[ Jangan. ]

552 79 18
                                    

"Jun!!" Panggil Yangyang mendekat ke Renjun dengan motor scoopy-nya, sedari tadi ia menunggu Renjun di parkiran.

Renjun tersenyum, "Heyy."

Entah apa yang membuat Renjun jadi terlihat soft pagi ini.

Ketika Yangyang sudah di depannya, bukannya mengambil helm dari tangan Yangyang, ia malah memeluknya.

Bayangin aja muka Yangyang udah kayak gimana.

Siapa yang ngga kaget dipeluk tiba-tiba begitu?

Tapi Renjun udah sering begini, apalagi kalo Renjun lagi galau.

Yangyang harus kuat ngehadepinnya, ngehadepin debaran jantungnya yang takut kerasa sama Renjun kalo dia lagi meluk Yangyang.

"W-woy, lo kenape?" Tanya Yangyang berusaha senetral mungkin.

"Ngga, nggapapa," kata Renjun melepaskan pelukannya. "Lagi pengen peluk aja."

Yangyang udah hafal banget sama kebiasaan Renjun, ga mungkin kalo ga ada apa-apa dia bakal keliatan selunglai ini, "Hey," panggil Yangyang mengangkat dagu Renjun, "Lo beneran gapapa?"

Renjun tersenyum, "Iya gapapa.. mungkin?"

Yangyang menatap Renjun dari dekat, ia berusaha mencari kejujuran dari bola mata Renjun, tapi terlihat sekali bahwa temannya itu tidak baik-baik saja.

Merasa diperhatikan terlalu lama, Renjun malah mencubit pipi Yangyang, "Ga usah melototin gue dan mending kita berangkat~ Taro hari ini ga ada kelas pagi ya?"

Yangyang menghela napasnya, percuma pikirnya, kalau Renjun belum mau bicara dia tidak akan memaksa Renjun buka mulut.

Yangyang memberikan helmnya ke Renjun, "Iya, masih tidur tu bocah pas gua dan Haechan cabut."

Renjun naik ke motor Yangyang. Melingkarkan lengannya di pinggang Yangyang dan menyamankan senderannya pada bahu Yangyang.

'Astaga imut banget dah ini anak...' batin Yangyang dalem hati.

Mereka berangkat ke kampus pagi itu, karena keduanya ada kelas pagi.

Selama di jalan, Renjun cuma bertanya semalem Shotaro dan Haechan ngapain aja, dan minta maaf karena gabisa dateng.

Sampai di parkiran kampus, mereka langsung jalan ke kantin yang menghubungkan bangunan fakultas.

"Hooii!"

Mereka menolehkan pandangan pada sumber suara.

Itu Jeno.

Yangyang bisa melihat tatapan Renjun yang jadi berbinar-binar.

'Coba dia ngeliat gue juga begitu,' batin Yangyang.

"Kelas pagi lo pada??" Tanya Jeno yang langsung merangkul Renjun.

"Ishh," Renjun pura-pura risih, padahal mah kesenengan. Lagi-lagi Yangyang cuma jadi penonton.

"Iya, gue ikut kelas tambahan Profesor Do," kata Renjun.

"Rajin banget sih lo Jun!" Kata Jeno mengusak-usak rambut Renjun. "Kalo lo yang?"

"Gue ada praktek," jawabnya singkat.

"Lo ada kelas apa Jen?" Tanya Renjun.

"Ga ada kelas sih, gue pengen ke perpus aja," kata Jeno.

Renjun melihat Jeno dengan tatapan memuji,

'Udah ganteng, rajin pula,' batin Renjun.

'Nyenyenye hilih kintil paling juga tidur di perpus,' batin Yangyang.

"Atau gue ikut Renjun aja kali ya?" Jeno yang gemes ngeliat Renjun pun mencubit pipinya, udah jadi kebiasaan Jeno nyubit-nyubit pipi Renjun. Gatau alesannya apa.

"GA USAH PEGANG PEGANG!"

Krik

Krik

Krik

Entah kenapa Yangyang berteriak begitu.

Jeno dan Renjun sampai kaget mendengar Yangyang tiba-tiba membentak dan membuat perhatian begitu pagi-pagi di kantin.

'Anjinggg, gue keceplosan,' batin Yangyang.

"Yangyang?" Renjun bingung.

"Lo ngomong sama gue?" Jeno apalagi.

Yangyang udah mau kabur aja rasanya dari sana.

"Oooi," sahut suara dari belakang mereka. "Udah sober lo? Kebanyakan minum sih lo kemaren." Itu Haechan, muncul dari belakang Yangyang.

Nice save Haechan.

"Jangan bicara ngawur lo pagi-pagi, udah sono kelas," kata Haechan pada Yangyang dan menarik tangan Renjun dari Jeno. "Lo bareng gue."

"E-eh tapi," Renjun berusaha untuk stay disana tapi Haechan udah terlanjur menyeretnya pergi.

Tinggal Jeno dan Yangyang disana.

"Lo abis mabok semalem?" Tanya Jeno.

Yangyang cuma diam.

Dia benci dengan fakta Jeno seenaknya bikin Renjun baper. Padahal dia jelas ada sesuatu sama Jaemin.

Yangyang kesal. Ditambah lagi Jeno dan Jaemin ngga pernah secara resmi ngomong ke lainnya tentang mereka.

Seakan-akan Renjun dibikin sakit hati terus sama Jeno dan nggatau apa-apa.

"Lo," sahut Yangyang, "Jangan gitu ke Renjun."

-Tbc

youth // yangren - 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang