EPILOG

1.6K 137 13
                                    

6 tahun setelah pernikahan Nanon dan Chimon.

"pahhh dek ploy muntah-muntah" ucap Marc dari dalam kamar.

"abang bisa bantu papah?" tanya Chimon.

"bisa pah, bantu apa emangnya?" Patrick yang sedang belajar langsung mengalihkan fokusnya kepada Chimon yang sedang sibuk memasak.

"papah kan lagi masak buat makan malam, abang keberatan gak kalau bantu papah bersihkan muntahan adek?" tanya Chimon dengan suara lembutnya.

"ya ampun papah kenapa harus malu gitu sih, itu kan udah kewajiban abang buat merawat adek-adek abang" 

Patrick langsung bangun dari tempat duduknya dan segera mengambil baskom dan mengisinya dengan air hangat serta tidak lupa dengan handuk kecilnya.

"terimakasih ya bang udah mau bantu papah" Chimon menunjukan senyumnya tanda ia berterimakasih.

"iya pah sama-sama, yaudah aku ke kamar adek-adek dulu ya" Pamit Patrick kepada Chimon.

Patrick kini sudah masuk kelas dua SMP, dan selama perjalan prestasinya dari dulu  sampai sekarang tidak pernah menurun justru malahan meningkat dari tahun ke tahun nya.

Saat sudah didalam kamar adik-adiknya Patrick langsung membersihkan bekas muntah Piploy yang sedang demam malam itu.

Setelah selesai membersihkan muntahan Piploy, Patrick menyemprotkan pengharum ruangan agar wangi dan tidak bau muntahan lagi.

"maaf ya bang, kakak gabisa bantu abang" ucap Marc sendu.

Patrick yang mendengar itu langsung menghampiri ranjang Marc yang terletak di sebelah kiri ruangan.

Kamar Marc dan Piploy:

Patrick akhirnya berjongkok tepat disebelah Marc dan mulai mengusap lembut tangan Marc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Patrick akhirnya berjongkok tepat disebelah Marc dan mulai mengusap lembut tangan Marc.

"kata siapa kakak gak bisa bantu abang? buktinya tadi kakak bilang kalau adek muntah dan itu membantu abang  dan papah karena kalau kakak ga bilang pasti abang sama papah gatau kalo adek muntah" jelas Patrick yang masih setia mengusap punggung tangan Marc.

"jangan ngomong kayak gitu lagi ya kakak... abang ga suka dengernya" Patrick langsung mengecup kening Marc penuh kasih sayang.

"k-kak.. adek mual lag- HOEKKKKK" belum selesai Piploy berbicara isi perutnya kini sudah kembali menyembur dan berhasil mengotori sprei tempat tidurnya.

Kanyarat Ruangrung (Piploy):

Kanyarat Ruangrung (Piploy):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Son (NAMON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang