memang setelah dari kantin Devano langsung pergi ke rooftop hanya untuk tertidur.

"Vano Devano,bangun oii dah bel pulang nihh"ucap seorang sambil berteriak

Devano yang merasa terusik pun terbangun dari tidurnya,entah sudah berapa jam ia tertidur.

"Kenapa?"ucap Devano dengan suara serak

"udah pulang nih woii emang lo gaada niatan pulang nih, lo udah tidur dari Jam istirahat tadi"Balas Raka panjang lebar.

."Van ayo pulang"Ucap Vino sembari menyenggol bahu Devano. "Ayo".

Setelah percakapan itu mereka pun pulang kerumah masing masing.

________________

Disisi lain Kanaya baru saja sampai dirumahnya ia pun langsung masuk kedalam.

"Assalamualaikum"ucap Kanaya dengan nada lesu.

"Waalaikumsalam"balas wanita paruh baya yang tak lain ialah mama nya Kanaya .

"Kemana aja kamu,jam segini baru pulang?"Tanya mama Naya sembari membalikkan majalah yang ia baca,tanpa menoleh sedikitpun.

"Sekolah ma"Balas Naya dengan bingung.

"Pasti kamu keluyuran dulu kan?"

"Gak kok ma, tadi itu Kanaya piket kelas jadi agak telat pulangnya"ucap Naya dengan jujur

"Banyak alasan kamu"bentaknya .

"Gak kok ma Naya bicara jujur"jawab Naya dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Yaudah ma Naya ke kamar dulu ya ma"pamit Naya.

Setelah perdebatan kecil itu Kanaya langsung berlari ke kamar dengan tergesa gesa rasanya Naya ingin menangis sekarang juga,hanya karna hal sepele haruskah ia dibentak seperti itu? Padahal ia telah menjelaskannya.Memang mamanya Kanaya selalu marah jika Naya pulang terlambat,ia tidak ingin anaknya kenapa-kenapa.

Brakkkk......

Suara dobrakan pintu terdengar nyaring membuat lamunan Naya buyar.

"Ngelamun ae deng,ntar kesambet lu"Ucap lelaki,yang tak lain ialah kakaknya Naya

"Lu bang,mau bikin adiknya sakit jantung apa,huh?"kesal Naya.

"Yaelah gitu aja marah lu Nay,lagian lu sih ngelamunin apa? Utang yee?"Canda Rian.

"Sekate kate lu bang,gak yee"Balas Naya

masih dengan nada kesalnya "Hehe,jan marah dong ntar cantiknya ilang, tuh"Bujuk Rian

"iya iya"Ucap naya seraya tersenyum paksa

Memang Kanaya mempunyai kakak laki-laki.usia mereka hanya terpaut 1 tahun lebih tua Rian sehingga banyak orang yang beranggapan jikalau mereka adalah pasangan kekasih.

Adrian Pradhana,seorang kakak yang selalu menghibur adiknya.Ia memang satu sekolah dengan Kanaya.

Ia kelas 12 ipa 5.Rian memang bersekolah di Sma Cahaya Bangsa.Mengapa mereka berbeda sekolah sebelumnya?karna Naya ingin mandiri. Sekarang satu sekolah karna papanya yang memaksa dengan alasan supaya Naya ada yang menjaganya.

"Nay, kuy makan udah dipanggil mama tuh"ucap Rian sambil mengambil buku yang ada di rak.

"Nanti aja bang gue mau mandi dulu,keringatan nih"Balas Naya sembari mengelap keringatnya.

"Yaudah deh cepetan ye kita tunggu"Jawab Rian sembari keluar dari kamar Naya.

"iya iya".

Setelahnya Kanaya langsung masuk ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.Sesudahnya,Kanaya pun keluar dari kamarnya dengan setelan kaos berwana biru dongker dipadukan dengan training panjang.

"Sini Nay,Sebelah abang"Ajak Rian sambil menepuk kursi sebelahnya.

"Iya bang"balas Kanaya sembari berjalan menuju kursi tersebut.

Keaadan pun hening seperti biasanya hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.

"Nay.Gimana sekolah barunya?"Tanya papa Kanaya memecah keheningan.

"Seru pah. Menyenangkan"jawab Kanaya dengan ceria .

"Udah dapet temen baru?"Tanya papa nya lagi?" .

"Udah ada pa"balas Naya sambil meminun airnya.

"Jadi udah nemu cowok nih"sekarang Rian yang bertanya .

"Uhuk...uhuk.... " Naya tiba tiba saja tersedak air minumnya "cie udah ada nih yee"Goda abangnya lagi sembari mencuil pipi adiknya.

"Gaada bang"kesal Naya

"Gapapa kali Nay kalo udah ada hehe"Ucap mama Naya.

"iss mama ikut ikutan nih,yaudah Naya mau ke kamar dulu bye semuanya"Pamit Naya.

Setelahnya Kanaya langsung berlari ke kamar menuju balkon kamarnya.Entah mengapa setelah abangnya bertanya seperti itu,ia tiba tiba terpikir dengan mahkluk dingin seperti es siapa lagi kalau bukan Devano Alvarasya. jangan jangan.....

____________

Devano AlvarasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang