bab 6

12 2 0
                                    

bel istirahat telah tiba, waktu paling asyik bagi para murid lantaran mereka bisa beristirahat dari kejamnya dunia pelajaran, apalagi hari ini adalah hari dimana mereka belajar full matematika.

Anggi, Vania, dan Sisca berjalan menuju kantin, Anggi berakting seperti hari biasa saja, seolah tak ada yang membuatnya gelisah. Iya, dia menggelisahkan sesuatu, dia takut kalau dia akan bertemu Dira ataupun suaminya yang akan bertemu Sasha di sekolah ini, dia agak cemas hubungannya akan memburuk, padahal baru saja mereka berbahagia, karena sebuah nasi goreng.

" Nggi, lo kok nggak kaya biasanya? " Tanya Sisca curiga, seperti biasa, dialah yang paling mulai untuk membuat berisik, berisik adalah caranya untuk menghibur kedua temannya di segala suasana.

" Paan sih lo, Sis. Ya jelas gue ga ada apa apa? " Jawabnya dengan nada terbata bata, sebenarnya Sisca maupun Vania agak curiga, namun tak seharusnya mereka mengusik semua ini.

" Eh, katanya lo udah Deket lagi ya ama Revan? " Tanya Vania tiba tiba membuat Anggi membulatkan matanya, darimana sih berita itu menyebar???? Batinnya kesal.

" Ih iya, gue liat lo tadi pagi jalan bareng Revan, " mendengar itu Anggi jadi lebih deg degan, kenapa juga sih mereka? tanyanya dalam hati, tak bisa berkata apa apa, dia harus tetap menyembunyikan Pernikahan mereka, titik.

Mereka kini sudah sampai di kantin, dan memesan makanan, selesai, mereka memilih tempat duduk mereka, Anggi agak deg degan melihat sekumpulan lelaki yang berkumpul termasuk Revan suaminya, dia lalu menyuruh temannya untuk jauh jauh dari tempat laki-laki.

" Ngapa hayo Nggi, kok lo jauh jauhan ama Revan? Ketahuan nih, " Anggi mencoba sekeras mungkin untuk tidak deg degan, ntar teman temannya malah mengusiknya, terus bongkarin rahasianya lagi.

" Paan sih, Sis. Gue males aja sama Dira, " mendengar itu Sisca dan Vania saking bertatapan, mereka lalu tertawa ngakak.

" Berarti bener lo cinta sama Revan!!! " Jawab mereka kompak dengan keras, Anggi yang mendengar itu jadi super malu, bahkan dia sangat malu pada semut yang lewat di mejanya.

" Kalian punya mulut tolong dijaga ya, gue kok ngilu sendiri denger lo ngomong, " ucap Anggi bergidik, asli dia malu, apalagi setelah melihat semua orang yang tertuju pada mejanya, menyadari itu membuatnya malu.

Tiba tiba datanglah seseorang yang sangat dibenci Anggi, bahkan kedua sahabatnya yang selalu ceria pada siapa saja pun ikut terdiam, musuh ghibah datang nih. Iya, siapa lagi kalau bukan Sasha? Keceriaan mereka seketika pudar dengan munculnya Sasha and the geng, yang juga duduk di meja yang sama dengannya.

Mereka menghela nafas, menjauh dari SATG (Sasha And The Geng), walaupun mereka masih tetap semeja, Sasha menatap dingin mereka, dasar geng gak tau diri!! Gumamnya dalam hati.

" Sha, lo mending pergi dari sini, gak usah lo ganggu kita, lo itu dah hilangin selera makan gue!! " Sisca mendobrak meja, membuat semua yang berada di meja kaget, dia sangat kesal dengan Sasha And The Geng, mengganggu saja, dalam batinnya ia berkata, 'lo itu ngajak bertumpuk bilang,'  kesal sendiri.

Sasha berdiri, diikuti dua bodyguard nya, mereka lalu berjalan pergi dari kantin ini, entah apa yang dirasakan Sasha saat ini, dia pasti malu dong.

" Heh, liat tuh, mereka gada otak ya? Main ngusir orang populer aja. "

" Mereka tuh urat kemaluan nya udah putus, digibahin banyak orang kan akibatnya? "

" Cik, dasar gak tau diri. Kalau gue jadi mereka gue akan puja puja tu orang, "

" Goblok banget mereka!! "

Ghibah para cewek yang berbisik bisik, dengan nada keras, menyindir mereka bertiga tentunya, namun mereka tak mempedulikan itu, mereka lebih memilih fokus pada makanan mereka, daripada istirahat bubar dan mereka belum kenyang. Biarin aja tuh orang ngoceh!!

Wedding With Two Love Two Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang