Winter menggerutu, bagaimana mungkin di kota besar seperti ini tidak ada orang yang bisa memperbaiki data laptop yang tidak di simpan, hmm atau memang Winter yang keterlaluan memaksa orang memperbaiki sesuatu yang bahkan belum di simpan, aishhh sudah lah ia lelah sekarang dan harapan terakhirnya adalah warnet ini, semoga ada orang jenius yang bisa mengembalikan data tugas sang kakak.
Senyuman terbit di wajah mungil nan cantik itu, ia akhirnya bisa menemukan orang jenius itu namun ia kembali terbelalak saat melihat siapa orang itu.
"Lo?!!!!!" teriak Winter kaget
"Apa?" tanya orang itu ketus
"Sejak kapan lo jadi abang-abang warnet?" tanya Winter pada lelaki yang sedang menatapnya datar.
"Ck, gue nggak mau berantem disini ya kalau lo cuma mau ngejek gue sana pulang, gue lagi males cari masalah"
"Gue nggak ngajak berantem, jadi mana abang warnetnya? Gue mau minta tolong, kata anak-anak di depan abang warnet disini bisa ngembaliin data laptop" ujar Winter panjang lebar.
"Emang laptop lo kenapa?" tanya laki-laki itu
"Bukan laptop gue, laptop kakak gue" ujar Winter lalu duduk di samping laki-laki yang sedang berhadapan dengan komputer itu.
"Siapa? Jeno?" tanya laki-laki itu lagi
Winter terbelalak bagaimana mungkin laki-laki itu tau Jeno kakak nya, mati sudah dirinya pasti Jeno akan memarahinya habis-habisan.
"K-kok lo tau Kak Jeno kakak gue?" tanya Winter ragu, laki-laki itu tersenyum mengejek.
"Kasian banget lo, nggak di akuin kakak sendiri"
"Ck, nggak usah banyak omong, lo tau dari mana Kak Jeno kakak gue?" tanya Winter lagi.
Laki-laki itu lalu tertawa kecil sembari manatap gadis di sampingnya yang setahun lebih muda darinya.
"Kakak lo datang ngelabrak gue, mati gue dipukul habis-habisan gara-gara ngedorong lo di kantin waktu itu" ujarnyaWinter masih mencoba mencerna perkataan laki-laki yang selalu menganggu nya di sekolah, si triplecrown ketiga, Lee Haechan.
"Serius lo?" tanya Winter kaget
"Hmm kakak lo yang gila itu hampir aja ngabisin gue gara-gara gue gangguin lo di sekolah, gue nggak mau buat masalah lagi sama tu dua cowok gila, bisa-bisa gue di D.O + diusir dari rumah karena membuat masalah"
Winter hanya mengangguk paham, pantas saja hidupnya tenang akhir-akhir ini, ternyata kakaknya diam-diam melindunginya dari belakang, hati Winter jadi menghangat.
Setelah berbincang mengenai masalah laptop kakaknya Winter akhirnya sepakat untuk membawa laptop kakaknya pada Haechan untuk diperbaiki, ternyata pekerjaan sampingan seorang anak politisi kaya raya adalah menjadi abang-abang warnet. Dan ternyata Winter baru tau kalau Haechan juga jenius saat melihat laki-laki itu mengotakatik komputer di depannya.
"Bawa aja besok ke sekolah, gue tunggu di taman belakang sekolah" ujar Haechan yang mendapat anggukan oleh Winter
"Makasih kak" ujar Winter yang membuat kuping Haechan sedikit berdengung karena dipanggil kakak oleh gadis itu.
Haechan menatap Winter yang tersenyum padanya.
"Lo beneran adeknya Jeno? Kok kalian nggak mirip" ujar Haechan yang membuat Winter tertegun
"Gue mirip papa gue" ujar Winter ketus
"Mana ada, om Donghae mirip Jeno, nggak usah ngibulin gue lu anak kecil" ujar Haechan yang membuat Winter terbelalak lalu memajukan tubuhnya mendekati Haechan menatap musuh kakaknya itu dari dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Winter
FanfictionKisah seorang gadis cantik dengan kehidupan sempurna-nya, keluarga yang baik, ayah dan ibu yang menyayanginya dan kakak-kakaknya yang perhatian. Takdir berkata lain, dibalik kesempurnaan itu terdapat rahasia besar yang akan menjadi akhir cerita bagi...