“Semua itu karena gue cinta sama Dira, Van.” kini, Sese sudah mulai membuka mulutnya, matanya sudah sembab duluan. Vania mengerutkan keningnya, lantas, dipikirnya, Anggi juga menyukai Dira, begitu? Tidak, justru sebaliknya, Anggi sangat ingin menjauhi Dira!
“Terus kalo lo suka sama Dira kenapa? Lo tau, kan? Anggi sama sekali nggak suka sama cowok itu, justru dia pinginnya ngejauh!” Ujar Vania yang berhasil membuat mulut Sese terdiam.
“Masalahnya dia mengubah si-freze itu, jadi hangat dan bucin. Lihatlah akibatnya, Dira kehilangan harga dirinya!” Menangis terisak-isak, iya bagaimana tidak? Benar benar Dira yang sekarang membuatnya kecewa.
“Dulu, Dira bikin gue semangat untuk mengejar ngejar perasaannya, tapi sekarang, nggak ada yang menarik lagi darinya.” Ucapnya, menangis dan menangis lagi, topengnya kan sudah pecah, dan inilah dia yang sebenarnya, selalu menangis akan nasib hidupnya.
“Mau lo apaan sih Anjing!” Vania yang reflek mencekik leher Sese, benar benar dia gemas sekali dengan kelakuannya, memang otaknya sudah tergeser.
“Arghh lepasin gue?!” Sese memukul mukul lengan Vania yang kini sedang mencekiknya. Benar benar kini mereka terjebak dalam pertarungan sengit.
“Tapi lo juga melibatkan Revan, melibatkan Anggi, dan pada akhirnya lo juga terlibat kebodohan lo sendiri!” Vania melepas cekikan tersebut, dia memburu nafas, susah rasanya, benar benar kini perasaan nya diaduk, merasakan kesedihan Anggi saat ini. Yah pantas saja Anggi selalu terlihat raut kesedihan nya akhir akhir ini.
“Tapi maksud gue gak gitu, Van.” Sese yang sadar kini menunduk malu, dia menangis, sadar akan hipnotis yang entah darimana datangnya. “Gu—gue terlalu kasihan karena seorang Dira bisa berubah seperti itu,” lagi, benar benar Vania tak habis pikir dengan pengkhianat tersebut.
“Dua jalan yang berbeda, Se. Sekarang gue tanya, lo mau kencan sama siapa?” Deg, oke kini Sese tak bisa lagi menjawab, dikarenakan pertanyaan itu, mungkin habis ini akan ada perdebatan hebat lagi.
Vania menghembuskan nafas, lagi dan lagi, untuk terakhir kalinya dia bilang begini, Serena benar benar telah mengacaukan semua nya.
“Gua mau kencan sama Dira, kenapa?” Tanyanya yang juga kini sedang memburu nafas, dia mengambil cermin, terlihat wajahnya yang kini berantakan sekali. Bagaimana tidak? Baru saja dia melewati perjalanan mendebarkan.
“(menghela nafas) terus lo bilang kalo Dira gak ada yang spesial, maksud lo apa?” Tanya Vania, sabar saja dia saat ini, dia sudah berada dibawah puncak kemarahan nya.
“Karena, dia udah putus sama Anggi, gue juga baru tahu waktu Sasha mengunggah video nya,” jawabnya ringan. Vania mengerutkan keningnya, berpikir sejenak, hingga akhirnya dia sadar, apa yang membuat ini semua.
“Jadi maksud lo, Anggi lo jadikan korban supaya dia nikah sama Revan? Itu semua nggak masuk akal.” ucapnya lirih, memegangi keningnya yang hampir pecah. Seketika dia membulatkan matanya, oh, kini dia paham.
“Lo ngajak Dira buat nganter lo, karena lo ngebujuk dia, kan? Biar Revan bisa diadukan terus nggak bisa ngapa-ngapain lagi ke Anggi? Tapi, Dira terlalu polos untuk itu semua, hingga akhirnya lo manfaatin ide lo tadi. Tapi ternyata, rencana lo bukan itu doang. Lo ternyata mau ngubah kembali Dira menjadi Freezer School, hingga hari ini lo mau kencan sama Dira, karena Anggi dah putus sama Dira lantaran dia dijodohkan sama Revan. Gitu kan?” Sese membulatkan matanya dengan sempurna, bagaimana bisa Vania tahu semua rencananya? Iya, Sese lah orang yang menjebak Anggi dalam semua itu, dan kini, dia ketahuan.
“V—Van, dengerin dulu, ma—maksud gue bukan gitu,” jelasnya gagap, namun Vania melipat kedua tangannya sembari melihat dari arah jendela, apa lagi yang kurang jelas? Kini sudah jelas sekali, bukan? Kalau semua itu bermula dari Serena?
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding With Two Love Two Way
RomanceKetika cewek pendiam bertemu dengan cowok cerewet yang terkurung dalam lemari es dan sudah sama sama memiliki pacar. Lalu harus menikah? Kisah manis dimulai saat mereka memutuskan pacar yg bukan takdir mereka. lantas dapatkah mereka hidup begini? Ma...