Seorang pria memukul setir mobilnya kala melihat pemandangan yang membuat hatinya resah dan gelisah. Pria dewasa itu menatap ke arah sebuah toko dengan hati gusar, bagaimana tidak, ia sedang melihat putri kesayangannya bersama dengan orang yang sangat ingin ia hindari kehadirannya pada sang putri. Namun takdir berkata berbeda, putrinya menemukan orang itu dengan sendirinya, tepatnya, ia menuntun dirinya sendiri untuk dekat dengan sang ibu.
Donghae memijit pelipisnya, antara marah, kecewa, sedih dan bahagia melihat sang anak akhirnya bertemu dengan ibunya walaupun ia tak tau apakah anak itu sadar sedang berinteraksi dengan ibunya.
Donghae membuka ponselnya dan menghubungi sang anak.
Hallo Papa
Sayang kamu dimana?
Winter di toko bunda nya temen Winter pa, kenapa?
Donghae menutup matanya sebentar, anaknya tak tau apapun pikirnya, putrinya yang malang tak tau apapun.
Papa kangen sama adek, ikut papa yuk kita main berdua ke taman
Ehhh tumben nih ingat anak, tapi adek udah janji sama bunda mau buat kue ni pa
Donghae tertegun sebentar mendengar sang anak menyebut wanita itu bunda.
Maaf ya pa tapi Winter udah janji sama bunda, besok aja ya?
Winter nolak papa ni ceritanya?
Ihhh nggak gitu pa, tapi Winter nggak enak mau balik, udah keburu janji mau buat kue
Hmmm papa ngambek ni
Ih papa jangan ngambek dong, janji deh besok ya??
Nggak, Papa nggak mau ngajak Winter keluar main lagi
Yahh papa, kok gitu sih, Winter mau sama bunda dulu, kita kan bisa ketemu terus, mainnya besok aja
Donghae semakin tertegun mendengar ucapan sang anak, seakan-akan ucapan Winter menamparnya, anaknya ingin menghabiskan waktu dengan sang ibu karena ia mengambil waktu mereka setelah sekian lama.
Donghae termenung merasa bersalah pada pasangan anak dan ibu itu, namun ia juga tak bisa melakukan apapun karena tak ingin menyakiti sang istri.
Pa? Papa? Papa marah ya? Papa?? Papa jangan marah, papa?
Donghae tersadar mendengar panggilan sang anak dari ponselnya.
Papa jangan marah
Iya sayang, papa nggak marah, nanti papa tunggu di rumah, kalau pulang hati-hati. Nanti Winter mau pulang sama siapa?
Hmmm diantar temen Winter pa
Yaudah hati-hati ya, salam ke bunda teman nya Winter dari papa
Siap papa ganteng
Donghae tertawa pelan lalu menutup ponselnya, ia menghela napas lagi dan lagi, ia merasa semua ini salah, ia ingin mengatakan semua fakta ini pada sang anak namun ia takut Winter akan membencinya dan pergi bersama sang ibu. Ia tak sanggup menerima kenyataan jika anaknya akan membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...