part 14

7 1 0
                                    

Side Story berisi obrolan tidak bermutu.

Anggi pergi ke rumah Sisca, dimana ada ruangan khusus yakni ruangan karaoke. Sisca memang orang kaya, tapi dia tak pernah menunjukan kekayaan nya pada orang di sekolah, malah dia lebih suka berpenampilan culun.

“Eih, Sis. Kok lo gak beli mobil, kan lumayan biar para cowok nyesel ngeremehin lo,” saran Vania, dia memang sudah cukup kesal, kenapa sih orang kaya suka sekali berpenampilan sederhana?

“Halah, wkwkwk. Jan norak lah Van, namanya juga OrKay, jogetin aja kuy!” Ucap Anggi giliran menimpali, baru kali ini pikirannya fresh kembali, setelah jangka waktu yang cukup lama.

“Eh, baru denger gue lo akhirnya ketawa setelah sekian purnama,” ucap Vania yang menepuk tangannya kemudian berjoget mengikuti irama musik yang ada, tapi yang paling cocok tetep satu yakni musik dangdut.

“Eh, gabut nih lama lama, Sis. Mana syukuran lo? Makanan aja nggak ada,” ucap Vania menyadarkan Sisca yang sedang asik joget sendiri dengan lagu iwak peyek trio macan.

“Oh iya, hehe lupa gue Van. Bentar ye gue ambilin,” ucapnya nyengir kuda, Sisca kini bener bener malu, kok dia jadi bersenang-senang sendiri?

Sisca membuka lemari es nya, dia mengambil semua makanan dan minuman yang ada di lemari es nya sampai isinya kosong.

Sisca kembali ke ruang karaoke nya yang cat nya berwarna pink itu dan lengkap dengan fasilitas nya, dia membawa air putih dan beberapa makanan kecil seperti burger contohnya.

“Wih, cemilan OrKay guys, makannya burger!” Vania menepuk tangannya, tanpa rasa malu dia langsung mengambil burger itu, dan melahapnya seperti monster kelaparan.

“Gak sopan banget lo Vani.” Ucap Anggi kini giliran mengambil burger itu, dan memakannya perlahan, membiarkan temannya yang sudah berjoget seperti orang kesurupan karena lagu rock yang mengerikan.

“Heh, lo makan nya lama banget sih, lama lama capek juga gue nungguin lo makan, cepet mumpung masih sore!” Kejar Vania langsung menarik tubuh Anggi yang habis membuang sampah kertas bekasnya memakan burger, Anggi berteriak, iya iya dia juga akan ikut sendiri tanpa perlu disuruh.

“Nggi, gimana kabar Sadboy yang lo putusin kemaren?” Tanya Sisca sembari mengganti lagu yang ada, kembali pada musik dangdut, dia juga mengambil mikrofon.

“Yaelah lo itu! Seneng seneng aja ah, gue gak mau bahas gitu gituan sekarang!” Teriak Anggi mendekat kearah Sisca dengan goyang gilanya, membuat Sisca berteriak, sudah seperti dikejar hantu saja.

“Dih lo itu nakut nakutin aja!” Ucap Sisca mengerucutkan bibirnya, dasar temannya itu memang tidak tahu diri, suka sekali mengganggu dirinya, lebih tepatnya mengusili nya.

Anggi dan Vania sama sama tertawa mendengarnya, membuat pesta ini seperti dihuni banyak orang saja.

Keramaian tak berhenti sampai situ, kakaknya Sisca yang tepat berada dibawah lantainya tidak bisa tidur sedari tadi karena suaranya yang benar benar mengganggu.

Anggi merasakan getaran di ponselnya, dia lalu langsung mengecek, oh, dari bebeb nya.

Revan me beb: Heh pulang, kamu mau gak pergi ke konser? Aku punya tiketnya nih, yang.😚👈

Me:
Sorry ntar aja deh kek nya😅. Ini kan masih sore juga Van, aku mau habisin waktu bareng temen dulu ya?:)

REVAN:
YAH, :( padahal dah ku cariin susah payah lho.

Me:
Hehehe😅 iya maaf.

Mereka mengakhiri perbincangan mereka, Anggi kembali ke pestanya karena teman temannya yang sedang menunggunya untuk makan.

Wedding With Two Love Two Way Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang