[ That night ]

558 82 15
                                    

Lagi-lagi Yuta harus dinas ke kota sebelah. Seperti biasa dia ngundang temen-temen Shotaro buat nginep di rumah. Dari dulu juga begitu.

Dan kelima bocah lainnya pasti setuju. Karena well, kalo boleh dibandingin, apartemennya Taro tuh luas banget dan lebih nyaman buat nongkrong.

Bukan cuma ruang tamu dan kamar tidur, mereka punya kamar khusus buat nonton film, kamar khusus buat Yuta kerja, bahkan beranda mereka jauh lebih luas. Selain itu ada kolam renang, gym, dan lapangan tenis publik di lantai paling atas. Jadi biasanya lima bocah lainnya selalu setuju buat ngumpul di apartemen Taro.

Tapi akhir-akhir ini, jadi sulit ngumpulin semuanya.

Kecuali hari ini, malam ini. Karena yuta udah minta tolong Kun dan Jaehyun buat nyuruh lima bocah itu buat nemenin shotaro.

Jam 10 malam.

Entah kenapa mungkin setelah beberapa minggu akhirnya keenamnya bisa duduk bareng-bareng lagi di ruangan film apartemen shotaro.

Meskipun semuanya datang di jam-jam yang berbeda. Jam 7 Renjun datang lebih dulu, sedangkan setelah itu Haechan. Sejam kemudian lagi baru Yangyang dan sejam berikutnya Jaemin dan Jeno datang bersamaan setelah empat lainnya sudah selesai makan malam. Di saat itulah mereka memutuskan untuk nonton film saja.

Keenamnya terlihat fokus pada film 'Love, Rosie' yang mereka tonton dengan berbagai macam snack mengelilingi mereka.

Posisinya adalah, Shotaro duduk di sofa, Jeno dan Jaemin juga dengan posisinya Jaemin di tengah-tengah Jeno dan Shotaro. Sedangkan Haechan duduk di kursi malas nan empuk di sebelah kanan Jeno. Sedangkan Yangyang duduk menyender ke sofa di lantai di depan Shotaro. Dan Renjun duduk menyilang di sebelah kanannya di depan Jaemin.

Semua terlihat terlarut dengan film romansa itu, meskipun sebenarnya masing-masing dari mereka larut dalam pikirannya masing-masing.

Seakan-akan film romansa itu hanya dijadikin alibi atas perasaan berkecamuk di dalam mereka yang sangat ingin memulai percakapan. Tapi entah baiknya dimulai darimana.

Shotaro tau itu, tau bahwa sebenarnya ada sesuatu diantara mereka berenam. Itulah alasannya ia sampai membuat rencana dengan Yuta nii untuk mengumpulkan anak-anak ini lagi.

Di saat film sudah pertengahan Shotaro berdeham.

"Em, guys.."

Kelimanya menatap Shotaro.

"....kita mau lanjut nonton atau..
mungkin ada yang harus dibicarain..?"

Kelimanya hening.

Air muka mereka berubah.

"Maksud kamu apa taro—" tanya Jeno.

"Lo ga usah pura-pura polos, Jeno," sanggah Yangyang, dingin dan tiba-tiba.

Inilah alasan yangyang telat hampir sejam, sebenarnya yangyang ngga mau datang, ia terlalu emosi hari ini entah kenapa apa karena renjun membohonginya. Dan ini puncaknya, dia emosi melihat jeno dan jaemin lebih telat darinya dan bisa-bisanya datang berduaan begitu tanpa dosa.

Jeno kini menatap Yangyang, yang ditatap membalikkan tubuhnya dan menatap balik dengan sengit.

Atensi mereka jatuh pada keduanya, film diabaikan.

"Lo—" kata Jeno, "Mungkin kita emang harus ngomongin Yangyang, lo akhir-akhir ini aneh, sinis banget sama gue, gue ada salah?" Tanya Jeno berusaha bicara setenang mungkin.
Meskipun ia sendiri memang udah ngerasa perubahan yangyang dari beberapa minggu lalu.

youth // yangren - 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang