bab 11

8 2 0
                                    

Hah? Apa saat ini dia tidak salah dengar? Pacaran dengan suaminya itu? Ini sih memang namanya pacaran setelah menikah, tapi ogah banget dia kalau disuruh pacaran sama orang yang menikahi nya di masa SMA dengan alasan gaje dari orang tua mereka.

“Terserah lo aja lah Van, gue lama lama muak juga sama lo,” ucapnya mengerucutkan bibirnya, halal sih halal, tapi... Yah udah deh.
“Ok, kita pacaran mulai detik ini,” ucap Revan kemudian memeluk Anggi sekuat mungkin hingga membuatnya kesulitan untuk bernafas, dia udah overload apa ya sama pikirannya?

“Van, lepasin gue!” Pinta Anggi yang kini benar benar kehilangan nafasnya, memburu nafas, yang ia dapatkan hanyalah keringat dari tubuh lelaki dihadapannya ini yang kini pacarnya.

“No panggil lo gue beb my, mulai sekarang panggil kamu aku,” ucap Revan membungkam mulut Anggi dengan jari jarinya yang lentik seperti seorang siluman ular.

ih, sejak kapan lo panggil gue beb? Jiwa jiwa bucin lo mulai bangkit nih, duh ketahuan nih besok sifat Revan yang menjijikan.” Gumam Anggi dalam hatinya, ia Revan kalau sudah bucin itu sakti sekali, bisa membuat semua orang menjauh darinya.

“Ba-baik pacarku setelahku menikahku,” mengucapkan itu membuat Anggi bergidik ngeri sendiri, kenapa juga dia harus ngomong dengan bahasa super alay itu?

Revan berusaha menutup mulut nya rapat rapat agar dia tidak tertawa. Pffttt, kenapa perutnya bisa sakit tiba tiba?

“Oke my beb,” ucapnya kemudian mendekatkan wajahnya kepada Anggi dengan tatapannya yang bagaikan malaikat ganteng. “Jangan pacaran sama siapa siapa lagi kecuali aku ya?” Anggi mengerutkan keningnya, apakah dia pacaran dengan Dira? Lah Revan sendiri ciuman hot bareng Sasha, kok malah aku yang salah? Batin Anggi kesal.

“Iyain aja.”

***

Malam harinya Revan dan Anggi pergi ke sebuah restoran, untuk apalagi kalau bukan merayakan pacaran setelah menikah mereka?

Restauran yang mereka pilih adalah yang terbaik untuk anak muda jaman sekarang, Anggi dengan begitu senang masuk ke restoran itu dimana penyambutan nya sudah disuguhkan dengan makanan beragam dan tempat nongkrong surganya anak muda.

“Thanks ngajak aku kesini, Van,” ucapnya kemudian mengecup pipi suaminya, membuat Revan tersenyum malu, jarang jarang dia begini, biasanya dia tidak pernah tersenyum, tapi dengan Anggi dia malah jadi cerewet dan julukan kulkasnya menghilang, entahlah, bagi Revan, ada sebuah keajaiban dari cewek bernama Anggi tersebut, yang tak bisa ia ungkapkan hingga kapanpun...

“Udah, kamu duduk aja dulu biar aku pesan makanan.” Anggi mengangguk, lalu segera memilih mejanya, dia pergi ke lantai atas, karena baginya lebih romansa ditemani ribuan bintang yang berkilau di langit malam.

Anggi membuka hapenya, dia lalu memfoto pemandangan, ya bukan pemandangan, tepatnya penampakan restoran yang ia duduki malam ini, dengan hastag caption yang nge-hits  di kalangan anak muda, #Pcc.

Pipi Anggi merah merona, apalagi ketika melihat Revan yang terbit dari tangga, rambutnya, matanya, dengan segala kesempurnaan nya, membuat Anggi tersenyum, sudah ganteng, romantis pula.

“Makanan nya datang bentar lagi, sekarang mau apa dong kita?” Tanya Revan kemudian mengambil kursinya untuk duduk, namun Anggi hanya bengong menanggapinya, dia masih fokus dengan tatapan Revan yang sudah 11 12 mirip Oppa Oppa Korea yang sudah di oplas.

“Nggi, nanti aku ngambek lho...” gombal Revan, ya meskipun itu garing tapi Anggi senyum-senyum sendiri, iya, garing tapi romantis.

Wedding With Two Love Two Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang