Udah 2 minggu semenjak kejadian itu.
Gimana menjelaskannya ya, tapi keadaan sedikit berbeda dari sebelumnya.Gatau kenapa Yangyang jadi lebih pendiam, dia masih sering antar-jemput Shotaro dan Renjun, tapi jika berhadapan dengan Jeno dan Jaemin, Yangyang terlihat jadi lebih pendiam.
Dan entah kenapa Jeno dan Jaemin juga tidak pernah bertanya pada Yangyang akan perubahannya itu. Semuanya seperti mengalir begitu saja. Mungkin keduanya takut jika bertanya pada Yangyang, itu malah akan menimbulkan kecurigaan dan menguak hubungan mereka.
Sedangkan Haechan? Sebagai pihak yang serba tau, dia juga hanya bisa mengikuti alur teman-temannya meskipun ia gemas dan kesal sendiri kadang suasananya jadi tidak enak kalau sudah berenam.
Makanya ia jadi lebih sering chat Yangyang (lebih tepatnya meladeni keluhan Yangyang) tentang Renjun ataupun Jeno Jaemin.
Sedangkan Shotaro? Akhir-akhir ini dia lebih sibuk belajar dan juga mengajar murid-murid SMA karena dia mulai bekerja sebagai guru les.
Bisa dikatakan hubungan keenamnya mulai merenggang, karena seperti ada yang ditutup-tutupi, namun karena tidak ada satupun yang membuka mulut, maka mereka hanya berjalan sesuai alur.
Ditambah lagi, sudah memasuki bulan-bulan ujian tengah semester. Keenamnya sibuk mengerjakan tugas masing-masing.
Lihat saja seperti Haechan yang sekarang sedang panik dengan tugasnya, dan berusaha mengontak Renjun.
-Dari Haechan-
"Bantuin gue cari literatur pliss, pala gue udah mau meledak"
Haechan menggaruk kasar kepalanya, buku-buku di hadapannya tidak membantu kesulitannya kini.
Ting!
Terdengar suara notifikasi ponsel Haechan menandakan adanya pesan baru.
-Dari Renjun-
"Gue masih ada tugas lain udah gila apa lo nyuruh2 gue ngerjain tugas lo"
-Dari Haechan-
"Plis junnnn, gue traktir lo besok deh!"
Haechan berdecih, dia udah bete banget sama deadline yang dia gatau ternyata udah tinggal berapa menit lagi.
Gara-gara ngurusin pensi, tugas kuliahnya jadi keteteran gini. Tapi dia gamau ngasih tugas esay seadanya, dia anak kesayangan Profesor Do. Dia gamau ngecewain Profesornya (biasalah anak ambis)
Maka dari itu dia lagi berusaha ngumpulin literatur dan minta tolong Renjun. Tapi ya gitu, Renjun juga lagi ada tugas.
"Ah Renjun lama banget si balesnya!!! Kan deadline gue udah mepet!" Kata Haechan. Ya gimana ya Chan.
Ting!
Ting!
Ponselnya berdenting menandakan ada pesan baru masuk lagi. Haechan semangat sekali dia pikir itu Renjun yang akhirnya mau ngebantu dia.
Ternyata—
-Dari Yangyang-
"Gue kesel banget liat Jeno tadi pagi gandeng-gandeng tangan Renjun! Gue ga suka liat Renjun dimainin sama dia"
"Untung ga gue teriakin lagi tu orang"
Haechan berdecak, "Hoalah cukk, gue lagi musingin tugas malah rebek sendiri si yangyang."
-Haechan membalas-
"Lo ga salah mikir kayak gitu, tapi tahan-tahan dulu"
Tak lama, ponsel Haechan berbunyi lagi.
Kecewanya melihat nama Yangyang lagi disana dan bukan Renjun.
-Dari Yangyang-
"Terus mau sampe kapan Renjun diginiin? Nyampe kapan gue harus tutup mulut?! Kita gabisa gini terus chan!"
Haechan memijat pelipisnya. Pusing mau mengurusi yang mana dulu. Masalahnya Haechan juga sebenernya kepikiran sama masalah ini tapi masalahnya deadline udah mepet banget.
Ting!
Sekali lagi ponsel Haechan berbunyi, tapi Haechan melirik jam tangannya.
"HAH UDAH JAM 5?!"
Haechan buru-buru merapihkan buku-bukunya, dan terakhir membalas pesan yang baru saja datang tanpa melihat apa pesan tersebut.
"Mending lo sabar dulu Yangyang, gue tau lo suka Renjun udah lama tapi lo gabisa kayak gini, sabar aja gue yakin Renjun bakal ngerti."
Dan segeranya ia memasukkan ponselnya ke sakunya, mengangkat tasnya dan berlalu dari kelas kosong itu menuju perpustakaan.
Tanpa mengetahui..
Pesan itu diterima orang yang salah.
-Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
youth // yangren - 00l
Fiksyen PeminatDibilangin ga boleh suka-sukaan sama temen sendiri tapi tetep aja...... It's about friendship tapi tetep bl ;; [[ republished karena ada yang diganti di awal cerita ]] - NCT 00line - yangren nomin markhyuck slight!noren Ada cp lain lewat-lewat ⚠️...